Jumat, 09 Agustus 2019

Maaf Ya

Obrolan jam 7 malam

Apakah aku salah dalam mengartikan?
Apakah hal itu hanya sebuah bahan candaan?
Apakah aku salah dengan membuat pengharapan?
Apakah karena kebutuhan usai perkuliahan yang menimbulkan kepenatan?


Obrolan jam set. 10 malam

Awalnya kukira mungkin kamu lelah usai kerja
Nyatanya kamu ingin ikut rapat lomba
Mungkin kamu lupa dengan hal yang kau tulis dalam kata
Nyatanya kamu malas melihat kembali obrolan kita

Aku takut dan tidak ingin bicara
Terakhir kali aku bicara
Aku emosi tingkat satu
Kamu satu emosi di atasku

Apakah melihat kembali obrolan kita sangat menyusahkan?
Ah, sepertinya aku saja yang salah mengartikan 😊

Padahal kalau dipikir itu bukan suatu yang sensasional. Hanya sebuah hal sederhana yang akan dilakukan tapi aku suka dan aku mau. Sayangnya, orangnya suka lupa atau kalimat itu memang hanya candaan. 

Jumat, 02 Agustus 2019

Midnight.

If you think you're tired, then I am.
You're not working alone.
If you pay the bills, then I am.
I'm not hanging in you.

I can go and back by myself.
Till I feel really tired and close every door.
You can't in again. 
Or.
You still can but I haven't felt anymore.

What are you looking for?
An dependent woman?
Or.
An independent woman?

Sabtu, 27 Juli 2019

Fight or Flight?

Fight or flight?
Bertarung atau lari?
Dua hal itu adalah respon alamiah manusia saat menghadapi masalah. 
Kamu mau menghadapi atau sembunyi. 

Kalau dipikir, responku dalam menghadapi masalah mayoritas memilih flight alias lari alias menghindar dari masalah. Seperti saat ini, aku memilih untuk tidak mendengar masalah yang tidak ingin aku dengar, aku memilih menggunakan headset dan menyetel musik dengan suara tinggi. Agar aku tidak mendengar cerita tentang masalah itu. 

Hal yang sama juga sering aku lakukan. Aku memilih tidak melihat hal yang tidak ingin aku lihat. Menutup mataku untuk masalah yang menyangkutku tapi kurasa aku tidak perlu tahu. Atau, hal itu hanya akan menambah bebanku. 

Selain menutup telinga dan mata, aku juga melangkahkan kaki. Aku memilih pergi dari masalah yang seharusnya kuhadapi. 

Masalahnya, dari semua masalah yang kupilih penyelesaiannya berupa lari, semua muncul di masa depan. Selayaknya masalah yang belum selesai--atau lebih tepatnya terselesaikan atau kuselesaikan-- masalah itu sekarang seperti mengejar-ngejarku, datang lagi, lagi, dan lagi. 

Rabu, 24 Juli 2019

Apakah seperti itu?

Apakah mataku mulai sayu?
Apakah hatiku mulai beku?
Apakah badanku mulai kaku?
Apakah itu semua hanya kuanggap angin lalu?

Selasa, 23 Juli 2019

Woman's Effort

Pernah nonton film Thailand gue lupa judulnya apa. Ada satu sekuel yang masih gue inget dan ingin gue bahas di sini.

Di salah satu scene:
Malam itu sedang hujan, seorang wanita membawa payung. Lalu teman atau sahabat lelakinya juga membuka payung. Wanita yang ingin mengeluarkan payung yang ia bawa dari dalam tasnya diurungkan. Ia lalu berlari ke samping teman lelakinya agar bisa sepayung berdua.

Usaha wanita memang tidak terlalu terlihat. Beda dengan lelaki yang usahanya terlihat jelas, seperti mengajak ngobrol wanitanya, menawarkan jemput, membelikan barang, membuat janji temu, dsbnya. Usaha wanita lebih inplisit, seperti sengaja tidak membawa kendaraan, bermain di tempat yang dekat dengan tempat sang lelaki berada--tanpa ada pembicaraan, hanya murni berusaha.

Terkadang cowok ingin wanita yang tidak terlalu mandiri, yang masih bisa ia lindungi. Tapi, apakah selalu seperti itu?

Rabu, 12 Juni 2019

I need rest.
I need support.
Cover me.

Bukan Pembagian Waktu

Aku bukan pembagian waktu
Di mana ragamu saat itu 
Dan kemana jiwamu
Untuk siapa perhatianmu

Ragamu datang, jiwamu melayang
Ragamu ada, jiwamu tiada
Ragamu untukku, jiwamu untuknya
Ragamu untuknya, jiwamu untukku

Waktumu saat itu untuk siapa?
Hargai lawan bicaramu
Perhatianmu saat itu untuk siapa?
Lihat lawan bicaramu--atau HPmu?

Sabtu, 25 Mei 2019

Hampir Kosong

Sudahkah cocok dengan kriteria?
Adakah usaha yang memumpuni?
Mana yang menjadi prioritasnya?
Bisakah ia melindungi? 

Di akhir, semua akan dilihat kembali.
Karena cinta bukan soal rasa, tapi juga logika. 

Sabtu, 18 Mei 2019

Skripsi

Skripsi... oh skripsi...
Aku jadi gak pernah nulis lagi
Dunia seakan berhenti
Berkali-kali

Katanya semua orang pernah mengalami
Pantas saja banyak apresiasi
Dulu aku sama sekali tidak mengerti
Sekarang aku baru mengerti setelah menjalani

Kemajuan skripsi
Selesainya skripsi
Ialah keberhasilan diri
Kebahagiaan diri

Rabu, 24 April 2019

Our talk

"Fah, kamu lebih milih tanah atau KPR?" tiba-tiba Najib nanya setelah obrolan temennya mau beli rumah di Bojong yang abis itu gue komplain, jauh bener.

Terlepas dari pertanyaan itu, aku punya sebuah 'rumah impian'.

Dimulai dari halaman depan. Entah berpagar ataupun nggak, aku gak terlalu mikirin. Hal pertama yang aku pengen ada di rumahku itu di halaman depannya ada teras dan sepetak tanah buat ditanamin tanaman, aku suka bercocok tanam soalnya wkwkwk. Aku pengen menanam bunga atau tanaman apotek hidup juga boleh.

Masuk ke dalam, ada ruang tamu, ruang makan, dan dapur. Tiga ruangan itu, terserah mau dibikin kaya gimana. 

Setelah itu, kamar dan kamar mandi. Aku pengen ada 3 kamar. Kamar kita, kamar anak, dan kamar tamu, di setiap kamar ada kamar mandi biar gak rebutan kalau pagi-pagi mau berangkat. Desain kamar kita, aku pengen ada tvnya dan meja-kursi buat ngerjain suatu hal yang menggunakan laptop, terus ada meja rias juga (of course, I'm a woman ;p). Warna dindingnya apa ya.. Warna-warna cerah aja, warna-warna muda. Pls jangan putih :( bosen. 

Habis itu aku pengen punya 1 ruangan lagi yang isinya hobbies gitu. Aku suka sama buku-buku (di luar buku pelajaran ya), aku pengen punya perpustakaan mini di rumahku dimana ada rak buku dengan buku-buku berjejer rapi gitu (INI SIH YANG PALING JD IMPIAN WKWK) terus ya karena namanya ruang hobbies jadi hobbies pasanganku juga bisa ditaro di situ. Contohnya main PS, yaudah masukin aja PS di situ, atau kalau hobi bermusik ya masukin aja alat musik. Aku pengen bawahnya karpet yang bulunya lembut gitu wkwkwkwk. 

Jadi kalau ditanya lebih milih tanah atau KPR, aku bingung. Kalau sekadar untuk aset ya tanah aja wkwk. Kalau mau beli tempat tinggal tapi dananya gak banyak ya disesuaiin lagi, KPR juga bisa jadi salah satu pilihan. Karena hal-hal yang aku ceritain di atas namanya masih 'impian', semua disesuaikan lagi dengan kondisi finansial.

OIYA KELUPAAN!
Satu lagi, lu gak boleh ngerokok di dalem rumah gue ya, termasuk kamar mandi. Kalau mau ngerokok sono ke luar rumah!

Kamis, 14 Maret 2019

Mahasiswa Tingkat Akhir

Gak terasa, tau-tau gue udah kelar seminar proposal. Rasanya panjang banget ini perjalanan dan pengerjaannya mengganggu kesehatan banget. Gue gak kuat begadang soalnya. Awalnya galau banget nentuin judul, gue bukan konseptor tapi gue lebih ke eksekutor. Gue suka males makanya kalau kadang orang bacot doang sama rencana-rencananya tapi gak dikerja2in.

Gue udah ngomong dalam hati, ngomong sama diri gue sendiri. Semoga dosbim gue ngasih judul. HAHAHA ternyata terwujud. Yaudah. Akhirnya gue jalanin judul yang dia kasih. Tapi, banyak juga cooooy ternyata hambatannya. Ada aja lah. Bikin lelah pokoknya. Soalnya gue sambil skripsi sambil ngampu mata kuliah praktik. Jadi gak ada tuh seminggu kosong. Senin-Selasa masuk buat praktik. Malam Senin biasanya udah hectic gak karuan, gara-gara bingung mau ngerjain skripsi apa tugas praktik. Soalnya bimbingannya hari Senin juga. Mau muntahlah pokoknya setiap hari Senin tuh.

Tapi ternyata, gak kerasa semuanya berjalan sampai saat ini. Gue udah seminar proposal, nilainya juga udah keluar, Alhamdulillah menyenangkan. Padahal sampe sekarang pun gue masih ngerasa ngambang gt sama penelitian gue. Gue cuma tau gue hanya perlu menjalani step-stepnya.

Btw, support system bener-bener membantu mental gue dalam pengerjaan skripsi ini. Peer group di kampus salah satunya, gue ngerasa selama skripsi mereka jadi lebih care. Kita emang jadi lebih jarang ketemu tapi jadi lebih sering nanya kabar, nawarin bantuan, dan ngebantuin beneran di saat dibutuhkan. Dulu padahal jarang banget nanya kabar, kalau dipikir-pikir ya karena kita setiap hari ketemu sih. Jadi tanpa ditanya juga udah keliatan kabarnya gimana. 

Kamis, 07 Maret 2019

Sumpah dan Cinta Matiku - Nidji

Selama nafasku berhembus
Hanya kamu di benakku
Selama mataku memandang
Hanya kamu cinta matiku
Dengarlah dunia, rintihan hatiku
Yang terbalut dalam doaku
Inilah sumpahku, dengarlah dunia aaa
Sumpah mati sumpah (sumpah)
Sumpah mati (sumpah mati)
Sumpah mati aku hanya untukmu
Dengarlah dunia, rintihan hatiku
Yang terbalut dalam doaku
Inilah sumpahku, dengarlah dunia aaa
Cintakan slalu abadi
Walau takdir tak pasti
Kau slalu dihati cinta matiku
Seraya aku berdoa melayangkan cinta
Kau slalu kujaga
Sumpah mati sumpah (sumpah)
Sumpah mati (sumpah mati)
Sumpah mati aku hanya untukmu
Sumpah mati sumpah (sumpah)
Sumpah mati (sumpah mati)
Sumpah mati aku hanya untukmu
Nana.nanaa…Nananaa…
Cintakan slalu abadi
Walau takdir tak pasti
Kau slalu dihati cinta matiku
Seraya aku berdoa melayangkan cinta
Kau slalu kujaga
Sumpah mati sumpah (sumpah)
Sumpah mati (sumpah mati)
Sumpah mati aku hanya untukmu
Sumpah mati sumpah (sumpah)
Sumpah mati (sumpah mati)
Sumpah mati aku hanya untukmu

Jumat, 22 Februari 2019

Fana, Sebenarnya Tiada

Aku terduduk dalam ruangan gelap gulita
Semua yang kulihat tidak nyata
Semua yang kupunya hanyalah maya
Mungkin saja kita semua adalah tiada

Jumat, 08 Februari 2019

Hilang

Kalau lagi di motor atau di kereta rasanya banyak yang pengen ditulis, tapi pas udah ada waktu luang dan bisa nulis semuanya hilang.

Rabu, 16 Januari 2019

Kabar

Halo!
Udah lama rasanya gak buka blog dan nulis blog. Sebelumnya biasanya persatu atau dua minggu ada kali beberapa kali posting. Kalau bertanya soal kabarku (siapapun pembaca blogku), saat ini aku baik-baik saja. Fisikku sehat, jiwaku juga sehat (Alhamdulillah). Kesibukanku saat ini skripsian dan pacaran. HAHA. Iya, budak cinta, ini perlu biar aku gak gila sama skripsi dan masa lalu. Aku masih suka mendengarkan instrumental, masih suka jalan-jalan, dan masih setengah ekstrovert:setengah introvert. Skripsiku tentang cedera jarum suntik, sebenarnya aku gak punya judul yang pasti, untung pembimbingku berbaik hati memberi. Aku emang udah berniat dari awal mau ngerjain apapun dan berharap semoga dikasih judul, eh beneran jadi kenyataan.

Saat ini aku agak kesulitan buat nyekripsi. Kalau di rumah, aku gak fokus. Baru mau ngerjain, disuruh ngangkat bak cucian. Baru mau ngerjain, disuruh matiin air ke bawah. Baru mau ngerjain, disuruh ngangkat gas dari lantai 1 ke lantai 2. Oke, aku cuma berharap dengan ngelaksanain apa yang diminta Ibu skripsiku jadi lebih lancar. Aamiin. Tapi tetep aja, ngumpulin mood buat ngerjainnya tidak mudah.

Alternatif lain aku ngerjain di coffee shop. Ini emang paling enak. Tapi, aku gak suka kalau sendiri. Alasannya jadi gak ada yang jagain barangku kalau aku mau ke toilet ataupun ibadah. Selain itu, laptopku baterainya bocor jadi harus nyolok, kalau dicabut langsung mati. Jadi terkadang aku nyari-nyari teman, kalau lagi gak ada teman yang di tempat ngopi itu yang susah. Sebenarnya bisa dititipin sama yang di meja sebelah, tapi aku orangnya gak percayaan.

Lalu, saat ini aku ingin kembali ke tempat kerjaku yang dulu. Mungkin ada pertentangan batin, tapi doakan saja lancar. Aku lebih tenang sekarang karena sudah punya sandaran juga. Sebenarnya kita gak boleh sih terlalu bersandar pada satu orang kalau kata Kak Qolbi, kita juga harus menyandarkan diri kita pada orang-orang lainnya. Mungkin yang dimaksud teman atau sahabat. Tapi terkadang ada yang tidak bisa diberikan oleh teman ataupun sahabat. Untuk saat ini, biarkan aku bersandar.

Yang terpenting aku juga harus ingat. Bisa jadi di saat jatuh, tidak ada orang di sekitarku. Kalau saat itu tiba, kata Kak Dea, "Kalau emang gak ada temen cerita yaudah nangis aja, nangis sampai lega. Nanti kalau sudah lega baru mikir lagi atau melakukan hal yang bikin lu seneng dan gak stres. Self love itu penting karena pada akhirnya cuma diri lu sendiri yang lu punya."


Sabtu, 05 Januari 2019

Iya

Tidak semua kata dapat diucapkan
Tidak semua rasa dapat dicurahkan
Semua orang tidak sama
Aku pun juga

Ada rasa kecewa
Tapi tidak mau memaksa
Tidak semua kata bisa aku ucapkan
Tidak semua rasa bisa aku curahkan