Minggu, 18 Februari 2018
Ketakutan Pribadi
Setelah ngebaca tweet itu, gue ngerasa kaya gue paham rasa mual dan muntah yang orang itu rasain. Badan gue emang kurang support untuk begadang. Setiap lewat dari jam 12, keseringan gue langsung sesak napas. Sering juga, karena gue mencoba mengambil napas secara colong-colongan supaya rasa oksigen yang masuk bisa sampe paru-paru, gue jadi mual sampe batuk-batuk mau muntah.
Mengambil napas secara colong-colongan yang gue maksud disini itu kalau secara ilmiah bisa dikatakan long/maximum inspiration yang menggunakan otot bantu pernapasan. Normalnya, kalau kita bernapas itu dada gak akan mengembang atau mengempis secara berlebihan. Tapi, kalau udah menggunakan otot bantu pernapasan, dada akan terangkat ke atas dan dapat terlihat dengan jelas menggunakan mata telanjang.
Gue merasa gue punya ketakutan pribadi aja. Gue takut aja ada penyumbatan di saluran, entah, jantung gue maybe, atau saluran pernapasan dan membuat semua hal bisa berhenti di detik itu juga. Semoga aja cuma stress pernapasan karena gue begadang, bukan karena penyumbatan-penyumbatan itu. Gue sendiri ngerasa harus bener-bener berhenti begadang, cuma kadang rasanya susah karena berbagai deadline.
Jumat, 16 Februari 2018
Ada
Ada seseorang yang pernah bertanya, "VH itu siapa?"
Aku hanya jawab, "manusia."
Tenang saja, kita akan tetap menjadi rahasia untuk pembaca.
:D
Aku hanya jawab, "manusia."
Tenang saja, kita akan tetap menjadi rahasia untuk pembaca.
:D
You
The best reason why I can stay with him till now is that.
For you, who always calm when I angry, who always relax when I tell about crush, who always silent when I cry and who always patient with my words. Look so ignorant, but I know you care behind your ignorance. You're the person who directly call me after I said I've got an accident. You're the person who relax have a talk with me. You're the person who send me a kiss before sleep. You're the person who always in my mind from that day till now. You're the one who know, I'll back to you again and again and again. I called you, home, my muse.
VH.
Things that I want
Gadget
1. DSLR
2. Mouse
3. Notebook
Place
1. Japan
2. Malang
3. Mt. Prau
4. Nusa Tenggara
5. Thailand
That's just a dream.
3. Notebook
Place
1. Japan
3. Mt. Prau
4. Nusa Tenggara
5. Thailand
That's just a dream.
Kamis, 15 Februari 2018
Penikmat Waktu
Ada mereka yang terikat
Tapi tidak ada rasa
Ada mereka yang merasa
Tapi tidak terikat
Mana yang lebih penting?
Rasa tanpa ikatankah?
Ikatan tanpa rasakah?
Mana yang kau pilih?
Ada dunia dalam imajinasi
Selayaknya engkau yang selalu mengisi
Sudah lama disadari
Banyak hal menggunakan hati
Banyak insan menjalin hubungan tanpa ikatan
Manusia bebas tetapi tetap ingin pulang
Sebuah raga masuk dalam hubungan tanpa ikatan
Menuruti hati yang memilih menetap pada pawang
Terlalu banyak sandiwara di dunia
Menutupi segala hal nyata
Termasuk rasa di dada
Akibat logika yang menjelma
Aku hanya ingin menikmati waktu
Waktu yang masih ada untuk kita
Aku hanya ingin berkata padamu
Memang ada rasa sejak lama
Aku hanya ingin menikmati waktu yang diberikan Tuhan untuk kita, VH.
Minggu, 11 Februari 2018
Subjektifitas
Memang, janji itu terpenuhi
Tapi bahkan saat melihat layar hp
Layar yang menunjukan angka tersebut
Diri ini merasa hina
Tapi bahkan saat melihat layar hp
Layar yang menunjukan angka tersebut
Diri ini merasa hina
Ada sebuah syukur kerananya
Tapi, ada juga perasaan hina
Merasa sama dengan pengemis
Ada pula pembelaan akan sebuah logika
Tapi, ada juga perasaan hina
Merasa sama dengan pengemis
Ada pula pembelaan akan sebuah logika
Sebuah win win solution
Bukan meminta
Tapi, tetap saja merasa hina
Karena masih memiliki tenaga
Bukan meminta
Tapi, tetap saja merasa hina
Karena masih memiliki tenaga
Bukankah lebih baik tenaga saya diperas
Atau dengan bahasa bekerja keras
Bukankah lebih baik tangan di atas?
Sehingga lebih puas
Atau dengan bahasa bekerja keras
Bukankah lebih baik tangan di atas?
Sehingga lebih puas
Bahkan dalam konteks tidak cukup
Atau jauh dari yang biasa didapat
Tidak berani meminta lebih
Diri ini terlalu hina
Atau jauh dari yang biasa didapat
Tidak berani meminta lebih
Diri ini terlalu hina
Jika boleh dan tidak mengganggu
Di beberapa masa yang akan datang
Ingin kembali memeras tenaga
Dan tidak meminta
Di beberapa masa yang akan datang
Ingin kembali memeras tenaga
Dan tidak meminta
Tetap Ada
Meski semuanya berjalan tanpa makna
Tapi tidak ada penyesalan di dalamnya
Ada sebuah tanya,
"Kamu menyesal ya?"
Tidak pernah ada penyesalan
Apa yang harus disesali?
Semua hal yang telah terjadi
Merupakan keinginan sendiri
Mengapa harus menyesali hal manis setelah muncul hal pahit?
Meski semuanya berjalan tanpa makna
Tapi masih ada kenyakinan dalam rasa
Bahwa hal itu akan tetap ada
Menetap di dalam dadanya
Rasa itu akan tetap ada
Hingga waktu yang lama
Sepertinya hanya akan mereda
Bukan benar-benar tiada
Bila ada kembali melihat raga
Rasa yang reda akan kembali ke telaga
Adalah intuisi tentang perasaannya
Penglihatan yang hanya saya yang punya
Satu tahun
Dua tahun
Lima tahun
Sepuluh tahun, baru saya bisa yakin perasaannya bisa benar-benar terpendam dengan rapih. Entah jika ada pertemuan di tengah perjalanan menuju 10 tahun itu. Mungkin akan ada pengulangan untuk memendam kembali.
Rabu, 07 Februari 2018
Penat.
Seharusnya, puisi gue gak muncul di instagram. Tapi, karena waktu itu gue muak banget ditanya-tanyain mulu waktu makan bareng anak b----r dan semakin ditanya semakin ngaco rasanya hati gue. Jadinya, malemnya gue ngepost itu karena di kereta rasanya langsung campur aduk dan pengen nangis banget. Jadi cengeng banget gue-_-
"Kenapa keluar?"
"Gak mungkin karena sibuk, kemarin2 juga lu punya kesibukan yang sama."
"Coba uraiin satu persatu agenda lu."
"Terus Sabtu Minggu lu ngapain?"
Semua jawaban gue dibantah seketika dan cuma bisa nyengir2 bohong. Dalem hati berharap, "please, jangan tanya2in gue terus." Tapi harapan gue tidak diijabah oleh Allah SWT. Semakin mereka bertanya, semakin gue pengen nangis. Pengen nangis karena gue harus bohong dengan ekspresi diri gue sendiri. Ada kalanya suatu hal tidak bisa dijelaskan secara keseluruhan karena mengandung aib orang lain dan akan berdampak buruk ke lingkungan.
Karena sekarang kayanya mereka udah melihat puisi gue dan sudah bisa memahami jadinya gue apus dan gue pindahin ke blog ini. Gimana pun juga, itu karya wkwk.
Selasa, 06 Februari 2018
Dua Hari dalam Minggu Pertama Kuliah
Gue pikir-pikir, ini blog gue jadi kaya buku diari ya tapi dalam bentuk digital yang zaman now gitu.
Kuliah semester 6 udah dimulai. Sesungguhnya, 2018 awal sangat melelahkan. Jadi, sekarang di minggu perdana kuliah. Di hari Senin dan Selasa diisi dengan mata kuliah yang sama yang diblok sampai bulan Maret, nanti pas April langsung ganti sama mata kuliah lain yaitu Praktikum Klinik. Welcome PK! (:
Di bulan Februari-Maret ini jadinya hari Senin dan Selasanya diisi sama Bhs. Inggris Keperawatan dan Manajemen Keperawatan. Pas pembagian dosen di hari Senin, gue langsung kurang suka gitu karena menurut pendapat gue yang sangat subjektif, dosen b.ing lebih enak yang di kelas A, B, dan D. Gue bisa ngomong gini karena gue udah diajar beliau di semester 5 dan ya.... baik sih, tapi enakan dosen b.ing gue semester 4. Pada akhirnya, yaudah gapapa dah, dosen gue yang ini kalau lagi ujian gak nyerem2in banget.
Nah, untuk mata kuliah mankep, gue langsung meringis. Bener kan tuh, pas masuk kelas kecil langsung jackpot. Mana bangku diskusi gue di tengah dan agak depan lagi, pas dosen gue mulai ngomong kan harus menghadap ke beliau ya. Nah, gue jadi diliatin melulu, eye contact melulu. Sumpah, seenggak enaknya-enggak enaknya eye contact, paling gak enak eye contact sama dosen yang punya hobi nanya-nanya.
Kelar b.ing gue masih biasa aja, pas kelar kelas mankep gue langsung capek banget rasanya. Ampun. Lemes banget balik-balik. Mana tugas langsung banyak dan Selasa dikumpulin. Mantap kan ya, akhirnya sampe kosan gue langsung buka laptop. Bahkan, makan aja sampe disuapin sama temen gue saking pusingnya gue ngerjain tugas-- padahal baru hari pertama kuliah. Tugas gue kerjain dari Ashar sampe jam 12 malem belum selesai juga dong. Sampe ada yang nyuruh gue tidur, gue baru memutuskan untuk tidur. Tumbenan juga gue nurut disuruh tidur padahal tugas gue belum kelar.
Pagi-pagi akhirnya gue ngelanjutin lagi tugas gue yang belum kelar. Sialnya temen gue sengaja lagi-_- Jadi kan gue pesen ya, biar dibangunin pas Subuh karena emang salat kan. Nah gue pesen juga biar abis salat Subuh gue gak dibolehin tidur lagi. Eh bener kan tuh, gue abis salat tidur lagi. Terus dibangunin lagi jam set. 7 apa ya katanya tapi gue gak bangun-bangun dan dia bilang, "biarin aja gak bangun-bangun, nanti sekalinya melek langsung loncat lu karena kesiangan". Dia cerita gitu ke gue pas gue udah bangun karena gue tanyain kenapa gak bangunin gue-_- sialan banget dah.
Hari ini diisi dengan mata kuliah yang sama lagi. Sebelum Dzuhur b.ing, setelah Dzuhur mankep. Kaya kemarin lagi dong. Setelah b.ing gue masih ceria berenergi. Setelah mankep gue langsung pusing dan lemes banget, rasanya energi gue selalu kekuras banyak banget. Bahkan, jadi temen gue ada yang bilang gini, "kelas C jadi baik ya, jadi baca buku semua". HA-HA sumpah gue tuh biasa milih kelas C karena ya emang anak-anaknya selaw-selaw (re: males), orientasinya bukan ke akademik banget. EH pas di mankep langsung pada jiper semua dapet dosen yang ini, langsung pada ngafalin isi buku padahal belum deket pekan ujian (termasuk gue).
Selesai kelas, gue udah capek banget rasanya. Langsung nyari coklat, adanya tukang jualan waffle coklat. Yaudah gue beli deh tuh karena udah gak punya energi banget dan mood gue udah gak bagus banget. Sampe rumah, badan langsung anget, radang, lemes juga, kayanya darah rendah. Sampe rumah Ashar, mama gak ada di rumah. Cuma tiduran aja tuh di kasur, eh lama-lama ketiduran beneran. Bangun-bangun Maghrib, mama masih belum pulang dong :( Akhirnya gue telepon, ternyata lagi di ITC Roxy benerin hp bapak.
Intinya, baru minggu pertama kuliah aja udah menguras banyak energi.
Minggu, 04 Februari 2018
Sebuah Janji
Untuk sebuah kalimat yang telah disetujui dengan kata "ya"
Saya menunggu pemenuhan perjanjian tanpa ada hitam di atas putih itu
Atas sebuah pertimbangan antara dua jenis keputusan
Saya telah memenuhi agar tidak terjadi hal-hal lain yang tidak diinginkan
Jika janjimu tidak dipenuhi selayaknya saat membuat janji
Saya pun bisa melanggar keputusan
Tolong ditepati janjinya.
0257.768.106
Langganan:
Postingan (Atom)