Sabtu, 31 Desember 2016

Puisinya : Tanda Tanya 23 Agustus 2016


Kau termenung sendiri di dalam keramaian
Menunggu suara halus dari motorku yang ku bawa
Tak ada yang tahu di kala itu apa isi hatiku ini
Demi engkau yang kurindu aku harus bertemu
Menyempatkan waktu sebelum tiba masa sibuk kita
Semakin cantiknya dirimu membuatku terbujur kaku
Di dalam hati sejenak termenung
"Kenapa harus ada awan hitam malam ini ?"
"Apakah mereka seolah akan ikut menangisi kepergianmu seperti diriku ?"
"Apa mereka seolah-olah tidak mengizinkanku tuk mengantarmu ?"
"Apakah mereka sengaja agar menjadikanku jauh dan semakin jauh darimu ?"
"Apakah aku tidak pantas bagimu dan seolah mereka peduli padaku ?"
Berbagai pertanyaan begejolak di hati
Yang aku tahu, aku hanyalah mengendarai sebuah kepastian
Ataukah itu semu atau memang aku yang ragu
Mungkin juga kau yang ragu

-Azmi Zaeni-

Puisinya : Kesatria



Bak laksana kesatria kerajaan
Yang menabuh genderang perang
Hatiku menderu-deru
Mempertahankan dan menantikan cintamu

-Azmi Zaeni-

Puisinya : Rembulan dan Dream Catcher

Rembulan menyapa tepat sore tergantikan malam
Cahaya ini tampak jelas di mataku
Karena bulan purnama tidak mungkin temaram
Teringat akan satu hal, satu hal yang begitu penting, yaitu dirimu
Dream Catcher yang ku gantungkan di jendelapun seolah-olah menyapa rembulan dan merasakan angin malam yang masuk ke dalam celah kamar
Seperti menantikan kabar, namun karena status sudah berbeda jadi berkata lain
Tak ada denting jam, yang ada hanyalah suara malam yang kurasa menyapa di setiap sudut kamar
Semoga saja Cahayaku merasakan apa yang kurasakan, melihat seperti apa yang ku lihat malam ini tanpa orang lain
-Azmi Zaeni-

Puisinya : Tanda Tanya 23 Agustus 2016 ?

Kau termenung sendiri di dalam keramaian
Menunggu suara halus dari motorku yang ku bawa
Tak ada yang tau di kala itu apa isi hatiku ini
Demi engkau yang kurindu aku harus bertemu
Menyempatkan waktu sebelum tiba masa sibuk kita
Semakin cantiknya dirimu membuatku terbujur kaku
Di dalam hati sejenak termenung
"Kenapa harus ada awan hitam malam ini?"
"Apakah mereka seolah akan ikut menangisi kepergianmu seperti diriku?"
"Apakah mereka seolah-olah tidak mengizinkanku tuh mengantarmu?"
"Apakah mereka sengaja agar menjadikanku jauh dan semakin jauh darimu?"
"Apakah aku tidak pantas bagimu dan seolah mereka murka padaku?"
Berbagai pertanyaan bergejolak di hati
yang aku tahu, aku hanyalah mengendarai sebuah kepastian
Ataukah itu semu atau memang aku yang ragu
Mungkin juga kau yang ragu.

Azmi Zaeni

Puisinya : Tanda Tanya 23 Agustus 2016 2


Gundukan aspal tebal menerpa kota
Sontak ku berkata maaf padamu
Atas apa yang ketidaksengajaan yang ku lakukan
Kaupun memelukku dari belakang di kala itu
Lalu melepaskannya kembali
Dan hanya memegang dengan menggunakan tangan kanan yang melingkar di badanku
Tanda Tanya terus mengalir
"Masih pantaskah aku mendapatkan pelukanmu ?"
"Kenapa kau melepaskannya, apa karena permintaan maafku ?"
Kemudian akupun melanjutkan cerita
yang ku kemas tanpa duka
Mungkin juga tanpa lara
Tuk menutupi isak tangis kesedihan

-Azmi Zaeni-

Puisinya : Batas


Sendu senyap di perbatasan kota
Antara Depok dan Jakarta
Deru motor dan bisikan kereta
Yang menjadikan sebuah cerita

Cahaya yang kini pergi
Akupun masih menanti
Entah mengapa semua itu terjadi
Akupun tak tahu harus bagaimana menyikapi semua ini

Kembalilah Cahayaku
Kembalilah tuk menemani hari-hariku
Kembalilah agar aku dapat melihat senyum simpul di wajahmu
Kembalilah tuk menemaniku yang sedang jatuh dari keterpurukan

-Azmi Zaeni-

Puisinya : Pengorbanan


Sebuah pengorbanan yang dibalas dengan pilu
Terdapat beribu luka senandung rindu
Aku tak tahu, bagaimana cara meyakinkanmu
Satu hal yang harus kau tau...
Bahwa aku sangat amat mencintai dan menyayangimu

-Azmi Zaeni-

Puisinya : Tanda Tanya 23 Agustus 2016 4


Sampai sudah
Di suatu jalan
Yang kini tak asing lagi bagiku
Ku melihatmu yang cantik nan ayu
Menyerahkan jaket dan helem padaku
Sejenak kau seperti melamun
Entah apa yang sedang kau fikirkan
Akupun tak tahu, karena aku tak pandai menafsirkan
Lalu kuulurkan tangan kananku untuk melambaikan tangan
Sambil mengucap salam perpisahan di malam itu "bye"
Kaupun membalas seperti biasanya
Tersenyum diriku namun tidak hatiku
Karena pertemuan yang singkat itu
Ku perhatikan setiap langkahmu menuju tempat berteduh sambil menuliskan pesan singkat "I LOVE YOU" dan beberapa stiker.
Nan kini aku masih merindu

-Azmi Zaeni-

Puisinya : Terjaga dikala Malam

Sedih rasanya,
saat malam hari
Harus terjaga dua kali
Dari mimpi yang sama
untuk mematikan segelintir Cahaya keabadian
Namun tak kunjung ku dapatkan seperti dahulu
Aku hanya bisa berdoa
Semoga Cahaya yang ku nantikan benar adanya
Dan penantian yang kuharapkan tak sia-sia
semerta-merta

-AZ-

Puisinya : Kamu gendut tapi aku tetep suka. Apakabar dikau disana?

Jangan lupa...
Awali hari dengan basmalah...
Maka semuanya kan baik-baik saja ^u^

Oh iya... "kucing"
Setiap kali kamu ketemu kucing dimanapun dan kapanpun anggaplah aku hadir bersamanya walaupun kucing itu menyebalkan, ngusel-ngusel di kaki kamu, minta makan, cuman lewat, kalo dipanggil nyamperin, atau kalo dipanggil cuman nengok terus jalan lagi, mungkin semua itu cerminan dari diriku hehehe... ya begitulah.
sampai ketemu lagi di origami selanjutnya,
selanjutnya, selanjutnya daaannnn selanjutnya xD

Jenny-

Selasa, 27 Desember 2016

Last but Not Least

Tidak mengerti lagi
Apa makna dari semua ini

Under Control

Aku menunggu
Di stasiun Pondok Cina
Entah, kaki ini tidak ingin beranjak
Wajahku terus melihat pintu masuk

Menunggu seseorang
Yang bahkan mungkin masih lama datangnya
Aku menunggunya
Yang bahkan tidak sadar

Orang yang aku perhatikan dari jauh
Orang yang aku coba enyahkan dari pandangan
Orang yang aku menjadi karmaku
Orang yang bahkan dulu tidak aku hiraukan

Fakuy.
Kamu terlalu suci.

Karena Dia

Sudah terlanjur terbuka
Pintunya
Berkata jujur juga
Sudah terlalu sakit hatinya

Dia sudah masuk
Aku yang memberi izin
Diriku juga sudah terbawa
Salah siapa kalau begitu?

Waktu yang memberi jalan
Akan setiap pertemuan
Mata yang memfasilitasi
Bibir mengulum senyum
Memikat rasa dalam dada

Aku terjebak
Dalam dua rasa
Aku akui
Cintaku bercabang








Sahabat.

Di sudut kereta ibukota
Yang berisikan maba
Termasuk ku dan dia
Dari Kebayoran hingga Pondok Cina

Bergandeng tangan dalam lautan manusia
Berbaur dalam berbagai rasa
Menimbulkan gejolak rasa
Nyaman, hangat, dan bahagia

Nyatanya,
Semua itu hanya khayal kepala
Akan kenangan masa lalu di kereta
Kini semua telah sirna

Jika bisa,
Ingin kuulang berkereta bersama
Ingin ku ulang semua masa dengannya
Tapi aku hanya masuk dalam respon duka kehilangan
Benar, aku kehilangan semua waktu itu

Tidak ada yang dapat kusesali
Setiap orang menjadi pengisi kehidupanku
Membawa warna
Dalam setiap suasananya

Aku seperti orang dalam lirik lagu ini
Engkau, seperti orang dalam lirik lagu itu

Genggaman,
Pelukan,
Aku terlena dalam hangatnya dirimu
Berkali-kali, berhari-hari, berminggu-minggu, harus kusadarkan jiwaku

Engkau,
Tetap menjadi pengisi hariku dan pengalih setiap hal
--untuk masa lalu dan beberapa bagian masa kini
Pesonamu,
Wangimu selalu menjadi pengisi paruku

Orbit

Manusia terbagi menjadi dua kategori; mereka yang saling mengorbiti kehidupan satu sama lain, dan mereka yang hanya bersentuhan dalam satu rentang waktu--kemudian untuk tidak bertemu lagi.

(Dikutip dari Novel Winna Efendi)

Menari bersama Hati

Menari,
Bukan sekedar bergerak tanpa arah
Tetapi, bercengkerama bersama nada
Berdiri dan duduk,
melompat dan diam,
menunduk dan mendongak
Mengikuti irama
Bercinta, mengaitkan hati dan lagu


Menulis

Menulislah seperti tidak ada yang membaca
Menulislah seakan dunia ini milik pribadiku
Menulislah seperti tiada yang tahu
Menulislah untuk mengungkapkan setiap rasa
Menulislah tanpa paksaan

Sabtu, 03 Desember 2016

Biarkan.

Biarkan aku menemanimu
Membimbingmu kembali pada pribadi masa lalu
Biarkan aku menebus kesalahanku
Membiarkanmu merasakan lautan pergaulan baru

Biarkan aku merasuk dalam kehidupanmu
Menjadi pengingat akan kesalahanmu
Biarkan aku kembali padamu
Menjadi sahabatmu

Being the people in this song. Always. Make me crazy. Always.

Jumat, 18 November 2016

Kenangan

Kenangan itu
Tidak perlu disimpan dalam benda
Seperti aku yang pernah menyimpannya --
dalam foto tapi hilang
dalam laptop tapi rusak
dalam tulisan tapi luntur
dalam sistem tapi error

Cukup simpanlah dalam hati --
karena hati itu abadi
hingga engkau mati

Minggu, 23 Oktober 2016

Archived

Ku buka archived facebookku
Ada percakapan masa lalu disitu
Ku baca ulang
Lalu, aku bingung, kenapa aku buka ini ya?

Selalu menyenangkan isi pesan-pesannya
Pasti kamu sudah lupa
Karena sudah tidak ada
Biarin, aku saja yang menyimpannya ;p

VH.

Sabtu, 22 Oktober 2016

Coba Tebak Siapa

Seorang penyihir cinta menatap dengan berbagai makna
Kedua bola mata terikat dalam satu zona
Kuali berisi angsa membawa bekal rasa 
Seutas benang merah merambatkan listrik asmara 

Mata itu berbahaya 
Beberapa pandangan akan membawa petaka 
Tongkat terayun dalam khayal kepala 
Tatapan penyihir menyampaikan dawai kata 
Engkau terhipnotis dalam dilema rasa 

Mampus kau dikoyak-koyak cinta 

Jumat, 30 September 2016

Tidak hanya kau

Tidak hanya engkau, tetapi aku juga sering
Membuka ulang halaman itu
Membaca ulang setiap rima
Mengartikan kata demi kata

Tidak hanya engkau, tetapi aku juga sering
Membuka ulang masa lalu
Merasakan sensasi masa lampau
Mengartikan arti pencarian itu

Tidak hanya engkau, tetapi aku juga sering
Membuka ulang puisi pertamaku tentang dirimu
Mendapatkan diriku tersenyum dan mencari
Mencari dalam kebahagiaan, karena pencarianku berhasil

VH.

Jumat, 09 September 2016

Ungkapan Pasien terhadap Perawat


"Dia menguasai bidangnya, tetapi yang paling penting adalah mengerti tentang saya sehingga ia benar-benar dapat merasakan masalah saya. Dia mempunyai wawasan yang luas disamping perannya sebagai perawat. Dia ramah dengan pasien lain walaupun saya adalah pasien yang utama. Dia terlihat senang tetapi tidak berlebihan dan terlihat menikmati hidupnya. Bila saya memerlukannya, dia segera datang membantu saya. Saya senang berbicara dengannya.  Kadang-kadang, walaupun saya tidak mengeluh tetapi dia dapat mengantisipasi kebutuhan saya. Kalau dia melakukan tindakan, dia jelaskan lebih dahulu mengapa dilakukan, apa yang akan dilakukan. Dia selalu terlihat rapi dan bersih, dan akhirnya saya rasa saya juga ingin agar dia dapat memaafkan saya pada saat-saat tertentu."


(Diterjemahkan dari Kelly, 1960 dalam Kuliah Umum)

Senin, 22 Agustus 2016

Pohon di Padang Pasir


Mungkinkah angin yang membawa berita

Tentang sekuncup bunga yang mulai merekah

Kepada kupu-kupu angin berbisik

Menyatakan momentum indah itu



Akankah pohon kehilangan bunga

Karena kupu-kupu datang menjemput

Mencumbu bunga didekapan pohon

Mengalirkan hasrat cinta yang baru



Kepada siapa bunga akan bersandar

Kepada pohon dalam kebosanan

Atau

Kepada kupu-kupu dalam ketidakcocokan



Kepada Nya bunga berharap

Diberi jalan menuju yang terbaik

Senin, 01 Agustus 2016

Seperti Ini, Lagi

Lagi,
Bisu
Lagi,
Ragu

Engkau bisu
Aku ragu
Melangkah maju
Membuat kaku

Dulu
Aku mencarimu
Tidak seperti mencari lirik yang hilang dalam lagu
Melainkan seperti mencari zarah dalam semesta yang semu

Kamu
Tidak selalu
Ada seperti waktu
Tidak selalu
Hadir seperti bayanganku
Tidak selalu
Nyata seperti buku

Tapi kamu
Selalu kucari
Tapi kamu
Selalu kuharap hadir
Tapi kamu
Selalu tampak nyata di depan mataku

Beberapa kalimat -- darimu
Mengatakan aku tidak akan hirau
Di masa lalu
Begitu kalimatmu

Tapi,
Dari saat itu
Sampai saat ini,
Masih ingat tuh

Aku menunggu balasan.
VH.

Jumat, 29 Juli 2016

Hope

"Enak kali ya kalau udah gede nanti kita tetanggaan atau tinggal bareng"
"Iya, kita hang out bareng kapanpun"
"Kalo ditanya ortu juga selo, tinggal bilang sama lo lo pada"
"Nanti kalau udah gede bikin rumah samping-sampingan yuk"
"Terus nanti kalau kita udah nikah terus punya anak, anak kita suruh main bareng deh.."
Berbagai percakapan masa lalu ter-replay diotak Rifa. Obrolan tentang keinginan sahabat-sahabatnya dan dia. Keinginan untuk tetap menjalin kebersamaan. Tapi, itu semua hanya obrolan masa lalu.

Saat ini, jangankan untuk mengobrol seperti itu. Untuk Rifa bertemu saja sulit. Padahal rumah juga tidak terlampau jauh, ya walaupun masih masuk dalam kategori lumayan jauh untuk 2 dari 5 sahabatnya. Makanya, saat ada ajakan untuk ngumpul bareng, Rifa langsung semangat.

Pertemuan pertama
Conversation Geby, Rifa, Tari
"Kumpul yuk tanggal 5 sekalian ngerayain ultahnya si Ika" ajak Geby dalam sebuah conversation line sahabatnya itu mengajak ngumpul.
"Yok" Rifa langsung mengiyakan.
"Yahh.. Aku gak bisa, maaf ya" sahut Tari
"Yahh.."
"Yaudah gue bilang Ika ya, biar dia bisa libur tanggal 5" Rifa langsung menchat Ika

Rifa menchat Ika
"Kaa, tanggal 5 libur dong, mau ngumpul nih"
"Yaah.. gatau nih bisa libur apa ngga"
"Request dong libur hehe"
"Emang mau ada apasih?"
"Yaa mau ngumpul ajaa"
"Bsk gue kabarin lagi ya"

Besoknya Rifa menchat Ika lagi
"Kaa, gimana?"
"Belum tau nih"
"Yah.."
"Emang harus banget?"
Asli rasanya jadi kesel baca pertanyaan dari Ika
"Yaa gak harus sih, kalau mau aja hehe" Rifa hanya membalas seadanya, memang pertemuan ini tidak harus, mereka bebas memilih. Tapi, apa mereka tidak ingin bertemu?
"Aku gak bisa nih"

Rifa menchat Geby
*Screenshot chat Rifa dengan Ika*
"Apa cuma kita yang pengen ketemu? Apa cuma kita yang berusaha buat ketemu? :(" curhat Rifa karena hopeless dengan sahabat-sahabatnya
"Yaa.. sepertinya cuma kitaa" jawaban Geby sama menyedihkannya

Pertemuan pertama gagal.

Pertemuan kedua
Geby menchat Rifa
*mengirim screenshot chatnya dengan Tari yang isinya Tari libur di hari Selasa, Kamis, dan Sabtu*
"Sabtu yuk, mumpung Tarinya mau tuh diajak ketemu" ajak Geby
"Yuk" Rifa langsung mengiyakan

Rifa mengecek jadwal kerjanya, ternyata hari Sabtu dia masuk pagi, jam 2 baru pulang. Tapi, kayanya tetep bisa buat ketemu sepulang dia kerja.

Sabtunya, Rifa pulang jam 2. Dari tempat kantor langsung caw ke rumah cepat-cepat, tanpa nongkrong-nongkrong cantik. Karena biasanya Rifa selesai kerja lama ngaso-ngasonya baru balik. Jam 2.30 siang, Rifa sudah sampai di rumah. Ia membuka linenya.

Geby menchat Rifa
"Tari lagi jalan sama bokapnya, tunggu dia balik dulu"
"Ok" akhirnya Rifa menunggu sambil main game pokemon go.

Jam 5 sore, Geby menchat Rifa lagi
"Tari baru sampe rumah, tapi udah kesorean.. Kapan-kapan aja kali ya?"
Asli dongkol juga bacanya
"Bebas" cuma itu yang bisa Rifa ketik
"Selasa besok aja deh"
"Ok"

Pertemuan kedua gagal.

Pertemuan ketiga
Geby menchat Rifa
"Besok aku ke rumahmu yaa"
"Paling wacana lagi" Rifa sudah lelah 2 kali tidak jadi.
"Beneran koook besok"
"Ok"

Rifa baru sadar kalau besok dia jadwal masuk kerja. Dia mengecek dan "mampus gue, besok jaga seharian lagi". Akhirnya ia menchat atasannya
"Mbaak, besok saya boleh jaga sampe jam 2 aja gak? Dadakan mau pergi nih.."
"Sebentar ya Rif, saya tanyain ke yang lainnya dulu"
"Iya mbak.."
"Iya bisa"
"Alhamdulillah, tapi boleh kan ya mbak?"
"Iya, tapi masuknya jadi jam 8 ya.."
"Iya mbak, terima kasih ya mbak" izin sudah dapat.

Besoknya
Rifa pulang jam 2 setelah rekapitulasi uang masuk hari ini. Tidak biasanya ia pulang siang-siang begini, biasanya ia akan memaksa hingga sore jika ia tidak ada agenda lain.

Sampai rumah, Rifa menchat Geby
"Gue udah di rumah nih"
"Ok, gue masih nungguin cowok gue nih lagi ngurusin motornya" jawab Geby
"Ok"
Rifa akhirnya mematikan handphonenya karena sudah lowbatt juga dan ia membaca novel untuk menghilangkan kantuknya sambil menunggu sahabatnya.

3 jam kemudian Rifa menyalakan hpnya lagi
"Rifaaaaa, cowokku baru selesai ngurusin motornyaa, udah kesoreaaan. Aku kesananya besok-besok aja yaaaa, boleh gaak? :("
HAHA kecewa juga sih bacanya. Tapi Rifa cuma bisa bales "Boleeh"
"Aku kira cepet ngurusin motornya, aku ampe ketiduran jugaa"
"wkwkwkwk" Rifa sudah tidak ingin membalas apa-apa lagi dan sudah tidak punya kata-kata.
Ia pun menangis.

Pertemuan ketiga gagal.

Meluangkan waktu sudah bukan hal yang mudah untuknya saat ini. Jika boleh jujur, waktunya sudah punya jadwal-jadwalnya sendiri. Tidak seperti dulu. Namun, ia tetap memaksa meluangkan waktu, untuk sahabatnya. Dan, menunggu bukan hal yang menyenangkan. Namun, yang didapat selalu kata "tidak jadi". Lebih baik tidak usah membuat pertemuan, kalaupun tidak sempat bertemu karena keinginan, biarkan semesta yang mempertemukan kita lagi secara tidak sengaja. Harapan terkadang memang tidak selalu jadi kenyataan.

Sia-sia

Pengaharapan hanya dalam angan-angan
Omongan hanyalah kata penyejuk hati
Masa depannya tidak ada yang jelas
Apakah akan menjadi realita atau maya

Satu kali aku percaya
Kuberikan pengorbanan
Dua kali aku masih percaya
Kupercepat perjalanan
Tiga kali aku setengah tidak percaya
Tetap aku berikan pengorbanan

Nyatanya semuanya hanya berakhir kosong
Tidak ada yang jadi

Aku tidak suka mengungkit pengorbanan
Tapi, lebih baik tidak usah dijadwalkan sekalian

Air mata sudah meleleh
Sepertinya saya sudah lelah

Kalimat-kalimat masa remaja
Sepertinya itu hanya kalimat bocah untuk kalian

Aku menunggu
Disaat kantuk
Aku memaksa terjaga
Disaat badanku sudah lelah
Aku tetap menunggu
Sesuatu yang tidak datang

Apakah tidak terlihat hal yang saya korbankan?
Untuk kalian.


Rabu, 20 Juli 2016

Tempat Mencari

Setiap orang memiliki tempatnya sendiri, tempat aku berharap kehadirannya. Seperti dia yang mengisi inbox twitterku, atau dia yang mengisi message facebookku, atau dia yang mengisi hatiku dalam percakapan di line, atau orang tuaku yang mengisi SMS di handphoneku.

Dalam sebuah notifikasi di sebuah sosial media, hanya orang-orang dengan kekhasan kehadirannyalah yang aku harapkan. Seperti halnya terdapat notifikasi dalam message facebook, yang aku harapkan itu dari dia, bukan kamu. Seperti halnya terdapat notifikasi di dalam message twitter, yang aku harapkan itu dia, bukan yang lain. Seperti halnya aku menunggu notifikasi chat line, yang aku harapkan itu dari kamu, bukan broadcastan. Seperti halnya aku membuka-tutup pesan masuk di handphone, yang aku harapkan adalah SMS dari orang tuaku, bukan yang lain.

Setiap tempat punya kekhususan tersendiri untuk siapa. Buat aku itu yang menjadikannya kekhasan, milik siapa tempat ini. Yang membuat orang--diriku--mengetahui siapa pemilik notifikasi tersebut.

Ketika pemilik notifikasi berbeda, akan timbul kekecewaan karena realita yang ada tidak sama dengan harapan.

Ini hanya tulisan,
jangan diambil pusing,
belum tentu benar,
belum tentu salah.

Seni itu abstrak.

Nur Kholifah






Senin, 04 Juli 2016

Memori Incest

Sudah ada yang baru,
Dugaanku
Aku hanya serpihan kertas masa lalu,
Yang kusut dan kaku

Memori ini terus bermain
Dalam pikiran bawah sadar
Memori ini terus bermain
Juga dalam pikiran atas sadar

Sebuah incest

Air mataku sudah beku
Seperti balok-balok es batu
Tetapi tetap, ingin keluar air mataku
Karena menahan rindu
Yang sudah lama kusapu

Kita bertemu lagi
Pada satu titik temu yang sama
Kutempati lagi ruang yang sama
Seperti dahulu kala
Saat bulan sedang berada di atas kepala

Aku rindu
Tapi aku tidak boleh rindu
Butuh kewarasan salah satu
Tapi aku ingin menyampaikan rinduku

Bekasi, July 4, 2016

Unknown

Masih ada,
Rasa itu, 
Masih ada, 
Disaat ini 

Memori waktu itu,
Semua hal disini, 
Mengingatkanku, 
Tentang kejadian yang terjadi

Hati ini, 
Masih terasa, 
Seperti dahulu kala,
Seperti rasa yang pernah ada

Tubuh itu, 
Tetap begitu, 
Raga ini,
Tetap begini 

Apakah kamu masih merasakan hal ini? 

Aku seperti merasa dalam perhatianmu,
Dalam kalimat yang engkau ucapkan dengan lembut,
Yang menggelitik,
Telinga dan hatiku

Sabtu, 25 Juni 2016

Haddad Alwi ft. Farhan - Ibu

bersinar kau bagai cahaya
yang selalu beriku penerangan
selembut sutra kasihmu 'kan
selalu rasa dalam suka dan duka

reff:
kaulah ibuku cinta kasihku
terima kasihku takkan pernah terhenti
kau bagai matahari yang selalu bersinar
sinari hidupku dengan kehangatanmu

bagaikan embun kau sejukkan
hati ini dengan kasih sayangmu
betapa kau sangat berarti
dan bagiku kau takkan pernah terganti

Jumat, 24 Juni 2016

Kehadiran Semesta Ketiga

Lewat ketenangan malam
Sang bulan berkhayal tentang matahari
Seharusnya rembulan memikirkan dia bukan dirinya
Kejora yang selalu hadir mendampingi

Suatu petang sang surya menyapa rembulan
Kejora merasakan kehadiran beban
Seharusnya rembulan memikirkan dia bukan dirinya
Mentari yang singgah menyita pikiran

Rembulan dihujani banyak pikiran
Tentang dua sosok wujud semesta
Seharusnya rembulan memikirkan dia bukan dirinya
Kejora yang ada disisi, bukan mentari di seberang perlintasan hari

Cahaya

Wahai Diriku

Wahai diriku yang sedang jatuh cinta
Janganlah engkau terbawa derasnya arus cinta
Dikuasai oleh kekuatan rasa
Sehingga kehilangan logika

Wahai diriku yang pernah jatuh cinta
Kuasailah segala problematika yang pernah ada
Jalankanlah segala logika
Sehingga dirimu belajar dari sejarah yang nyata

Wahai diriku yang akan jatuh cinta
Dirimu yang sekarang bentukan masa yang pernah ada
Problematika yang menantang logika dan rasa
Engkau akan mencari cinta yang menjelma dari khayalan logika


Jakarta, 23 Juni 2016
Cahaya

Jumat, 17 Juni 2016

Puisi

Puisi bukan hanya sekedar kata-kata
Ia punya jiwa
Cerminan isi hati pemiliknya
Atau jelmaan keliaran pikiran pemiliknya

Puisi bukan hanya sekedar puisi
Jika dipelajari dengan 1+1=2 itu ilmu mati
Seperti sebuah quotes earth without art just like 'eh'
Puisi memberikan warna lebih dari sekedar 'eh'

Puisi bukan hanya sekedar kalimat
Jiwanya bersemayam dari awal hingga tamat
Setiap bait layaknya potongan anggota tubuh
Diharapkan saling melengkapi menjadi satu tubuh

Selasa, 14 Juni 2016

Kemarin, Saat Ini, dan Esok Hari

Selepas semua penemuan
Aku masih ingin dibebaskan
Walau masuk dalam ikatan semu
Tapi tidak menutup aku hanya ingin kamu

Aku tidak mau masuk dalam aturan
Biarkan aku menjelajah dengan banyak peran
Seperti mereka yang bebas berjalan
Bersama kawan

Aku mencintaimu
Kemarin,
Saat ini,
Dan esok hari

Berikan saja sebongkah kepercayaan
Tanpa pengekangan
Aku akan selalu mengingat
Tidak akan ada ikatan semu lain

Kamis, 09 Juni 2016

Siapa Bilang Saya Setia?

Siapa bilang saya setia?
Saya jelalatan
Siapa bilang saya setia?
Saya mudah jatuh cinta

Jangan bilang saya setia
Saya mudah mencinta
Bilang saja saya sayang
Karena saya hanya jatuh

Yang serius,
Hanya bersama pemilik status

Rabu, 08 Juni 2016

Halo Yang Disana

Halo yang disana
Sepertinya sedang sibuk
Bisakah aku mendapatkan sedikit waktu?
Bukan sedikit, aku ingin beberapa jam waktumu

Aku bertukar pikiran mengenai beberapa hal
Entah penting atau tidak menurutmu
Tapi aku butuh bertukar pikiran
Aku menginginkan suatu obrolan cerdas

Aku menyadari satu hal
Sejak muncul
Sepertinya jadi aku yang lebih sering mencari
Coba lihat kembali percakapan kita

Mungkin ada yang kurang
Tetapi aku sudah bersyukur
Dengan kamu yang datang
Aku sudah sangat-sangat bersyukur

Terima kasih Mas ;)



Minggu, 05 Juni 2016

Aroma Lain


Angin malam ini

Bersemilir menerpa rambut-rambut

Memiliki aroma berbeda dari kemarin

Aroma bulan suci



Aroma angin malam ini

Seperti aroma saat idhul fitri

Suasana saat ini

Sangat berbeda dari tadi pagi



Ramadhan kemarin

Idhul fitri tahun lalu

Sudah berapa Ramadhan yang kita lewati?

Berapa idhul fitri?



1 kali ada

1 kali tiada

Aku bersyukur kali ini ada

Mungkin nanti di idhul fitri aku akan kembali melewati de javu



Suatu moment yang sama terulang

Di jalan di bawah lampu-lampu ibukota

Setahun yang lalu sendiri

Dan kali ini ada engkau seperti 2 tahun yang lalu


*p.s. : agak sebel pas sampe rumah udah gak sebagus rancangan pas masih di jalan, karena udah agak lupa-lupa sajaknya -.- feelnya udah gak terlalu dapet, tapi kurang lebih begitulah

Rabu, 01 Juni 2016

Aku Ingin Kembali

Aku ingin kembali
Kembali menulis seperti dulu
Tanpa ada yang mengomentari
Aku ingin bebas menulis seperti dulu

Bukan komentar dalam konotasi positif
Aku hanya ingin kembali bebas menulis
Tanpa ditanya apa maksudnya
Aku ingin menulis tanpa batas

Tolong hilangkan batas-batas
Runtuhkan pagar yang mengekang

Tolong hilangkan batas-batas
Putuskan tali-tali yang mengikat

Aku ingin menulis dengan bebas

Senin, 02 Mei 2016

Lesson from Learned

Dia pernah mengenal harapan
Namun terlalu banyak kekecewaan
Pelangi melayang hanya dalam angan
Membutakan mata akan emas didekapan

Dia pernah mengenal harapan
Namun terlalu banyak kenaifan
Melupakan sisi yang memberikan kenyamanan
Mencari hal baru yang memberi fantasi keindahan

Dia pernah mengenal harapan
Namun terlalu banyak pengorbanan
Yang diharapkan tak pernah acuh kepada keadaan
Membuatnya terjebak dalam kesedihan 

Dia pernah mengenal harapan
Dan kini ia ingin menjadikan pelajaran



Minggu, 17 April 2016

Ternyata Ada

Kepada mereka yang haus akan ilmu
Pencari harta karun pelajaran
Kepada mereka yang mengikuti cahaya waktu
Pencari hal lebih dalam jalan

Jika terjatuh dalam fatamorgana dunia
Engkau masuk dalam lautan eksistensi
Banyak manusia haus harta
Hanya memikirkan aksi tanpa prestasi

Ternyata ada
Mereka yang merindukan belajar
Ternyata ada
Mereka yang merasa ilmunya tertahan
Ternyata ada
Mereka yang haus akan ilmu

Merekalah,
Manusia-manusia yang berharga


Rabu, 13 April 2016

Rasa


Dalam dunia yang disebut nyata
Ada atom yang tak kasat mata
Penglihatan dari pandangan mata
Terkadang menimbulkan banyak kata

Seakan ada benang yang saling menarik
Membuat kepala ingin menoleh
Rasa penasaran memberi dorongan
Untuk melihat lagi kesekian kali

Semesta selalu memberi dukungan
Alam seakan mengetahui
Ketika dua insan memulai rasa
Semesta berusaha mendekatkan

Rabu, 06 April 2016

Why?

Diumur gue yang tanggung ini, dewasa nggak anak-anak juga nggak gue merasa aneh. Banyak orang yang mengatakan bahwa gue ini "udah dewasa". Gue bingung dengan sisi internal diri gue, gue sering banget ngerasa masih anak-anak, kaya gue masih mau dimanja. Dan gak jarang juga tingkah laku gue kadang masih sering kaya bocah.

Kalo gue baca dari teori tumbuh kembang sih katanya seumuran gue ini lagi krisis identitas. Mungkin benar, gue sendiri kadang merasa still young walaupun umur udah 18 gini.

Sabtu, 02 April 2016

Ego

seperti amarah dan kesadaran
yang memerintah dalam pantulan
pantulan sebuah antonim
membuat jiwa bersemayam

amarah yang harus ditekan
tapi malah memunculkan sedih
jika amarah dikeluarkan
tidak akan menyelesaikan masalah

aku butuh penyadaran
akan ego yang tidak mau mengalah
aku butuh kesadaran
untuk menempa menjadi yang lebih baik

Senin, 21 Maret 2016

10 things I like

I just wanna write it, just for knowing more about myself..

1. Naruto character : Kurama
2. Naruto character : Sakura
3. Blue rose
4. Dark blue
5. Romance novel
6. Flowers
7. Dark chocolate
8. Motivator : Merry Riana
9. Instrumental : River flows in you
10. Songs : Ipang


Senin, 14 Maret 2016

Bad day

Today is a bad day!
Kalau ditanya kesel ya kesel
Sepele sih kalau diceritain
Tapi sampe bikin mau nangis. :(
 

Minggu, 13 Maret 2016

Dibawah Naungan-Mu


Terbasuh mukaku dengan kedua telapak tangan
Terdengar tabuhan rebana dari belakang
Mengisi ruangan yang seakan kosong
Memberikan ketenangan untuk hati

Ketentraman memenuhi seluruh rumah-Mu
Alunan shalawat-Mu memberikan kedamaian hati
Memenuhi jiwa tubuhku
Merangkulku dengan kehangatan kasih-Mu

Senin, 07 Maret 2016

My 6th Supporter


Aku bersyukur
Punya kamu

Stalk

Siapa sih yang tidak kenal dengan kosa kata tersebut? Pastinya, hampir seluruh pengguna media sosial mengerti arti dari kata stalk. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak ditemukan seseorang sedang melihat-lihat media sosial temannya, pacarnya, atau bahkan orang lain. Sebenarnya apa sih yang ingin mereka lihat? Hal ini masih menjadi pertanyaan untuk para stalker dan untuk diri saya sendiri hehehe.

1. Ingin tahu bagaimana penampilan orang tersebut
Kebanyakan wanita, penasaran dengan mantan kekasihnya. Hal ini sudah seringkali saya temui. Beberapa dari wanita tersebut, penasaran dengan wajah mantan dari kekasihnya. Entah bagaimana kalau untuk pria.

2. Ingin tahu bagaimana kehidupannya
Orang yang sedang jatuh cinta tentu ingin selalu mengetahui segala hal tentang orang yang disukainya. Dengan menstalk media sosialnya tentu akan membuatnya menjadi lebih mengerti bagaimana kehidupan orang tersebut. Menstalk untuk mengetahui bagaimana kehidupan seseorang tidak hanya untuk orang yang sedang jatuh cinta, tetapi juga untuk yang sudah putus cinta alias sudah jadi mantan. Jika masih sayang dengan mantan atau belum bisa move on, tentu kita akan mencari tahu bagaimana kehidupannya saat ini. Hal ini bisa menjadi salah satu alasan.

3. Ingin tahu kepribadiannya
Walaupun kepribadian seseorang tidak bisa disimpulkan hanya dari media sosialnya, tetapi hal ini bisa menjadi alasan juga kenapa menstalk. Walaupun tidak mengetahui secara detail, tetapi media sosial membantu memberi tahu secara garis besar. Hal ini akan berguna untuk orang yang ingin pdkt.

4. Ingin tahu bagaimana hubungan dia dengan orang-orang disekitar kita
Alasan yang ke-4 ini, biasanya untuk orang yang menstalk mantannya pacar kita. Sebagai pacar, terkadang ingin mengetahui sejauh/sedekat mana pacar kita dengan mantannya.

5. Sedang hits diperbincangkan
Biasanya, sesuatu yang sedang banyak dibicarakan akan menjadi perhatian banyak orang dan akan membuat penasaran. Lalu, kita akan mengikuti kasus yang sedang banyak menjadi perbincangan tersebut dan menstalk media sosialnya.

Stalk mungkin merupakan hal yang sudah lumrah saat ini, karena terkadang tanpa sadar kita sudah mengetik nama seseorang dan melihat-lihat isi media sosialnya. Stalk mungkin sebuah hal yang tidak terlalu berguna, tetapi di sisi lain stalk memberi suatu kepuasan tersendiri. Selain itu, tidak ada pula larangan menstalk orang ;p

Kamis, 03 Maret 2016

Ayah

Untuk engkau yang selalu menyayangiku
Penjagaku
Pelindungku
Bagian dariku
Hanya satu doaku,
Semoga selalu bertahan dengan duniamu
Kesehatan selalu menyertaimu
Kekuatan bersama bathinmu
Keberkahan selalu ada dikeluargamu, Ayah. 


Minggu, 07 Februari 2016

Berhenti.

Ingin rasanya kutundukan kepala
Menutup pintu-pintu yang masih menganga
Mengunci lubang-lubang kunci yang masih terbuka
Merantai lalu menggembok seluruhnya

Ingin rasanya memberi pagar
Melapisinya hingga berlapis-lapis
Agar tidak mudah terkikis
Supaya tidak rubuh

Sekali lagi bertemu
Dalam ketidaksengajaan
Harus kuingat tentang seseorang dilain sisi
Dimana hatinya juga harus dijaga

AB
Minggu, 7 Februari 2016

Kamis, 04 Februari 2016

Seperti genggaman pasir

Tidak kugenggam
Tidak pula kulepas
Tidak terlalu erat
Tidak pula terlalu berjarak

Aku mencintaimu dengan ruang
Yang tidak bisa memisahkan
Aku mencintaimu dengan ruang
Yang tidak terlalu melekatkan

Adanya percaya yang harus kau jaga
Selayaknya mutiara yang tidak boleh kau lupa
Adanya rasa yang harus kau rawat
Selayaknya bunga yang tidak boleh kau cacat

Kamis, 28 Januari 2016

Mencintaimu




Mencintaimu, seperti sulur yang merambat
Mencintaimu, seperti air yang menyegarkan
Mencintaimu, seperti bintang yang menyinari
Mencintaimu, seperti badut yang membawa bahagia

Selasa, 26 Januari 2016

Semangat

Last alphabet
Semangat
Biar cepet tamat
Terus makan pizza deh

#gagalbikinpuisi

Jangan ore lagi ya :)

Sabtu, 23 Januari 2016

Maha Segalanya

Ya Allah ya Tuhanku
Maha pembolak-balik hati
Ya Allah ya Tuhanku
Maha pemberi petunjuk

Ya Tuhanku,
Tunjukkan padaku
Jalan mana yang harus kupilih
Sesungguhnya aku berada dalam dilema

Ya Tuhanku,
Berikanlah aku ketabahan
Akan macam-macam penusuk hati
Kuatkanlah ragaku akan berbagai rasa sakit

Ya Tuhanku,
Pancaran kasihmu sungguh banyak
Namun aku selalu meminta
Ampuni aku yang tidak pernah puas

Ya Tuhanku,
Tunjukanlah cara menjelaskan
Segala permasalahan agar hatiku mengerti
Supaya tidak meninggalkan rasa sakit

Ya Tuhanku,
Rindu ini harus kuapakan?

This is your limit.

Thank you, I like you too. But, I don't want to be your second.

Rabu, 20 Januari 2016

Let Her Go - Passenger

Well you only need the light when it's burning low
Only miss the sun when it starts to snow
Only know you love her when you let her go

Only know you've been high when you're feeling low
Only hate the road when you're missing home
Only know you love her when you let her go
And you let her go

Staring at the bottom of your glass
Hoping one day you'll make a dream last
But dreams come slow and they go so fast

You see her when you close your eyes
Maybe one day you'll understand why
Everything you touch surely dies

But you only need the light when it's burning low
Only miss the sun when it starts to snow
Only know you love her when you let her go

Only know you've been high when you're feeling low
Only hate the road when you're missing home
Only know you love her when you let her go

Staring at the ceiling in the dark
Same old empty feeling in your heart
Cause love comes slow and it goes so fast

Well you see her when you fall asleep
But never to touch and never to keep
Cause you loved her too much and you dived too deep

Well you only need the light when it's burning low
Only miss the sun when it starts to snow
Only know you love her when you let her go

Only know you've been high when you're feeling low
Only hate the road when you're missing home
Only know you love her when you let her go
And you let her go
And you let her go
Well you let her go

Cause you only need the light when it's burning low
Only miss the sun when it starts to snow
Only know you love her when you let her go

Only know you've been high when you're feeling low
Only hate the road when you're missing home
Only know you love her when you let her go

Cause you only need the light when it's burning low
Only miss the sun when it starts to snow
Only know you love her when you let her go

Only know you've been high when you're feeling low
Only hate the road when you're missing home
Only know you love her when you let her go
And you let her go

Source : http://www.azlyrics.com

Senin, 18 Januari 2016

Obrolan Sore di BTA: Jurusan Kuliah

Source: http://i.ytimg.com/vi/vKYR4SXPmYg/hqdefault.jpg

Entah siapa yang memulai duluan untuk membicarakan masalah memilih jurusan kuliah. Tiba-tiba pembicaraan itu sudah mulai berada dipertengahan. Ada beberapa masalah dalam memilih jurusan kuliah dan masalah ini sering kali kita temukan di saat ingin daftar perguruan tinggi hingga ketika telah menjadi mahasiswa. Tidak jarang teman kita atau bahkan kita sendiri akan bertanya-tanya mengenai pilihan kita apakah sudah benar atau belum, ada pula orang tua kita maunya jurusan A sedangkan kita maunya B, atau hingga menyesal ketika telah kuliah merasa salah jurusan.

Hari ini kita lebih membahas tentang point kedua dimana keinginan kita dengan orang tua kita berbeda. Tentu, sebagai anak kita akan berpikir bahwa jika kita memaksakan keinginan kita itu tentu merupakan perbuatan yang tidak pantas karena melawan orang tua, tetapi disisi lain kita menjadi tidak ingin menjalani kuliah karena jurusan yang dipilih orang tua bukan yang kita inginkan. Beberapa hal yang saya tangkap mengapa orang tua mengarahkan kita sesuai keinginannya disebabkan karena beberapa faktor, yaitu: 

1. Latar belakang
Ada kakak tingkat saya yang mengatakan pendapat ini dan saya juga pernah mendengar sendiri curhatan teman dekat saya tentang latar belakang ini. Latar belakang yang dimaksud disini ialah sejarah orang tua itu sendiri. Mungkin, dahulunya orang tua kita ingin masuk ke jurusan A tetapi tidak bisa karena ada faktor-faktor lain yang menyebabkan tidak bisa masuk. Lalu, hal itu berimbas pada kita, beliau menjadi menginginkan kita menjadi cerminan dirinya dahulu tetapi dengan versi yang berhasil.

2. Value/hasil
Ada pula orang tua yang melihat value, yaitu jika masuk jurusan A nanti bekerjanya akan menjadi B lalu gajinya sekian miliar. Maka, orang tua kita menginginkan kita untuk masuk ke jurusan tersebut agar mendapatkan hasil yang sama dengan orang yang telah berhasil.

3. Kurangnya komunikasi
Komunikasi juga menjadi salah satu faktor penyebabnya. Banyak anak yang takut menyampaikan pendapatkan ke orang tuanya dan akhirnya anak tersebut hanya mengikuti saja apa yang diinginkan orang tuanya dengan rasa tertekan karena tidak terbuka.

Tentu, obrolan itu tidak hanya obrolan kosong, melainkan kita semua mengeluarkan pendapat-pendapat masing-masing untuk saling menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab tersebut. Jawaban untuk kebingungan-kebingungan tentang kita harus memilih jurusan yang kita inginkan atau orang tua kita inginkan pun beberapa terjawab dengan jawaban dari kak Ian.

1. Komunikasikan
Komunikasi sebenarnya merupakan hal yang sangat penting. Saya bilang sangat penting disini karena kita harus saling terbuka dengan keluarga, dimana kita harus mengetahui apa yang diinginkan dan dirasakan orang tua kita, begitupun sebaliknya, orang tua kita juga harus mengetahui apa yang kita inginkan dan kita rasakan. Jika kita sendiri tidak berani mencoba untuk berbicara tentu kita tidak akan tau jika hasilnya mungkin akan berhasil, karena jika kita membicarakan, akan ada kemungkinan 50:50.

2. Ikuti orang tua
Orang tua memang tidak semuanya sama, jika orang tua kita berkekeuh meminta kita memilih jurusan yang mereka inginkan, lebih baik kita turuti. “Mungkin kalian akan berpikir kenapa sih kaya gitu? Padahal yang mau kuliah saya.” Saya awalnya juga sering memiliki pikiran seperti itu, tetapi kemarin setelah diberi wejangan sama kak Ian dan setelah saya sendiri berfikir dari sudut pandang berbeda, memang lebih baik seperti itu. Bagaimana pun, orang tua kita tidak akan menjerumuskan kita ke hal yang buruk. Bagaimana pun, orang tua kita yang telah membesarkan kita, orang tua kita mengurusi kita, selalu menuruti apa mau kita. Kenapa untuk menuruti orang tua kita sekali saja rasanya sulit? Padahal ketika kita kecil mereka tidak merasa sulit untuk mengurusi kita. Selain itu, kak Ian bilang untuk bersyukur jika orang tua kalian masih memberikan saran-saran memilih jurusan seperti itu karena diluar sana banyak orang tua yang tidak terlalu peduli dengan anaknya. Bersyukurlah jika orang tua kita memperhatikan kita hingga hal-hal seperti itu.

Kesimpulan dari tulisan ini, semuanya akan kembali lagi bagaimana konsep keluarga yang orang tua kalian bangun, bagaimana konsep yang orang tua kalian pegang, dan bagaimana hubungan yang kalian bangun dengan orang tua kalian. Diakhir kalimat saya ingin berpesan bahwa, “bersyukur merupakan cara terbaik.”



Minggu, 17 Januari 2016

Yogyakarta

"The world is a book and those who do not travel read only one page." -St. Agustine

Day 1
Berangkat dari ke rumah Saarah sekitar jam 4.30an, ke rumah Saarahnya bersama abang gojek. Terus habis maghrib kita otw ke stasiun pasar senen. Bapaknya Saarah salah ngasih tau jalan masuk, jadi mobilnya Saarah masuknya ke parkiran pasar senennya bukan parkiran stasiun-_-. Terus akhirnya kita jalan ke stasiun pasar senen, baru liat daerah sekitar sini di malam hari, serem juga euy banyak anak jalanan gitu. Disana kita beli makan dulu bentar terus masuk ke kereta. Di kereta gue sama Saarah gak terlalu banyak ngomong karena gue lebih banyak tidur hehehe dan Saarah gak bisa tidur.

Day 2
Sampe di Jogja jam 6 atau jam 7 pagi gitu gue lupa. Kita dijemput sama Muned dan Rizka. Muned cepet banget sampenya dan Rizka setengah jam kemudian wkwk gara-gara Rizka nyetir motornya lama. Katanya sih Rizka baru nyetater tapi Muned udah jalan duluan. Yaudah gue naik motornya Rizka, si Saarah sama Muned. Sampe rumah Muned cuma naro barang terus kita wisata kuliner. Gila, perut gue sulit menerima makanan di jam-jam pagi hari gara-gara gak biasa makan pagi. Kita makan bubur ayam dan gue selesainya paling lama padahal cuma bubur yang gak perlu banyak kunyahan.

Terus yaudah pulang bobo-boboan karena masih capek juga. Malemnya baru jalan lagi ke tempat es krim gelato di Il Tempo Del Gelato. Disini karena gue sama Rizka udah bego gara-gara abis nyasar ketinggalan motornya Muned yang udah kaya jet, mesen es krimnya jadi aneh-aneh rasanya. Bayangkan, Rizka mesen rasa kemangi dan gue mesen rasa cinnamon gara-gara gue lupa apaan artinya cinnamon. Pas gue makan tuh es krim, enek langsung-_- untung aja gak cinnamon doang tapi cinnamon sama cookies, yaudah cookiesnya doang deh yang gue makan.


Habis makan es krim kita ke alun-alun Jogja, pertama kalinya gue ke alun-alun hehe norak jadinya. Kita main mobil-mobilan yang ada disana dan ternyata capek banget gowesnya gara-gara Muned gak mau gowes, makasih loh Ned. Habis itu karena pegel banget gowes mobil, kita ganti sepeda yang berempat dengan formasi Rizka paling depan terus Saarah, Muned, dan yang paling belakang gue.

Disitu Rizka masih genjot wkwkwk padahal kita semua udah ready buat foto. 
Pulang dari alun-alun Saarah ngajak muter-muter. Kita muter-muter ke daerah UGM dan..... hujan. Ni anak udah tau ujan pas ditanya masih mau muter-muter, amajing sekali Saar. Terus gue kehilangan jejak motornya Muned di tengah jalan. Sotoy aja sama jalan, eh nyasar. Disini gue punya feeling, ni Rizka sama Muned sengaja ngebut-ngebut biar gue sama Saarah nyasar. Yaudah, akhirnya karena Saarah pintar dan gue tentunya juga gak kalah pinter, kita make google maplah, jaman udah canggih gitu. Karena males langsung balik walaupun udah malem akhirnya gue sama Saarah nyari tempat makan dulu, kita akhirnya makan soto kudus. Lumayan ngangetin badan gara-gara kedinginan abis keujanan. Muned sama Rizka udah panik level 9 mendekati 10. Pulang-pulang sekitar jam 12an gue sama Saarah sekongkol akting ngambek, tapi gue gak bisa-_- gue cuma cengangas-cengenges doang liat Rizka.

Day 3
Nurutin BM-nya (re:Banyak Mau-nya) Saarah yang minta ke hutan. Dasar emang anak Jakarta gak pernah liat hutan. Dia minta ke hutan pinus yang dia liat dulu di mbah google bareng gue. Terus dia ngasih tau daerahnya dan Rizka nyuruh gue buat search di google map daerahnya. Google map bilang sekitar 30 menitan, oke, berarti gak terlalu jauh. Kita bangunnya gak terlalu pagi karena capek kemarin baliknya malem. Jam 1an siang kita baru berangkat ke daerah Imogiri buat ke hutan pinus. Bagus, Indonesia emang bagus. I'm so proud with Indonesia.

Pardon my face
Pulangnya gue lagi yang nyetir motor, berhubung turunan, akhirnya gak gue nyalain tu motor. Peghel banget rasanya. Pulangnya mampir dulu ke warung pasta setelah acara nyasar-nyasaran sama Rizka gara-gara gue ngikutin Rizka yang sok-sokan afal jalan.

Terus sampe rumah malem lagi. Gils, the really traveling.

Day 4
Acaranya beli oleh-oleh aja. Malioboro-sakola-malioboro. Yoo peghel campur migrain gara-gara kepanasan.

Jam 18.30 jalan ke stasiun, bawaan gue bikin bilang masya Allah melulu gara-gara banyak beudh.

Sampe Jakarta jam 4 pagi, tidur-tidur jam 6, jam 10 udah bangun lagi, Subhanallah abis itu kerja.