Ketika sampai di depan gang rumah, benar saja banjir tinggi sekali. Aku nekat pulang melewati banjir setinggi paha. Motorku aku tinggal di pinggir jalan depan gang dan aku berjalan kaki melewati rumah-rumah.
Aku melihat ke dalam rumah yang aku lewati, beberapa rumah pintunya terbuka. Aku lihat di dalamnya ada seorang ibu dan dua anak perempuannya sedang duduk sambil menonton televisi dengan kondisi dalam rumahnya tergenang air banjir. Mereka duduk santai sambil meluruskan kaki dan kaki mereka diletakan di atas dingklik agar tidak terkena air banjir.
Aku seketika bersyukur melihat itu. Aku bersyukur rumahku tidak sampai masuk air banjir, walaupun depan rumah banjirnya sudah sepaha. Jadi, aku, ibu, bapak, dan adik tidak perlu beres-beres rumah karena banjir. Kita tidak perlu mengepel lantai bekas banjir.
Sedang terkena musibah seperti ini saja aku masih bersyukur. Kadang aku juga heran dengan diriku, sepertinya rasa syukurku cukup tinggi ya? Semoga aku selalu bisa melihat nikmat-nikmat yang sudah Tuhan berikan dan semoga aku selalu bisa bersyukur atas segala nikmat-nikmat dari Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar