Selasa, 11 Desember 2018
Temu
Kamis, 29 November 2018
Minggu, 25 November 2018
Freedom
Mungkin, gue gak akan memberikan protes, tapi gue juga gak berminat nurutin. Hanya menyimpan rasa jengah dan lama kelamaan jadi gak berminat melanjutkan hubungan. Gue akan uraikan alasannya satu per satu. Sebelum gue uraiin, boleh banget baca tulisan link di bawah ini.
https://threadreaderapp.com/thread/1034271213210677248.html
Kalau udah baca, gue bakal jelasin, karena sebagian alasan gue tertuang juga di artikel di atas.
1. Gak boleh bales chat, ngechat, ataupun main sama temen cowok.
Kehidupan gue bukan sama partner doang. Nantinya, gue bakal butuh relasi entah untuk bekerja atau menjalin hubungan baik saja. Gue rasa selama hubungan gue dengan cowok lain gak make hati, itu bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Apalagi kalau gue mainnya rame-rame, bikin pusing aja. Kalau mau, lu mendingan kenalan sama temen-temen gue, biar kenal sekalian.
2. Gak boleh pake baju yang kebuka-buka.
4. Pakai hijab dong.
Kalian semua suci, aku penuh dosa. Iye gue berdosa, udeh.
Ada beberapa paragraf yang gue suka dari blognya Kak Kiki:
Hal yang gue dapet dari paragraf itu, orang yang kalian anggap penuh dosa belum tentu benar-benar penuh dosa. Bisa jadi, orang itu adalah satu-satunya orang yang akan menolong kalian di saat kalian susah.
Lalu, poin menarik dari threadnya Dinnah:
Sebuah hak asasi manusia utk mengekspresikan dirinya. Ketika dilarang, ada sikap utk memperjuangkan hak asasi itu.
Poin itu sangat menarik buat gue. Biasanya orang yang nyuruh gue pake jilbab gak gue bales apa-apa, cuma gue bales pake senyuman. Di chat juga gue bales pake emot senyum. Sampai saat itu ada orang yang sadar bahwa kayanya ada yang mengganjal dari balasan gue setelah dia ngeledek gue. Orang itu minta gue menyampaikan apa yang gue pikirkan, apa yang gue rasakan setelah dia mengatakan itu. Dia minta gue mengutarakan. Sebenernya gue bingung juga pas mau ngebales, kalaupun gue utarakan, gue takut balasan gue tidak cukup halus. Untuk membalas orang yang selama ini berhubungan baik dengan gue, gue gak bisa semena-mena karena takut menyinggung hatinya. Tapi dia bersikeras mau tau.
Alasan yang gue sampaikan saat itu:
"Aku tau pake jilbab kewajiban wanita muslim, tapi aku milih gak make (silakan jika ingin mengecap jelek). Karena suruhan itu ialah suruhan yang baik, aku gak mau ngelawan tapi gak aku lakukan juga. Biasanya aku cuma cengengesan aja, senyum aja.
Dulu, sebelum aku rajin solat. Kalau mamaku nyuruh solat juga gak aku jawab "iya" dan pura2 solat, aku juga gak jawab "gak mau". Tapi tak diemin."
Setelah gue sampaikan itu, ternyata dia bilang dia tidak akan mengecap apapun dan memang hanya mau mendengar pendapat gue. Tapi, sebenernya kaya masih ada yang kurang dari pendapat yang gue sampaikan, kaya, belum semua alasan yang gue sampaikan. Namun, gue sendiri gak tau apa yang belum tersampaikan. Sampai gue baca thread Dinnah, akhirnya gue sadar apa yang kurang.
Bahwa, tubuh gue adalah milik gue, kehidupan gue milik gue, kenapa orang lain harus memaksa hal yang seharusnya menjadi milik gue seutuhnya? Selama jilbab itu adalah pilihan pemakainya sendiri, gue juga sangat menghormati dan menghargai.
3. Ngabarin setiap detik, menit, jam.
Bolehkah kita berbicara di akhir hari? Ada kesibukan yang harus saya jalani :)
Jumat, 23 November 2018
Interaksi
"Pak, jemput aku dong di Stasiun Kebayoran, bawaanku banyak banget nih bawa oleh-oleh dari Bandung," mintaku dalam telepon dengan Bapak.
"Kamu pulang sendiri aja," jawab Bapak.
Kesel banget rasanya pas denger kaya gitu. Padahal, aku tau Bapak lagi libur dan lagi main catur di bawah pohon mangga. Temanku bahkan dijemput Bapaknya yang baru pulang kerja.
Hingga beberapa tahun kemudian.
Bapak lagi main catur di bawah pohon mangga dan aku mendatanginya.
"Pak, anterin aku dong ke rumah temenku di Pondok Ranji. Aku kalau naik kereta ribet soalnya bawa barang banyak dan rumah temenku masih jauh dari stasiun. Aku kan mau ngontrak di Bogor selama praktik sebulan ke depan," mintaku pada Bapak.
"Kamu ke sana sendiri aja, naik ojek online," jawab Bapak.
Denger penolakan kaya gini di saat Bapak yang jelas-jelas aku tau lagi libur kerja dan aku emang butuh dianter tuh rasanya bikin kesel dan sedih, langsung mengganggu suasana hati.
"Pak, anterin apa. Temenku aja dianterin sama Bapaknya, masa Bapak gak mau nganterin aku," mintaku lagi sambil merengek dengan rasa kesal di hati.
"Dimana emang?" tanya Bapak.
"Pondok Ranji, anterin naik motor," paksaku.
"Ayo," Bapak pun berdiri dan kami menuju rumah untuk mengambil barang yang akan dibawa.
Di sini senang banget rasanya. Senang karena diantar? Iya, salah satunya itu. Selain itu, aku senang karena sudah lama gak boncengan sama Bapak. Waktuku untuk keluarga rasanya semakin sedikit semenjak aku sibuk dengan part-time+kuliah dan Bapak sibuk dengan kerjaannya. Aku jadi pulang hanya untuk menghilangkan rasa lapar dan kantuk. Selain itu, aku terlalu disuruh kemana-mana sendiri. Kurang interaksi.
Sebenarnya hal yang wajar dan sangat aku maklumi kalau memang Bapak lagi kerja. Tapi kalau aku tau Bapak lagi libur rasanya mengesalkan sekali. Dibalik permintaan antar atau jemput, aku ingin kita ada interaksi. Terbukti, saat diantar, di atas motor aku banyak ngomong ke Bapak. Walaupun aku yang lebih banyak ngomong, tapi kita ada interaksi yang agak lama.
Mungkin permintaan-permintaan mudah seperti itu sering disepelekan. Tapi justru hal tersebut ialah permintaan agar terbentuk bonding, agar terjadi interaksi hingga membentuk obrolan yang hangat. Sesekali, aku mau menjadi Daddy's little girl.
Hati
Pada akhirnya hanya hati yang mampu menggerakan, untuk pergi atau menetap di tempat. Aku berterima kasih kepada orang-orang yang mau menjadi tempat curhat colongan dan memberikan saran yang menenangkan. Seperti biasanya, membuat penolakan itu sulit buatku, nggak enakan. Tapi aku juga tidak mau terus mengerjakan dengan hati yang tidak nyaman. Biarkan aku memulai sesuatu yang baru dan semoga ini menjadi landasan baru usai duka berkepanjangan di tempat yang dulu. Terima kasih juga untuk orang yang mendukungku, yang aku malu untuk menyampaikannya di awal, ternyata responnya membuat tersenyum dan menimbulkan semangat.
Selasa, 20 November 2018
Apakah?
Apakah semakin kita besar perihal mencintai itu menjadi semakin serius?
Apakah semakin kita besar rasa sayang dan cinta akan semakin dalam pula?
Kayanya kalau dibanding yang sebelum-sebelumnya perasaan yang gue rasain beda deh.
Yang sekarang jadi lebih dalam...
Doa dan Harapan
Semoga kehidupanku juga sama
Semoga orang-orang di sekitarku dapat menebar kebaikan
Semoga keluargaku tenteram dan damai
Rabu, 14 November 2018
Minggu, 11 November 2018
Kamis, 08 November 2018
Senin, 05 November 2018
Suka
Yang kusuka ekspresimu--kala berdua.
Yang kusuka kamu--iya kamu.
Selamat datang di duniaku :)
MN
Sabtu, 03 November 2018
Jumat, 02 November 2018
Rabu, 31 Oktober 2018
Jumat, 26 Oktober 2018
Tidak Tahu
Aku ingin berhenti berkata
Bersama mereka yang banyak basa-basi tanya
Yang aku tidak tahu banyak, tentang dirimu
Kamis, 25 Oktober 2018
Senin, 22 Oktober 2018
Kenapa
Tapi kenapa ya, tetep pengen status yang jelas?
Aku ingin status atau komitmen ya?
Sabtu, 20 Oktober 2018
Cinta
Bersama rasa yang merebak di jiwa
Melupakan ada risiko di baliknya
Karena kita berhak untuk tersenyum dan tertawa
Entah berapa rasa yang gagal di tengah jalan
Entah berapa rasa yang ditinggalkan
Entah berapa rasa yang hanya bertepuk sebelah tangan
Entah berapa rasa yang tidak terbalas
Jika pada akhirnya ia hanya datang dan meninggalkan
Lebih baik hilang dari sekarang
Sebelum semakin jauh
Saat ada rasa yang menguat
Jika ia ingin mencoba bersama
Entah dalam kurun waktu sebentar ataupun lama
Datanglah lagi dan lagi
Maka akan kucoba menerima
Minggu, 14 Oktober 2018
Sore
Datanglah seorang pria dengan sepeda roda dua
Menunggu di persimpangan jalan kota
Hingga tiba sang wanita
Tapi menimbulkan bahagia
Semoga selalu dan akan selalu ada
Di masa yang saat ini ada
Kamis, 11 Oktober 2018
Kulihat, Kukenal, Kupahami
Kau yang kulihat
Ialah orang yang tidak kuperdulikan
Orang yang tidak kuanggap ada ataupun tiada
Orang yang tidak dapat memberikan efek padaku
Kau yang kukenal
Ialah orang yang kukagumi
Orang yang menyenangkan hati melalui jawaban di meja dan kursi
Orang yang menyadari hal yang kututupi
Kau yang kupahami
Ialah orang yang memiliki berbagai rahasia hati
Orang yang memiliki keramahan dan kerendahan hati
Seorang pecinta yang membuatku jatuh hati
Senin, 08 Oktober 2018
Selamat Pagi, Jakarta
Saat berjalan menuju tempat kerja
Melihat percampuran segala jenis manusia
Akan tetap ada pemandangan memikat mata
Saat langit berwarna biru bercampur jingga
Cakrawala diretas oleh Sang Surya
Selamat pagi untuk Jakarta
Sabtu, 22 September 2018
Hari Itu
Pada Akhirnya
Selasa, 11 September 2018
Adakah?
Minggu, 02 September 2018
Kala Itu
Dingin menjalar seluruh badan
Berlindung di balik selimut kasur
Kulit ke kulit mentransfer kehangatan
Bersama kenangan tentang hujan
Kamis, 30 Agustus 2018
Waktu
Waktu merubah segalanya
Memberi dan mencuri rasa
Mengobati dan menyakiti
Melupakan dan menciptakan
Aku rindu
VH.
Kamis, 23 Agustus 2018
Badminton
Selasa, 14 Agustus 2018
Penebar Pesona
Berapa banyak wanita
yang kau berikan pesona?
Hingga bisa menulis tentang rasa
Sepertinya kau penebar benih ke setiap wanita
Menyisakan aku yang hidup dengan tanda tanya
Rabu, 08 Agustus 2018
Kata
Jika kata-kata itu memiliki nyawa
Sesungguhnya ia akan memiliki rasa
Minggu, 29 Juli 2018
Derita
Jika bukan hanya cinta
Untuk apa putaran dunia
Jika berakhir pada derita
Bahagia di depan mata
Hanyalah khayalan maya
Harapan yang seakan nyata
Hingga terjatuh dalam jelaga
Siapa yang yakin bahwa realita itu nyata
Hingga benar-benar ada di masa selanjutnya
Memori dalam kepala
Rasa sakit dalam hati dan raga
Untuk apa?
Selasa, 24 Juli 2018
Jumat, 20 Juli 2018
Beasiswa
Kamis, 12 Juli 2018
Partikel Kehidupan
Menikmati partikel kehidupan ini
Kau yang ku cari
Setiap kali detik berbunyi
Ada amarah yang ku beri
Ada cerita yang ku bagi
Ada masa yang kau lalui
Ada dunia yang kau miliki
Wahai penikmat partikel kehidupan ini
Setiap kali aku harus bangkit berdiri
Dalam respon diam seperti tak berarti
Pengamat dalam hati dan dalam mimpi
Yang tenang
Yang sabar
Yang peduli
Yang sayang
Terima kasih sudah menikmati
Segala hal yang penting dan tidak penting
Dari obrolanku
Dari ceritaku
Dari celotehanku
Dari ucapanku
VH.
Minggu, 08 Juli 2018
Mungkinkah?
Setiap katanya membuat bahagia
Tersimpan setiap katanya
Dalam sebuah media lama
Kau yang sekarang sudah bahagia
Roda pun sudah berputar mengelilingi dunia
Membawa hal baru tentang cinta
Mungkinkah dia?
Ada keraguan yang terasa...
Sabtu, 07 Juli 2018
Gue pun menengok ke arah yang memanggil kak, lalu gue diam.
"Muncul di grup dong sekali-sekali," lanjutnya.
Gue masih diam, agak kaget. Ada juga toh yang nyariin.. Gue ngebatin dalam hati.
Gue emang gak ngebuka-buka grup organisasi. Bukan karena lagi marah atau gak sependapat. Gue cuma lagi malas aja, pas buka line, terus ngeliat notif grup jumlahnya 999+ bikin gue malas banget buat ngebuka. Soalnya gue tipikal pasti baca cuma nunda. Jadi, kalau gue pencet buka, gue baca semua itu 999+. Lagian juga, gue kaget kenapa ini anak merhatiin gue kaga muncul-muncul di grup.
Akhirnya, sekarang sudah gue baca seluruh 999+ chat di grup :)
Selasa, 03 Juli 2018
Pagi di Jakarta
Bagi sebagian orang mentari pagi ialah surga
Ada yang berhimpitan dalam kereta
Ada yang bermacetan di jalanan ibukota
Demi mencari harta untuk keluarga
Belum Tentu
Yang kau anggap baik belum tentu menganggapmu baik
Yang teratas belum tentu selalu di atas
Yang kau anggap di atas bisa jadi menganggap rendah dirimu
Yang kau cinta dan kau tunggu
Yang kau sayang dan kau rindu
Bisa jadi ia tidak begitu
Senin, 02 Juli 2018
Sabtu, 30 Juni 2018
Tidak Semua Hal
Tidak semua hal bisa disampaikan
Tidak semua hal bisa diutarakan
Bukankah dunia ini penuh dengan misteri kehidupan?
Begitupun seharusnya takdir Tuhan
Tidak semua orang menghargai usaha
Tidak semua orang membaca cerita
Tidak selalu yang ada dipikiran harus terucap dalam lisan
Tidak selalu dunia ada di sisimu
Yang belajar memendam rasa
Kurasa mempermudah gangguan jiwa
Itu dalam teori tentang ilmu jiwa
Namun, terkadang memang tidak bisa diuraikan dalam kata
Semakin dewasa
Bukankah semakin banyak rahasia?
Aku ingin hidup apa adanya
Tanpa harus menyimpan harta
Harta tentang mereka
Harta tentang realita
Harta tentang kuasa
Harta tentang cinta
Aku ingin bercerita
Tapi tidak bisa
Aku ingin bercerita
Tidak tahu kepada siapa
Bukankah manusia penuh dengan pertanda?
Seenaknya memberi tanda di akhir cerita
Bukankah manusia punya pandangan yang berbeda-beda?
Kali ini mungkin aku salah dalam melafalkan kata
Bisakah aku bercerita
Kau mendengarkan
Tanpa memberi label di akhirnya?
Tanpa memberi penilaian tentang hina?
Kepada siapa aku harus bercerita?
Kepada siapa aku harus menyerah?
Kepada siapa aku bisa pasrah?
Kepada siapa aku bisa lelah?
Yang beragama akan menjawab Tuhan.
Yang tidak beragama bagaimana?
Sepertinya, aku butuh jawabanmu.
Karena aku mencari manusia, tapi belum tentu manusia juga benar.
Selasa, 26 Juni 2018
Kebetulan Belaka
Raga datang tanpa cinta
Pada malam yang gelap gulita
Seorang pria ditemani wanita
Yang dingin akan hawa
Masuk ke rengkuhan jiwa
Bersemayam dalam kehangatan raga
Sebuah kecupan menimbulkan getar cinta
Bintang dan bulan sedang bersembunyi dari balik jendela
Ikut mendengarkan cerita cinta anak manusia
Tiada niat untuk masuk ke dalam rasa
Hanya ingin bersantai dan menjadi pendengar setia
Ialah takdir berkata berbeda
Yang memberikan sebuah cerita tanpa diduga
Terima kasih dunia untuk segala kesopanannya
Walaupun dalam keterbalikan kata-kata
Sabarlah dan silakan menunggunya
Ceritakanlah setiap kata, cerita, dan rasa
Sebagai akibat dari perjalanan menyusuri dunia
Di saat malam tiba dalam rengkuhan cinta
RR
Malang, 24 Juni 2018
Hati dan Perkataan
Hari Itu
VH.
Minggu, 17 Juni 2018
Memori
ada rindu yang muncul
dari kenangan masa lalu
incest
hal yang tidak seharusnya
terlepas dari memori itu
ada godaan dari aroma tubuh
berhenti
mengapa rindu setelah bertemu?
karena menolak keinginan
ingin dilepas dalam satu adegan
peluk
17 Juni 2018
12:40 a.m.
Rabu, 13 Juni 2018
Hari Terakhir Tarawih
"Momen yang ditunggu-tunggu banyak orang."
Seseorang mengirimkan dua pesan itu. Gue jadi mikir, "kenapa gue gak nungguin lebaran ya?" Setelah kalimat itu, gue jadi mikirin lebaran. Sial. Tapi, sebenernya gue lebih mikirin tarawih sih. Ramadhan ini, gue tarawih di hari pertama doang. Puasa selanjutnya setiap gue diajak sama Mama, gue cuma dadah-dadah karena beban tugas, materi uas, dan latihan nari.
"Nur, ayok tarawih," Mama mengajak dari pintu kamar.
"Dadah!!" gue ngejawab sambil melambai-lambaikan tangan.
"Heh! Ayok terawih!" masih getol ngajaknya.
"Dadaaahhhh!!!!" kali ini gue sambil nyengir di depan laptop.
Akhirnya Mama berangkat terawih sendiri. Bapak gue kemana? Ada, terawih juga, cuma Mama dan Bapak gak bakal berangkat bareng :)
Pokoknya gitu deh isinya tiap malam.
Sampai malam ini, malam ini malam terakhir Ramadhan. Besok malam udah takbiran. Akhirnya malam ini gue bisa tarawih ke masjid, karena besok udah bisa puasa lagi. Gue pengen banget tarawih di minggu terakhir karena masjidnya udah sepi, jadi gue bisa tarawih di dalam masjid.
Berangkatlah gue ke masjid sama Mama. Gue baru selesai markir motor. Mama datang dari pintu masjid ke arah motor gue.
"Nur, ayok pulang. Mama abis batuk terus ngompol," Mama gue berkata.
"Iya, ayok," gue akhirnya ngeluarin motor lagi dari parkiran.
Emang gue gak ditakdirin buat tarawih di minggu terakhir Ramadhan kayanya.
Oh iya, kondisi urin keluar sedikit setelah batuk itu kalau di keperawatan namanya inkontinensia urin: stres. Hal tersebut terjadi karena peningkatan tekanan abdominal karena batuk atau aktivitas lainnya. Salah satu faktor risikonya memang usia, jadi gue mewajari. Ada penanganan/intervensinya juga untuk inkontinensia urin ini, tapi gue lupa hehehe. Waktu itu Mama gue, gue suruh ngelakuin gak mau soalnya. Salah satunya, batasi asupan cairan 2-3 jam sebelum tidur.
Minggu, 10 Juni 2018
Warna Aura
"They must learn to say, "No," if it feels like "no."" Iya, iya, udah belajar kok. Tapi, tetep aja masih sering kesulitan.
Jangan
Tolong jangan dekati lagi
Kamu boleh kembali
Tapi bukan untuk meminta lagi
Aku tetap ingin berteman
Tapi jangan disalahgunakan
Hanya berteman
Bukan untuk pendekatan
Jangan usaha lagi
Kamu harus tau kapan harus berhenti
Setiap kali kamu menggali
Aku enggan memberi
Setiap topik terasa seperti basa-basi
Aku ingin mengobrol selayaknya teman
Tidak akan ada cerita yang kuberi
Karena rasanya tidak nyaman
Tolong, jangan usaha lagi
Menolak itu sulit buatku
Mengatakan tidak itu sulit
Dan,
jangan sampai
aku
harus mengatakan tidak
secara langsung
Itu akan menghabiskan banyak energi
Sabtu, 09 Juni 2018
Yang Bahagia
Waktu dia ngechat gini di grup, gue jadi inget waktu dia lagi cerita di McCafe sampe nangis, padahal biasanya gue sama dia main hina-hinaan. Selamat sudah lulus duluan ya, Japok a.k.a. Jablay Depok! HAHAHA. Gue jadi takut nih tahun depan skripsian. Alhamdulillah ya sudah lulus dari vokasi, ditunggu di program ekstensi FEB ya, Pok! Biar jadi sarjana gitu~ wkwkwkwk.
Jumat, 08 Juni 2018
Ada atau Tiada?
Cinta yang ada semua masih maya dalam kehidupan yang fana
Aku memaknai setiap jemari yang bermain dalam tuts dunia
Di saat itu pula ada nada yang mengisi ruang berpikir di kepala
Kamis, 07 Juni 2018
Midnight Conversation
"Mas, kenapa ya kalau suka sama orang bawaannya pengen ngebales?"
"Bukan suka doang sih, kalau sama temen biasa juga aku bales kalau aku lagi bisa bales. Tapi ini, aku lagi bisa bales, tapi aku rasanya males banget ngebalesnya dan jadinya aku tunda sampe besok baru aku bales padahal beberapa kali aku lagi senggang."
Emas:
"Ada faktor x nya"
"Kalau ditembak gak suka ya ngehindar"
"Kalau suka kebalikan"
"Kalau biasa aja ya normal"
Apakah ini sifat alamiah manusia?
VH.
Jumat, 01 Juni 2018
Permainan Semesta
Aku tidak meminta lalu dia memberi
Apakah kamu dan semesta sengaja mempersilakannya?
Apakah kamu sengaja memberikan kesempatan padanya?
Walau kalian tidak saling mengenal
Rabu, 30 Mei 2018
Lesson
Apa yang dilihat
Apa yang dikatakan orang
Apa yang diterjemahkan orang
Belum tentu sama
Bisa saja mereka tidak cocok
Tapi aku cocok
Bisa saja mereka dimarahi
Tapi aku dinasehati
Kata mereka ia galak
Nyatanya lembut
Kata mereka ia bawel
Nyatanya tidak
Satu kesalahanku ialah
Menenggak langsung kata orang
Hingga tanganku bergetar
Nyatanya aku diarahkan dengan lembut
Karena kecocokan aura berbeda-beda
Senin, 21 Mei 2018
Apa?
Kenapa masih ada emosi?
Kenapa dan banyak kenapa.
Sabtu, 19 Mei 2018
Rasa
Selanjutnya hanya akan ada tanda tanya
Tiada yang pasti dalam dunia
Tanpa pemberitahuan dengan kata
Tiada yang kan paham maknanya
Dan aku bahagia akan semua yang ada
Jika belum harus bertanya
Aku tidak akan bertanya juga berkelana
Aku ingin satu, bukan dua apalagi tiga
Hingga masanya tiba
FPN
Jumat, 18 Mei 2018
Segelintir Kekhawatiran
Sabtu, 12 Mei 2018
Dialektika
Dan kita kembali berdialektika
Akan kabar yang tak kunjung ada
Untuk kedatangan di masa yang akan tiba
Sudah lama tidak membaca kata
Sudah lama pula aku tidak bercerita
Hanya ada kabar seketika dan centang dua
Semoga kita selalu dalam lindungan-Nya
VH.
Jumat, 11 Mei 2018
Memori
Aku berterima kasih akan berbagai warna dalam memori
Ada kebahagiaan dalam memori
Ada kesedihan dalam memori
Aku berterima kasih akan berbagai rasa di masa lalu
Ada kenangan dalam memori
Ada cinta dan luka dalam memori
Aku berterima kasih untuk segala rancangan
Ada harap tentang kebebasan di masa depan
Ada juga belenggu yang menanti
Ada positif dan ada negatif
Satu-satunya kemampuan dengan menjalani keduanya
Terus melangkah maju
Kamis, 10 Mei 2018
Makna
Sendiri lalu berdua
Tak perlu banyak kata
Cukup ucapkan dalam hati
Setiap sentuhan mengandung makna
Manipulasi kata itu biasa
Tapi, perhatian pada raga itu tidak biasa
Biarkan tubuh mengutarakan bahasanya
Meski lidah terus berkata sebaliknya
Raga lebih jujur dari yang kau kira
Alasan
1. Telepon: karena gue waktu masih sekolah gak boleh pacaran, tapi guenya nackal gitcu hahaha jadinya tetep punya pacar dan pacaran. Setiap pacar gue nelpon, gue jadi bingung mau diangkat apa nggak. Atau, kalau memang gue mau ngangkat, gue musti keluar rumah dulu. Bisa dibayangkan dong, kalau nelponnya jam 9 malem terus gue musti keluar rumah buat telponan, yang ada gue ditemenin dedemit di luar rumah. Alasan lainnya karena dulu waktu masih sekolah gak boleh pulang malem. Pagi sampe maghrib gue bebas mau main kemanapun tanpa pamit ngasih tau mau kemana tanpa alasan apapun. Tapi, setelah maghrib, wah... hp gue jadi rame deh. Rame sama telpon dari mama atau bapak, terus gue males ngangkatnya karena udah tau isinya "kamu lagi dimana?" "kok belum pulang?" "buruan pulang" "udah jam berapa ini" dstnya.
2. Video call: karena gue kalau di rumah pake bajunya semerdekanya gue wkwkwk. Jadi, suka panik kalau ada cowok yang tiba-tiba video call. Musti nyari-nyari kaos dulu, pas kaosnya udah dipake, video callnya udah abis.
Mungkin, karena hal-hal tersebut gue jadi gak suka telponan sama video call-an. Tapi, karena sekarang gue udah kuliah dan udah mulai mencoba untuk bercerita pelan-pelan ke mama, jadinya mulai bisa angkat telepon dengan tenang di kamar tanpa harus keluar rumah dulu.
Selasa, 01 Mei 2018
Jumat, 27 April 2018
Pamit
Warna dan Pilihan
Ada merah dan ada putih
Merah di kiri dan putih di kanan
Yang memancarkan cahaya dalam hitam
Diriku terpesona dan dilema
akan rengkuhan cinta
Apakah akan bahaya?
Ataukah menciptakan bahagia?
Arah jalan tetap lurus terbentang
hingga bertemu belokan
Antara kanan dan kiri
akan ada rasa bimbang untuk memilih
Bolehkah tetap memilih lurus?
Menghancurkan penghalang di depan
Kanan dan kiri sudah banyak yang memilih
Sabtu, 21 April 2018
Here, There and Everywhere
Edited by D
Senin, 16 April 2018
Minggu, 15 April 2018
Sebuah Syukur
Terima kasih untuk nada dan irama darinya yang menenangkan jiwa
Terima kasih untuk melodi yang membuat bahagia
Terima kasih untuk segala hal yang membuat dewasa
Rabu, 11 April 2018
Gantung
Selasa, 10 April 2018
Halo, PK!
Mau ngeblog tapi gak nafsu.
Mau cerita kadang takut ganggu,
juga bikin gaduh.
Terlambat
Ada yang terlambat untuk memulai
Dulu aku terpikat, engkau minggat
Sekarang engkau terpikat, aku tidak ingat
Kita temenan ajalah.
Puisi gue kok jadi gini ya kualitasnya...
Kok cuma bisa bikin 3 baris ya...
Minggu, 08 April 2018
Woman Tricks
Kamis, 05 April 2018
Beberapa Hal
Beberapa hal membuat gelak tawa
juga menyisakan senyum manis seperti gula
juga serpihan rasa suka
Selasa, 03 April 2018
Lagi
Motivasi lain dari orang lain lagi:
intinya, hidup itu harus ada planning.. begitu pun di dunia kerja, apa yg mau diraih.. kaya naik gunung kapan hrs mendaki dan kapan haru turun.. hrs kita sendiri yg tentuin..
jgn takut dengan masalah, karena masalah itu pasti akan dtng trs, yg terpenting pastikan masalah yg kita terima jauh lebih berat dari masalah yg sebelumnya, itu menandakan kita naik kelas..
kalau masalah yg kita hadapi tetap sama itu berarti, kita gak pernah maju artinya.. org pintar belajar dri kesalahan sebelumnya, tpi org bijak belajar dari kesalahan orang lain..
lebih baik banyak mendengar daripada banyak berbicara, tandanya makin banyak masukan yg kita dapat..
Senin, 02 April 2018
Dance
Selasa, 27 Maret 2018
Mimpi
Bolehkah aku bermimpi?
Seperti orang-orang di dunia ini
Bolehkah aku berharap?
Akan kebahagiaan yang datang tanpa adab
Dunia menjadi wangi
Jika diisi dengan hati
Dunia jadi bermakna
Jika diisi dengan cinta
Bolehkah aku bahagia?
Setidaknya untuk saat yang ada
Kamis, 22 Maret 2018
Mirip.
Kita mirip
Siapa sebenarnya kamu?
Mengapa banyak sekali kemiripan dalam dunia kita?
Rabu, 21 Maret 2018
Terhubung
Senin, 19 Maret 2018
Jika Bisa Mengulang Waktu
apa yang akan aku lakukan?
Sepertinya aku akan melakukan hal yang sama
apakah aku mau?
Sepertinya tidak,
setiap hal yang berlalu,
tidak perlu disesali
Namanya juga waktu
Terus bergerak maju
Namanya juga hidup
Terus bersinar hingga redup
Santai saja,
semua pasti berlalu
Santai saja,
semua hanyalah pengelabu
Santai saja,
hidup terlalu singkat untuk tidak bahagia
Minggu, 18 Maret 2018
Bahagia
Bagaikan mawar yang merekah
Kalimatmu membawa rasa
Mengulas senyum bahagia
Sabtu, 17 Maret 2018
Rika dan Dika
Dika memang cuek, tapi itu juga yang disukai Rika. Rika bukanlah cewek yang suka dengan 5 menit sekali dihubungi dan ditanya “lagi apa?”, “lagi apa?”, dan “lagi apa?”. Makanya, walaupun sering dicuekin sama Dika, Rika tetap tenang. Seperti hari ini, pintu kamar Rika terbuka.
Rika menoleh, Dika masuk membawakan segelas susu dan segelas air putih. Dika memeluk Rika dan Rika menangis sejadi-jadinya dipelukan Dika.
“Sudah legaan?” tanya Dika, setelah Rika terlihat sudah mulai berhenti menangis.
Rika mengangguk. Dika pun berjalan mengambil air putih yang tadi ia letakan di atas meja.
“Minum dulu,” Dika menyodorkan segelas air putih ke Rika.
Rika pun menenggak air putih tersebut sampai setengah gelas. Lalu, ia mencoba mengatur napas dan mengambil tissue untuk mengeluarkan ingus akibat menangis.
“Coba cerita,” usai Rika kembali ke hadapan Dika.
Rika pun menceritakan permasalahannya. Rika merasa dirinya sudah hampir putus asa. Rika merasa dirinya sudah sangat depresi dengan hidup, ia mengatakan bahwa sudah seminggu dirinya mengurung diri di kamar dan tidak berbicara dengan Ibu, Ayah, dan Rena—adiknya.
Usai bercerita, Rika pun berjalan ke arah meja, lalu meminum susu yang dibawakan Dika.
“Coba sini, duduk lagi depan aku,” ucap Dika setelah Rika selesai meminum susu.
Rika pun kembali duduk sila di depan Dika.
“Coba pejamin mata kamu,” ucap Dika.
Rika memejamkan matanya.
“Kamu tarik napas dan buang 2-3 kali,” perintah Dika.
Rika pun bernapas merilekskan diri sebanyak 3 kali.
“Sudah rileks belum?” tanya Dika.
Rika mengangguk sambil terus mengatur napas.
“Coba letakan kedua telapak tanganmu di atas lutut,” Dika meminta, “lalu tautkan ibu jari dan telunjuk,” lanjutnya.
Rika mengikuti instruksi Dika.
“Bayangkan dirimu dalam keadaan sehat, sesehat-sehatnya,” bisik Dika ditelinga Rika.
Rika membayangkan dirinya sedang sangat sehat.
“Lalu, tautkan ibu jari dengan jari tengah,” lanjut Dika setelah beberapa menit.
“Bayangkan orang-orang yang menyayangimu dan bayangkan kamu sedang bersama mereka semua,” bisik Dika melanjutkan.
Rika membayangkan dirinya bersama keluarga, sahabatnya, dan Dika sedang berkumpul bersama. Bibir Rika mulai mengulas senyum, hatinya mulai damai.
Dika pun ikut mengulas senyum.
“Tautkan ibu jari dengan jari manis,” Dika melanjutkan, “bayangkan saat kamu mendapat pujian, saat kamu menang perlombaan.”
Rika mulai membayangkan saat dirinya dibilang friendly, saat dirinya menang lomba menggambar dan mewarnai kaligrafi, saat dirinya menerima piala. Napasnya mulai teratur dan bibirnya tetap mengulas senyum.
“Tautkan ibu jari dengan kelingking,” Dika meneruskan, “bayangkan saat kamu berada di tempat yang sangat kamu sukai, bisa pantai, gunung, desa, kota, mal, atau lainnya.”
Rika mulai membayangkan pantai, ia membayangkan dirinya sedang menyusuri pasir pinggir pantai.
“Sekarang buka matamu,” Dika mengakhiri.
Rika perlahan membuka matanya. Di depannya ada Dika sedang mengulas senyum. Rika tersenyum membalas senyuman Dika.
Dika beranjak ke meja mengambil air putih yang tadi baru diminum setengah, lalu ia berikan ke Rika, “habiskan.”
Rika pun menghabiskan air putih tersebut.
Dika menaruh gelasnya ke meja dan kembali duduk sila di hadapan Rika.
“Gimana sekarang perasaannya?” tanya Dika.
Rika mengulas senyum kembali, “sudah mendingan, legaan,” ucapnya sambil tetap tersenyum.
“Setiap ada masalah, tenang aja, aku ada di sini, untuk membantu kamu,” ucap Dika.
“Yuk keluar, makan, ketemu Rena sama Ibu,” ajak Dika.
Rika mengangguk menuruti perintah Dika.
Dika dan Rika pun ke meja makan yang ada di dapur. Di situ sudah ada Ibu dan Rena yang makan duluan.
“Rika mau makan?” tanya Ibu.
“Iya Bu,” jawab Rika.
Ibu Rika pun mengambilkan nasi, sayur, dan lauk untuk Rika.
Dika mengambil sendiri makanan yang akan dimakannya.
Dika dan Rika pun duduk berhadapan. Dika di samping Ibu dan Rika di samping Rena.
“Mbak Rika, aku kemarin menang lomba nyanyi loh!” pamer Rena, “aku juara 1 hehehehe pialanya ada di ruang tamu, mbak mau liat gak?”
“Mana?” tanya Rika, “coba liaattt,” pintanya.
Lalu acara makan itu pun berlangsung seru sekembalinya keceriaan Rika. Setelah makan Rika membahas dengan Dika pemecahan masalah yang tadi di ceritakan di kamar. Setelah mencapai kesepatan, Dika pun pamit pulang.
Jumat, 16 Maret 2018
Kebetulan
Minggu, 11 Maret 2018
Halo, Selamat Datang!
Poin + dan -
Dulu, pernah baca tulisan yang maknanya hampir mirip sama itu.
Hal itu juga berlaku untuk cowok. Seseorang yang sedang menyukai orang lain, biasanya akan menjadikan orang yang disukainya menjadi role model. Terlepas dari baik ataupun buruk. Kalau baik, ya bagus, kalau buruk? Silahkan dijawab sendiri :)
Selayaknya cowok yang bisa menilai "ini cewek" beneran suka bola atau cuma pura-pura suka, gue juga bisa menilai cowok yang pura-pura menyukai apa yang gue sukai. Bagaimana caranya? Beri sebuah pertanyaan dan lihat jawabannya. Seseorang yang benar-benar menyukai bisa menjawab dengan penjelasan panjang kali lebar. Tapi, yang pura-pura suka hanya menjawab seadanya atau bisa jadi melenceng. Nah, ketauan kan jadinya wkwkwkwk.
Pertanyaannya tentu bukan alasan kenapa dia suka, tapi pertanyaan standar tentang hal yang disukai itu aja. Kalau cewek ngaku-ngaku suka bola, coba aja tanya siapa aja pemain di grup yang dia sukai, offside itu apa, arti kartu kuning dan kartu merah itu apa, dan semacamnya. Kalau emang beneran suka, gue rasa si cewek bakal bisa ngejawab karena kan pastinya ngikutin perkembangan timnya itu. Kalau gue sih emang gak suka bola wkwkwk jadinya ya gak bisa jawab.
Berhubung gue cewek, kalau ada cowok yang ngajak ngobrol tentang hobi dan dia bilang dia juga suka, tapi isinya cuma pertanyaan-pertanyaan tanpa dia memberi penjelasan, gue langsung males seketika. Entah, gue merasa ini orang cuma nyari bahan obrolan, gue menghargai, tapi masalahnya gue gak pewe aja jadinya. Gue lebih pewe dia jadi dia, dia menyukai apa yang dia sukai, bukan apa yang gue sukai. Jangan ngikut-ngikutin kalau emang gak suka karena ya nantinya jadi gak nyambung.
Pekerjaan dan Hobi
"Di mana hatimu berada di sanalah hartamu terletak" --Paulo Coelho
Jika seseorang bekerja sesuai panggilan hatinya, sebenarnya orang tersebut sudah dapat dikatakan tidak bekerja, karena dia hanya melakukan apa yang disukainya.
Dikutip dari buku Happiness Inside karya Gobind Vashdev.
Minggu, 04 Maret 2018
Sedih
aku tau rasanya merapal doa dan permohonan,
aku tau rasanya berbagai macam beban seperti menimpa badan,
aku tau rasanya kehilangan angan-angan
Juga bertemu dengan kesabaran
Makhluk yang memberikan kenyamanan
Mungkinkah dunia menggambarkan benang merah?
perasaan tidak dapat dilimpahkan,
rasa sedih hanya dapat dirasakan oleh satu insan,
rasa bahagia selalu tersebar pada kawan
Di setiap tangisan dalam kegelapan sebuah ruangan
Di setiap emosi yang tertahan dan meluap dalam air mandi
Di setiap genangan di pelupuk mata yang menyayat hati
Aku selalu menahan tangis di dekat keluarga
Hanya ada dua tempat
Kamar dan kamar mandi
Lampu dimatikan
Musik dinyalakan
Wajah ditenggelamkan
Keran dinyalakan
Air diguyurkan
Mata dipejamkan
-
Jumat, 02 Maret 2018
Sexual Harassment
- siulan yang bersifat menggoda
- catcalling atau panggilan seperti "neng neng" di saat sedang jalan
- kontak fisik yang tidak perlu
- kata-kata yang bersifat menggoda
- ancaman sex
- mengerling dan undangan yang mencurigakan
- penyentuhan tubuh
- pengeluaran alat kelamin
- ajakan seksual
- serangan fisik dan perkosaan
- Teori Biologis. Perilaku pelecehan seksual merupakan suatu ekspresi dari kerja hormon-hormon seksual, dimana laki-laki dipandang memiliki dorongan seksual yang lebih besar sehingga seringkali laki-laki menjahili perempuan secara seksual.
- Teori Sosiokultural. Mengasumsikan bahwa laki-laki dan perempuan secara sosiokultural dibesarkan oleh suatu sistem yang menempatkan mereka sebagai dua pihak yang tidak setara, disebut dengan budaya patriarki (laki-laki lebih tinggi derajatnya dibanding perempuan).
- Teori Organisasional. Mengasumsikan bahwa adanya perbedaan struktur dalam dunia kerja (atasan dan bawahan), maka bagi mereka yang punya posisi atau hierarki lebih tinggi merasa memiliki peluang untuk memperlakukan bawahannya secara sewenang-wenang.
Hukum Indonesia yang mengusung tentang pelecehan seksual menurut Indah Budiarti, yaitu:
- Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP): Pencabulan pasal 289-296; Penghubungan pencabulan pasal 295-298 dan pasal 506; dan Persetubuhan dengan wanita di bawah umur pasal 286-288.
- Undang-Undang Hak Asasi Manusia No. 39/1999 yang menyatakan dengan tegas bahwa setiap manusia memiliki hak dan martabat yang sama dan sederajat, berhak atas jaminan dan perlindungan hak asasi manusia tanpa diskriminasi.
- Konvensi tentang Penghapusan Segala bentuk Diskriminasi terhadap perempuan (CEDAW: Convention on Elimination Discrimination Against Women), 1979. Konvensi ini merupakan perjanjian internasional yang paling komprehensif dan menetapkan kewajiban hukum yang mengikat untuk mengakhiri diskriminasi terhadap perempuan. Indonesia telah meratifikasi (mengesahkan) konvensi ini melalui UU No. 7/1984.
- Perjanjian Kerja bersama. Masukkan klausal tentang stop pelecehan seksual dalam perjanjian kerja bersama dan di tempat kerja, pastikan bahwa itu dijalankan dengan benar, dan ada sanksi bila melanggarnya.
- Sebisa mungkin membuat barang bukti, seperti menyalakan alat perekam suara saat berbicara, simpan pesan yang mengandung pelecehan seksual, jika memungkinkan letakan handphone di suatu tempat yang datar dan nyalakan kameranya ketika berbicara. Jika kondisinya berada di tempat umum, sebisa mungkin cari saksi lain yang melihat. Jika tidak bisa, perhatikan lingkungan sekitar apakah ada CCTV atau tidak. Saat ini, di Indonesia sudah lumayan banyak tempat yang menggunakan CCTV. Menurut saya, hal ini sangat berguna nantinya karena terungkap secara jelas.
- Bicarakan pada orang lain tentang pelecehan seksual yang dialami. Sebisa mungkin, meminta jalan keluar dan realisasinya. Saran saya, menceritakan kepada orang lain seperti HRD ataupun teman dekat yang bisa membela adalah hal yang baik, namun jangan terlalu bergantung, karena tidak semua orang mau ikut campur dalam suatu masalah walaupun sudah diceritakan.
- Speak up! Bicara pada pelaku bahwa tindakannya tidak dapat diterima. Sebaiknya, tidak berbicara sendiri, ajak seorang pendamping ketika berbicara. Selain berguna sebagai saksi, pendamping juga berguna untuk melindungi dari kejadian tidak terduga. Menurut saya, speak up adalah hal paling efektif, karena pelaku bisa merasa takut. Pelaku takut karena memang dia salah.
- Melaporkan pelecehan seksual kepada pihak yang berwenang karena sudah diatur dalam hukum Indonesia. Menurut saya, hal ini sulit dilakukan kecuali kasusnya seperti pemerkosaan atau pelecehan seksual yang terbilang parah.
References