"Pak, jemput aku dong di Stasiun Kebayoran, bawaanku banyak banget nih bawa oleh-oleh dari Bandung," mintaku dalam telepon dengan Bapak.
"Kamu pulang sendiri aja," jawab Bapak.
Kesel banget rasanya pas denger kaya gitu. Padahal, aku tau Bapak lagi libur dan lagi main catur di bawah pohon mangga. Temanku bahkan dijemput Bapaknya yang baru pulang kerja.
Hingga beberapa tahun kemudian.
Bapak lagi main catur di bawah pohon mangga dan aku mendatanginya.
"Pak, anterin aku dong ke rumah temenku di Pondok Ranji. Aku kalau naik kereta ribet soalnya bawa barang banyak dan rumah temenku masih jauh dari stasiun. Aku kan mau ngontrak di Bogor selama praktik sebulan ke depan," mintaku pada Bapak.
"Kamu ke sana sendiri aja, naik ojek online," jawab Bapak.
Denger penolakan kaya gini di saat Bapak yang jelas-jelas aku tau lagi libur kerja dan aku emang butuh dianter tuh rasanya bikin kesel dan sedih, langsung mengganggu suasana hati.
"Pak, anterin apa. Temenku aja dianterin sama Bapaknya, masa Bapak gak mau nganterin aku," mintaku lagi sambil merengek dengan rasa kesal di hati.
"Dimana emang?" tanya Bapak.
"Pondok Ranji, anterin naik motor," paksaku.
"Ayo," Bapak pun berdiri dan kami menuju rumah untuk mengambil barang yang akan dibawa.
Di sini senang banget rasanya. Senang karena diantar? Iya, salah satunya itu. Selain itu, aku senang karena sudah lama gak boncengan sama Bapak. Waktuku untuk keluarga rasanya semakin sedikit semenjak aku sibuk dengan part-time+kuliah dan Bapak sibuk dengan kerjaannya. Aku jadi pulang hanya untuk menghilangkan rasa lapar dan kantuk. Selain itu, aku terlalu disuruh kemana-mana sendiri. Kurang interaksi.
Sebenarnya hal yang wajar dan sangat aku maklumi kalau memang Bapak lagi kerja. Tapi kalau aku tau Bapak lagi libur rasanya mengesalkan sekali. Dibalik permintaan antar atau jemput, aku ingin kita ada interaksi. Terbukti, saat diantar, di atas motor aku banyak ngomong ke Bapak. Walaupun aku yang lebih banyak ngomong, tapi kita ada interaksi yang agak lama.
Mungkin permintaan-permintaan mudah seperti itu sering disepelekan. Tapi justru hal tersebut ialah permintaan agar terbentuk bonding, agar terjadi interaksi hingga membentuk obrolan yang hangat. Sesekali, aku mau menjadi Daddy's little girl.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar