Selasa, 11 Desember 2018

Temu

Jika hujan sumber energi bumi
Maka cinta sumber energi hati
Jika ujian sumber kekuatan
Maka pujian sumber kebahagiaan

Hanya ada syukur dalam hati 
Selepas semua hal yang dinanti
Terbebas dari beban yang menggelayuti hati
Aku bersyukur saat ini tidak sendiri 

Aku pikir waktunya tidak tepat
Terlalu lama, jawabku kala itu 
Tapi mungkin memang tepat
Hanya Ia yang Maha Tahu

Jika saja kau muncul sebelum itu
Syukurku mungkin tidak sebesar kini
Jika saja kau muncul sebelum itu
Aku tidak akan menyerah seluruhnya seperti saat ini

Tuhanku Maha Tahu
Kapan aku dipertemukan denganmu
dan
kapan kamu dipertemukan denganku

Dalam kondisi apa kita bertemu
Hal apa yang sangat kita butuhkan
Orang seperti apa yang harus ada
Siapa yang berhak dibagi cinta

Dirimu, satu
Tempatku menyerah
Tempatku berkata 
Tempatku bercerita
Tempatku bersandar
Tempatku membagi cinta

Minggu, 25 November 2018

Freedom

Perlakukan orang seperti kamu ingin diperlakukan.

Agak jarang rasanya setelah pacaran gue gak diatur-atur dan terasa menyenangkan. Hampir di setiap pacaran akan ada aja larangan-larangan. Kalau gue rangkum secara umum, larangannya:
1. Gak boleh bales chat, ngechat, ataupun main sama temen cowok. 
2. Gak boleh pake baju yang kebuka-buka. 
3. Ngabarin setiap detik, menit, jam.
4. Pakai hijab dong.

Mungkin, gue gak akan memberikan protes, tapi gue juga gak berminat nurutin. Hanya menyimpan rasa jengah dan lama kelamaan jadi gak berminat melanjutkan hubungan. Gue akan uraikan alasannya satu per satu. Sebelum gue uraiin, boleh banget baca tulisan link di bawah ini. 

http://rizqirifianto.blogspot.com/2015/03/memahami-toleransi-kolaborasi-dan.html

https://threadreaderapp.com/thread/1034271213210677248.html

Kalau udah baca, gue bakal jelasin, karena sebagian alasan gue tertuang juga di artikel di atas.
1. Gak boleh bales chat, ngechat, ataupun main sama temen cowok. 
Kehidupan gue bukan sama partner doang. Nantinya, gue bakal butuh relasi entah untuk bekerja atau menjalin hubungan baik saja. Gue rasa selama hubungan gue dengan cowok lain gak make hati, itu bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan secara berlebihan. Apalagi kalau gue mainnya rame-rame, bikin pusing aja. Kalau mau, lu mendingan kenalan sama temen-temen gue, biar kenal sekalian.

2. Gak boleh pake baju yang kebuka-buka. 
4. Pakai hijab dong.
Kalian semua suci, aku penuh dosa. Iye gue berdosa, udeh.

Ada beberapa paragraf yang gue suka dari blognya Kak Kiki:
Betapa banyak dari kita yang berkata kita menerima perbedaan, tetapi dengan mudahnya menjatuhkan 'judgement' terhadap orang lain berdasarkan informasi terbatas yang kita miliki. Wanita berpakaian minim = murahan? Pria merokok = bandel? Pria gondrong = hidupnya gak teratur? Wanita merokok = lebih parah dari pria merokok? Sedikit berbicara = ansos? Minum minuman keras = tidak bermoral? Kan lucu. Sok tahu benar kita. Merasa seakan paling benar dan paling sempurna, seakan apa yang mereka lakukan tapi tidak kita lakukan itu salah. Bahkan tanpa kita mengetahui alasan mereka melakukan hal tersebut.

Ya, oke, mungkin berpakaian minim bagi wanita itu menyalahi syariat Islam karena tidak menutup aurat. Lah kalau mereka ternyata non-muslim? Atau mereka muslim, tapi memang tidak berniat menutup aurat. Tapi ternyata mereka justru lebih rajin bersedekah? Atau ternyata mereka telah memiliki bisnis sendiri sehingga mampu memperkerjakan orang lain? Masih bisa kah kita menilai mereka tidak sebaik mereka yang menutup auratnya?

Merokok? Nah ini lebih menarik untuk dibahas. Mungkin pembaca pun sedikit paham mengapa ini adalah hal yang menarik dibahas terkait topik toleransi. Jujur, saya masih melihat banyak orang yang memandang buruk para perokok. Ya, mungkin memang tidak baik karena merokok sebenarnya menyakiti diri sendiri. Tapi apa adil kita menilai sifat seseorang hanya dari ia merokok atau tidak merokok? "Eh, lo berhenti ngerokok dong, gaenak dilihat orang" "Kasian reputasi lo karena lo ngerokok". Lah buset, orang tua gue aja ngebolehin, kenapa lo ribet amat? Memangnya karena status seseorang sebagai perokok aktif lalu tiba-tiba hidupnya jadi ga bener? Kan lucu. Mungkin ternyata sang perokok itu lebih aktif di kegiatan sosial, atau mungkin dia lebih pekerja keras hingga sering bergadang dan membutuhkan rokok untuk 'mengganjal' matanya. Siapa yang tahu? Yakin masih bisa menjatuhkan 'judgement' bahwa mereka murahan atau bandel?

Gimana?
Hal yang gue dapet dari paragraf itu, orang yang kalian anggap penuh dosa belum tentu benar-benar penuh dosa. Bisa jadi, orang itu adalah satu-satunya orang yang akan menolong kalian di saat kalian susah. 

Lalu, poin menarik dari threadnya Dinnah:
Sebuah hak asasi manusia utk mengekspresikan dirinya. Ketika dilarang, ada sikap utk memperjuangkan hak asasi itu.

Poin itu sangat menarik buat gue. Biasanya orang yang nyuruh gue pake jilbab gak gue bales apa-apa, cuma gue bales pake senyuman. Di chat juga gue bales pake emot senyum. Sampai saat itu ada orang yang sadar bahwa kayanya ada yang mengganjal dari balasan gue setelah dia ngeledek gue. Orang itu minta gue menyampaikan apa yang gue pikirkan, apa yang gue rasakan setelah dia mengatakan itu. Dia minta gue mengutarakan. Sebenernya gue bingung juga pas mau ngebales, kalaupun gue utarakan, gue takut balasan gue tidak cukup halus. Untuk membalas orang yang selama ini berhubungan baik dengan gue, gue gak bisa semena-mena karena takut menyinggung hatinya. Tapi dia bersikeras mau tau. 

Alasan yang gue sampaikan saat itu: 
"Aku tau pake jilbab kewajiban wanita muslim, tapi aku milih gak make (silakan jika ingin mengecap jelek). Karena suruhan itu ialah suruhan yang baik, aku gak mau ngelawan tapi gak aku lakukan juga. Biasanya aku cuma cengengesan aja, senyum aja.

Dulu, sebelum aku rajin solat. Kalau mamaku nyuruh solat juga gak aku jawab "iya" dan pura2 solat, aku juga gak jawab "gak mau". Tapi tak diemin."

Setelah gue sampaikan itu, ternyata dia bilang dia tidak akan mengecap apapun dan memang hanya mau mendengar pendapat gue. Tapi, sebenernya kaya masih ada yang kurang dari pendapat yang gue sampaikan, kaya, belum semua alasan yang gue sampaikan. Namun, gue sendiri gak tau apa yang belum tersampaikan. Sampai gue baca thread Dinnah, akhirnya gue sadar apa yang kurang. 

Bahwa, tubuh gue adalah milik gue, kehidupan gue milik gue, kenapa orang lain harus memaksa hal yang seharusnya menjadi milik gue seutuhnya? Selama jilbab itu adalah pilihan pemakainya sendiri, gue juga sangat menghormati dan menghargai. 

3. Ngabarin setiap detik, menit, jam.
Bolehkah kita berbicara di akhir hari? Ada kesibukan yang harus saya jalani :)

Jumat, 23 November 2018

Interaksi

"Pak, jemput aku dong di Stasiun Kebayoran, bawaanku banyak banget nih bawa oleh-oleh dari Bandung," mintaku dalam telepon dengan Bapak.
"Kamu pulang sendiri aja," jawab Bapak.
Kesel banget rasanya pas denger kaya gitu. Padahal, aku tau Bapak lagi libur dan lagi main catur di bawah pohon mangga. Temanku bahkan dijemput Bapaknya yang baru pulang kerja.

Hingga beberapa tahun kemudian.
Bapak lagi main catur di bawah pohon mangga dan aku mendatanginya.
"Pak, anterin aku dong ke rumah temenku di Pondok Ranji. Aku kalau naik kereta ribet soalnya bawa barang banyak dan rumah temenku masih jauh dari stasiun. Aku kan mau ngontrak di Bogor selama praktik sebulan ke depan," mintaku pada Bapak.
"Kamu ke sana sendiri aja, naik ojek online," jawab Bapak.
Denger penolakan kaya gini di saat Bapak yang jelas-jelas aku tau lagi libur kerja dan aku emang butuh dianter tuh rasanya bikin kesel dan sedih, langsung mengganggu suasana hati.
"Pak, anterin apa. Temenku aja dianterin sama Bapaknya, masa Bapak gak mau nganterin aku," mintaku lagi sambil merengek dengan rasa kesal di hati.
"Dimana emang?" tanya Bapak.
"Pondok Ranji, anterin naik motor," paksaku.
"Ayo," Bapak pun berdiri dan kami menuju rumah untuk mengambil barang yang akan dibawa.
Di sini senang banget rasanya. Senang karena diantar? Iya, salah satunya itu. Selain itu, aku senang karena sudah lama gak boncengan sama Bapak. Waktuku untuk keluarga rasanya semakin sedikit semenjak aku sibuk dengan part-time+kuliah dan Bapak sibuk dengan kerjaannya. Aku jadi pulang hanya untuk menghilangkan rasa lapar dan kantuk. Selain itu, aku terlalu disuruh kemana-mana sendiri. Kurang interaksi.

Sebenarnya hal yang wajar dan sangat aku maklumi kalau memang Bapak lagi kerja. Tapi kalau aku tau Bapak lagi libur rasanya mengesalkan sekali. Dibalik permintaan antar atau jemput, aku ingin kita ada interaksi. Terbukti, saat diantar, di atas motor aku banyak ngomong ke Bapak. Walaupun aku yang lebih banyak ngomong, tapi kita ada interaksi yang agak lama.

Mungkin permintaan-permintaan mudah seperti itu sering disepelekan. Tapi justru hal tersebut ialah permintaan agar terbentuk bonding, agar terjadi interaksi hingga membentuk obrolan yang hangat. Sesekali, aku mau menjadi Daddy's little girl.

Hati

Pada akhirnya hanya hati yang mampu menggerakan, untuk pergi atau menetap di tempat. Aku berterima kasih kepada orang-orang yang mau menjadi tempat curhat colongan dan memberikan saran yang menenangkan. Seperti biasanya, membuat penolakan itu sulit buatku, nggak enakan. Tapi aku juga tidak mau terus mengerjakan dengan hati yang tidak nyaman. Biarkan aku memulai sesuatu yang baru dan semoga ini menjadi landasan baru usai duka berkepanjangan di tempat yang dulu. Terima kasih juga untuk orang yang mendukungku, yang aku malu untuk menyampaikannya di awal, ternyata responnya membuat tersenyum dan menimbulkan semangat.

Selasa, 20 November 2018

Apakah?

Apakah semakin kita besar perihal mencintai itu menjadi semakin serius?
Apakah semakin kita besar rasa sayang dan cinta akan semakin dalam pula?
Kayanya kalau dibanding yang sebelum-sebelumnya perasaan yang gue rasain beda deh.
Yang sekarang jadi lebih dalam...

Doa dan Harapan

Doaku hanya semoga kamu selalu diberikan kesehatan dan kebahagiaan
Semoga kehidupanku juga sama
Semoga orang-orang di sekitarku dapat menebar kebaikan
Semoga keluargaku tenteram dan damai

Rabu, 14 November 2018

Minggu, 11 November 2018

Seseneng itu kamu tidur cepet. Tapi, gue juga mau bisa tidur cepet... :')
Tidur di atas jam 12 melulu gak enak rasanya.

Senin, 05 November 2018

Suka

Yang kusuka matamu--bahagia.
Yang kusuka ekspresimu--kala berdua.
Yang kusuka kamu--iya kamu.
Selamat datang di duniaku :)

MN

Jumat, 26 Oktober 2018

Tidak Tahu

Yang ia tidak tahu
Aku ingin berhenti berkata
Bersama mereka yang banyak basa-basi tanya
Yang aku tidak tahu banyak, tentang dirimu

Kamis, 25 Oktober 2018

Candu

Cinta benar-benar membuat candu
Hati merasa selalu ingin bertemu
Denganmu
Untuk melepas rindu

Senin, 22 Oktober 2018

Kenapa

Pada akhirnya manusia itu bebas, status hanyalah kata tanpa makna. Walaupun mereka terikat pada suatu status, tapi segalanya diatur oleh rasa. Bagi yang menikah, setiakah? Jika ada gejolak rasa baru, semua akan kembali pada keputusan bukan? Walaupun pasangan meminta tidak mencinta, tapi kalau pilihannya tetap terjatuh, siapa yang bisa mengatur? Manusia itu bebas. Menikah saja bisa seperti itu, apalagi pacaran?

Tapi kenapa ya, tetep pengen status yang jelas?
Aku ingin status atau komitmen ya?

Sabtu, 20 Oktober 2018

Cinta

Nyatanya cinta membuat bahagia
Bersama rasa yang merebak di jiwa
Melupakan ada risiko di baliknya
Karena kita berhak untuk tersenyum dan tertawa

Entah berapa rasa yang gagal di tengah jalan
Entah berapa rasa yang ditinggalkan
Entah berapa rasa yang hanya bertepuk sebelah tangan
Entah berapa rasa yang tidak terbalas

Jika pada akhirnya ia hanya datang dan meninggalkan
Lebih baik hilang dari sekarang
Sebelum semakin jauh
Saat ada rasa yang menguat

Jika ia ingin mencoba bersama
Entah dalam kurun waktu sebentar ataupun lama
Datanglah lagi dan lagi
Maka akan kucoba menerima

Minggu, 14 Oktober 2018

Sore

Saat Sang Surya berpendar di angkasa
Datanglah seorang pria dengan sepeda roda dua
Menunggu di persimpangan jalan kota
Hingga tiba sang wanita

Bukan sebuah hal yang berbeda
Tapi menimbulkan bahagia
Semoga selalu dan akan selalu ada
Di masa yang saat ini ada

MN

Kamis, 11 Oktober 2018

Kulihat, Kukenal, Kupahami

Kau yang kulihat
Ialah orang yang tidak kuperdulikan
Orang yang tidak kuanggap ada ataupun tiada
Orang yang tidak dapat memberikan efek padaku

Kau yang kukenal
Ialah orang yang kukagumi
Orang yang menyenangkan hati melalui jawaban di meja dan kursi
Orang yang menyadari hal yang kututupi

Kau yang kupahami
Ialah orang yang memiliki berbagai rahasia hati
Orang yang memiliki keramahan dan kerendahan hati
Seorang pecinta yang membuatku jatuh hati

Senin, 08 Oktober 2018

Selamat Pagi, Jakarta

Indahnya pemandangan kota
Saat berjalan menuju tempat kerja
Melihat percampuran segala jenis manusia
Tergantung kau lihat dari sisi mana

Akan tetap ada pemandangan memikat mata
Saat langit berwarna biru bercampur jingga
Cakrawala diretas oleh Sang Surya
Selamat pagi untuk Jakarta

Sabtu, 22 September 2018

Hari Itu

Malam itu terus mengganggu
Tidak ada pertemuan tanpa makna
Tapi mungkin itu hanyalah kebetulan belaka
Aku berterima kasih pada semesta
Tapi juga menciptakan berbagai tanda tanya
Untuk apa pertemuan kala itu?
Apakah semesta menuntun?
Sepertinya hanya sementara
Sepertinya hanya untuk saat itu
Aku yang terperosok
Kenangan saat itu
Hal-hal yang terjadi
Kenikmatan yang didapat
Terus mengitari pikiran
Hingga kini

Pada Akhirnya

Pada akhirnya semua akan lupa
Bahwa pernah ada orang yang bersama mereka
Pada akhirnya waktu akan berperan bersama mereka
Merubah segalanya tentang kenangan, rasa, cinta, hingga duka

Selasa, 11 September 2018

Adakah?

Adakah yang rela dalam satu?
Bukankah kita semua sama saja?
Bertanya seakan berbeda
Padahal kau sama

Minggu, 02 September 2018

Kala Itu

Kala itu diguyur hujan
Dingin menjalar seluruh badan
Berlindung di balik selimut kasur
Kulit ke kulit mentransfer kehangatan

Kala itu bersama seseorang
Bersama kenangan tentang hujan

Kamis, 30 Agustus 2018

Waktu

Waktu merubah segalanya
Memberi dan mencuri rasa
Mengobati dan menyakiti
Melupakan dan menciptakan

Aku rindu

VH.

Sabtu, 25 Agustus 2018

Kamis, 23 Agustus 2018

Badminton

Seru banget rasanya ngeliat penuansaan acara perhelatan akbar se-Asia, Asian Games. Dari awal emang gue udah pengen banget nonton badminton. Cuma kalau ditanya, "mau nonton siapa?" jawabannya adalah "nggak tahu". Gue emang suka main badminton, tapi males nonton pertandingannya di tv. Alasan utamanya karena tvnya dikuasain mama dan adik. Jadinya, gue bener-bener gak tau siapa aja atlet Indonesia cabang olahraga bulu tangkis. 

Awalnya, gue sama mantan temen kerja di industri mode, Anan, lagi ngobrol. Lalu, dia bilang dia mau nonton badmintonnya Asian Games. Gue yang udah mantau kiostix dari kapan tau, langsung bilang dong kalau gue juga mau nonton. Akhirnya, kita sepakat buat nonton bareng dan yang paling ngebingungin adalah beli tiketnya. Gue gak mau beli tiket dulu karena saat itu kondisinya Asian Games belum opening. Gambling banget soalnya kalau beli, pake prinsip tebak-tebakan. 

Mendekati opening, Anan mulai sering ngechat gue nanyain jadi nonton apa nggak. Gue yang lagi mabok sama latihan sengaja gak gue bales-bales chat dia. Bukan karena nggak baca, bukan. Emang sih gak gue klik chat roomnya, tapi kebaca. Sampai gue selesai opening, barulah gue bales. Soalnya buat ngebales chat dia, gue harus browsing web tiket dan agak ribet gitu. 

Berita baru pun muncul, kiostix gak kuat ngejual sendiri--maka gabung dengan blibli. Gue pun baru mulai mau beli tiketnya karena draw jadwal tandingnya udah keluar. Sialnya, tiket yang di blibli abis terus dong. Hopeless deh karena banyak yang bilang emang tiketnya udah habis, tapi sesungguhnya gue pengen bangetbangetbanget nonton huhu. Kategori apapun itu, biasa kek, semifinal, atau final-- yang penting Indonesia yang main. 

Gue tetep nyari info dan Anan ngajak beli OTS. Oke deh pada akhirnnya kita mencoba OTS. Kemarin itu hari Selasa, 21 Agustus 2018 gue sama Anan ke GBK. Di luarnya ada ticket box yang berjejer dengan cabang olahraga yang berbeda-beda. Anan ngotot mau nontonnya hari Selasa padahal gue bilang paginya gue ke kampus dulu sampe jam set. 3. Gue pun yaudah akhirnya wkwk orang gue juga mau banget nonton badminton. 

Sampe di ticket box itu jam 5an lebih. Jam 6an kita baru dapet tiket kategori B seharga Rp 150.000,00/tiket. Ini pertama kalinya gue nonton pertandingan badminton secara langsung!

Setelah melalui pemeriksaan ketat seperti di bandara, seneng banget rasanya bisa masuk ke tribun Istora buat nonton. Atmosfernya menyenangkan banget. Penonton bersorak setiap Indonesia mencetak poin, begitupun gue karena seru banget nontonnya. Terus penonton juga berdiri-duduk untuk membuat dukungan berupa efek canon atau seperti ombak.

Di semifinal ini Mens Team Indonesia menang melawan Jepang. 


Selasa, 14 Agustus 2018

Penebar Pesona

Aku menaruh sedikit curiga
Berapa banyak wanita
yang kau berikan pesona?
Hingga bisa menulis tentang rasa

Sepertinya kau penebar benih ke setiap wanita
Menyisakan aku yang hidup dengan tanda tanya

Rabu, 08 Agustus 2018

Kata

Janganlah kau memutar-mutar kata
Jika kata-kata itu memiliki nyawa
Sesungguhnya ia akan memiliki rasa

Minggu, 29 Juli 2018

Dulu, sewaktu SMP menuju SMA, gue ngehapus semua lagu di hp karena setiap gue dengerin lagu, gue bakal sedih dan nangis. Sekarang, apakah gue perlu menghapus semua foto di laptop?

Derita

Untuk apa ada rasa
Jika bukan hanya cinta
Untuk apa putaran dunia
Jika berakhir pada derita

Bahagia di depan mata
Hanyalah khayalan maya
Harapan yang seakan nyata
Hingga terjatuh dalam jelaga

Siapa yang yakin bahwa realita itu nyata
Hingga benar-benar ada di masa selanjutnya
Memori dalam kepala
Rasa sakit dalam hati dan raga

Untuk apa?

Selasa, 24 Juli 2018

Dilan, you gave me energy tonight
Tuhan, terima kasih untuk segala keberkahan untuk kehidupanku

Jumat, 20 Juli 2018

Beasiswa

Tiga minggu terakhir jadwal gue padet banget, entah ini karena emang gue sibuk atau gue menyibukan diri? Dari semua kesibukan itu, ada rezeki dan ada rugi. Selalu ada hal positif bersamaan dengan hal negatifnya. Tapi, kadarnya masih lebih banyak yang positif (sepertinya). 

Hari ini, gue seneng banget. Waktu semester 6 kemarin, gue sempet wawancara beasiswa. Biasanya gue apply ke banyak pemberi beasiswa karena gak tau yang akan keterima yang mana, tapi di semester kemarin gue cuma apply beasiswa itu. Saat awal semester gue masih semangat apply, tapi di tengah-tengah semester saat mau apply beasiswa lain, gue udah gak semangat. Ada masalah saat itu yang datengnya sekaligus, secara bertubi-tubi. Di pertengahan semester itu pula, gue dihubungi oleh pihak beasiswa yang gue apply ini untuk wawancara.

Sebelumnya gue emang pernah nerima beasiswa dalam jangka waktu beberapa semester gitu, tapi gak pernah ada wawancaranya. Seneng dong ya gue denger dipanggil buat wawancara. Lalu, waktu gue lagi ngurus suatu berkas di kemahasiswaan fakultas ketemu sama senior gue. Dia nanya-nanya dan akhirnya gue jawab tentang panggilan wawancara beasiswa gue. Ternyata senior gue dulunya juga dipanggil wawancara sama beasiswa gue ini. Senior gue lalu bilang kalau dulu ada sekitar 5 anak dari fakultas, termasuk dia, lalu yang diterima cuma satu. Gue dari seneng dari puyeng. 

Kebetulan juga, temen gue ada yang ngontak gue. Dia sekelas sama gue di suatu mata kuliah. Akhirnya, gue mengajak temen gue ini buat kerja sama. Bukan kerja sama copy-paste gitu ya. Maksudnya kita saling bantu dalam pengisian essay dan semacamnya. Gue ngirim essay gue dan dia ngirim essay dia. Kita saling memahami satu sama lain, saling mempelajari. Dalam tukeran ini, gue gak ada niat buat menjatuhkan, walaupun emosi persaingan ada, tapi niat gue selalu gue lurusin terus. Alasannya karena gue tau, temen gue ini menurut gue emang butuh bantuan beasiswa karena ayahnya belum lama meninggal... Gue sendiri juga butuh karena gue belum lama terpaksa harus keluar dari tempat part time. Jadi, gue selalu bilang ke dia semoga kita diterima. Gue selalu bilang kita dan gue juga berharapnya kita. 

Gue sama dia ke tempat wawancaranya janjian, tapi datengnya sendiri-sendiri karena gue bawa motor. Di depan tempat wawancara gue kena sexual harassment. Jantung gue rasanya deg-degan, bukan karena lagi jatuh cinta, tapi karena syok abis liat kejadian yang mendingan gak gue liat. 

Di dalam ruangan wawancara gue ditanyain pertanyaan seputar essay yang gue buat. Sejujurnya, gue gak punya tips harus belajar apa buat jawab pertanyaan wawancara, entah itu wawancara kerja ataupun wawancara beasiswa ini. Prinsip gue cuma satu jawab apa adanya sesuai diri gue sejujur-jujurnya, kalau dia menerima gue nantinya dia akan tau dengan sendirinya gimana kinerja gue--karena menurut gue sendiri, gue bisa dibilang rajin dan loyal dalam menyelesaikan pekerjaan. Pun, dalam beasiswa. 

Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan. Sampailah gue pada pertanyaan yang agak sensitif di gue saat itu. Iya, gue terpaksa harus keluar kerja, ibu gue lagi sakit, gue sendiri lagi adaptasi dengan kebiasaan baru, dan gue habis kena sexual harassment di depan tempat wawancara tadi. Gue ditanya seputar finansial, berapa pensiunan bapak, bapak kerja apa setelah pensiun, lalu gue kerja apa dan gajinya berapa. Alasan gue kerja. Alasan gue kerja adalah hal yang gak mau gue ungkapin tapi terpaksa harus diungkapin. Gue malah jawab sambil nangis. Tau-tau hati gue rasanya sesak, air mata gue ngalir sendiri... Malu banget rasanya padahal gue udah nahan-nahan. Keluar dari tempat wawancara, gue berpikir kayanya gue gak bakal diterima. Iya, gue cengeng banget abisan. Masa wawancara malah nangis. Ternyata, temen gue juga mikir dia ngerasa gak maksimal pas di ruang wawancara. 

Setelah semester berakhir. Gue ngeliat wa story dari tempat wawancara beasiswa gue itu. Gue nanya ke temen gue, dia dapat e-mail gak karena gue gak dapat dan gue sangat yakin dia pasti dapat dan harusnya dapat! Temen gue bilang belum. Yaudah. 

Beberapa hari berikutnya, hari ini, panitia beasiswa ngechat gue nanya e-mail udah masuk apa belum. Lah, kaget dong gue. Gue cek inbox e-mail gue, gak ada e-mail dari beasiswa itu. Lalu di-resend. Ya Allah seneng banget dong. Lalu temen gue ngechat gue ngabarin kalau dia udah dapet e-mail. Ya Allah seneng banget banget banget dong gue. Niatnya, kalau emang gue doang yang dapet, gue pengen bantuin temen gue. Gue mau ngebagi uang beasiswa gue walaupun ngebaginya gak banyak, soalnya gue tau ini anak perangainya baik dan emang habis kena musibah. Ternyata dia dapet, gue bersyukur banget. 

Kamis, 12 Juli 2018

Partikel Kehidupan

Kau yang abadi
Menikmati partikel kehidupan ini
Kau yang ku cari
Setiap kali detik berbunyi

Ada amarah yang ku beri
Ada cerita yang ku bagi
Ada masa yang kau lalui
Ada dunia yang kau miliki

Wahai penikmat partikel kehidupan ini
Setiap kali aku harus bangkit berdiri
Dalam respon diam seperti tak berarti
Pengamat dalam hati dan dalam mimpi

Yang tenang
Yang sabar
Yang peduli
Yang sayang

Terima kasih sudah menikmati
Segala hal yang penting dan tidak penting
Dari obrolanku
Dari ceritaku
Dari celotehanku
Dari ucapanku

VH.

Minggu, 08 Juli 2018

Mungkinkah?

Ada memori tentang cinta
Setiap katanya membuat bahagia
Tersimpan setiap katanya
Dalam sebuah media lama

Kau yang sekarang sudah bahagia
Roda pun sudah berputar mengelilingi dunia
Membawa hal baru tentang cinta
Mungkinkah dia?

Ada keraguan yang terasa...

Sabtu, 07 Juli 2018

"Kak," ucap A di bangku selasar C.
Gue pun menengok ke arah yang memanggil kak, lalu gue diam.
"Muncul di grup dong sekali-sekali," lanjutnya.
Gue masih diam, agak kaget. Ada juga toh yang nyariin.. Gue ngebatin dalam hati.

Gue emang gak ngebuka-buka grup organisasi. Bukan karena lagi marah atau gak sependapat. Gue cuma lagi malas aja, pas buka line, terus ngeliat notif grup jumlahnya 999+ bikin gue malas banget buat ngebuka. Soalnya gue tipikal pasti baca cuma nunda. Jadi, kalau gue pencet buka, gue baca semua itu 999+. Lagian juga, gue kaget kenapa ini anak merhatiin gue kaga muncul-muncul di grup.

Akhirnya, sekarang sudah gue baca seluruh 999+ chat di grup :)

Selasa, 03 Juli 2018

Pagi di Jakarta

Bagi sebagian orang mentari pagi ialah surga
Ada yang berhimpitan dalam kereta
Ada yang bermacetan di jalanan ibukota
Demi mencari harta untuk keluarga

Belum Tentu

Yang terbaik belum tentu selalu baik
Yang kau anggap baik belum tentu menganggapmu baik
Yang teratas belum tentu selalu di atas
Yang kau anggap di atas bisa jadi menganggap rendah dirimu
Yang kau puja dan kau cari
Yang kau cinta dan kau tunggu
Yang kau sayang dan kau rindu
Bisa jadi ia tidak begitu

Sabtu, 30 Juni 2018

Tidak Semua Hal

Tidak semua hal bisa disampaikan
Tidak semua hal bisa diutarakan
Bukankah dunia ini penuh dengan misteri kehidupan?
Begitupun seharusnya takdir Tuhan

Tidak semua orang menghargai usaha
Tidak semua orang membaca cerita
Tidak selalu yang ada dipikiran harus terucap dalam lisan
Tidak selalu dunia ada di sisimu

Yang belajar memendam rasa
Kurasa mempermudah gangguan jiwa
Itu dalam teori tentang ilmu jiwa
Namun, terkadang memang tidak bisa diuraikan dalam kata

Semakin dewasa
Bukankah semakin banyak rahasia?
Aku ingin hidup apa adanya
Tanpa harus menyimpan harta

Harta tentang mereka
Harta tentang realita
Harta tentang kuasa
Harta tentang cinta

Aku ingin bercerita
Tapi tidak bisa
Aku ingin bercerita
Tidak tahu kepada siapa

Bukankah manusia penuh dengan pertanda?
Seenaknya memberi tanda di akhir cerita
Bukankah manusia punya pandangan yang berbeda-beda?
Kali ini mungkin aku salah dalam melafalkan kata

Bisakah aku bercerita
Kau mendengarkan
Tanpa memberi label di akhirnya?
Tanpa memberi penilaian tentang hina?

Kepada siapa aku harus bercerita?
Kepada siapa aku harus menyerah?
Kepada siapa aku bisa pasrah?
Kepada siapa aku bisa lelah?

Yang beragama akan menjawab Tuhan.
Yang tidak beragama bagaimana?
Sepertinya, aku butuh jawabanmu.
Karena aku mencari manusia, tapi belum tentu manusia juga benar.

Selasa, 26 Juni 2018

Kebetulan Belaka

Ada langkah tanpa rencana
Raga datang tanpa cinta
Pada malam yang gelap gulita
Seorang pria ditemani wanita

Yang dingin akan hawa
Masuk ke rengkuhan jiwa
Bersemayam dalam kehangatan raga
Sebuah kecupan menimbulkan getar cinta

Bintang dan bulan sedang bersembunyi dari balik jendela
Ikut mendengarkan cerita cinta anak manusia
Tiada niat untuk masuk ke dalam rasa
Hanya ingin bersantai dan menjadi pendengar setia

Ialah takdir berkata berbeda
Yang memberikan sebuah cerita tanpa diduga
Terima kasih dunia untuk segala kesopanannya
Walaupun dalam keterbalikan kata-kata

Sabarlah dan silakan menunggunya
Ceritakanlah setiap kata, cerita, dan rasa
Sebagai akibat dari perjalanan menyusuri dunia
Di saat malam tiba dalam rengkuhan cinta

RR
Malang, 24 Juni 2018

Hati dan Perkataan

Pertemuan dan perpisahan
Kombinasi dari kebahagiaan dan tangisan
Ada yang datang untuk pulang ke pangkuan 
Ada yang pergi untuk pelarian

Hati manusia tiada yang paham
Hari ini kau suka, besok kau benci
Hati-hati dengan kata yang tak pernah padam
Hati-hati dengan kata tidak yang hakiki

Aku tidak mungkin bersamanya
Aku tidak akan mencintainya
Jangan kau katakan
Atau bisa jadi besok hatimu dibalikan

Manusia itu bebas, katanya
Aku setuju dengannya

Hari Itu

Yang tersibuk,
terima kasih telah menyediakan
waktu, raga, dan nyawa
untukku di hari itu

Bahwa,
harus ada ketidakjadian
hingga jadi
pada satu hari itu

Selanjutnya,
selamat menikmati harimu
aku pun kembali ke rumahku

Malang, 22 Juni 2018
VH. 

Minggu, 17 Juni 2018

Memori

memori itu memang ada
ada rindu yang muncul
dari kenangan masa lalu
incest

hal yang tidak seharusnya
terlepas dari memori itu
ada godaan dari aroma tubuh
berhenti

mengapa rindu setelah bertemu?
karena menolak keinginan
ingin dilepas dalam satu adegan
peluk

17 Juni 2018
12:40 a.m.

Rabu, 13 Juni 2018

Hari Terakhir Tarawih

"Sebentar lagi lebaran ya?"
"Momen yang ditunggu-tunggu banyak orang."

Seseorang mengirimkan dua pesan itu. Gue jadi mikir, "kenapa gue gak nungguin lebaran ya?" Setelah kalimat itu, gue jadi mikirin lebaran. Sial. Tapi, sebenernya gue lebih mikirin tarawih sih. Ramadhan ini, gue tarawih di hari pertama doang. Puasa selanjutnya setiap gue diajak sama Mama, gue cuma dadah-dadah karena beban tugas, materi uas, dan latihan nari.

"Nur, ayok tarawih," Mama mengajak dari pintu kamar.
"Dadah!!" gue ngejawab sambil melambai-lambaikan tangan.
"Heh! Ayok terawih!" masih getol ngajaknya.
"Dadaaahhhh!!!!" kali ini gue sambil nyengir di depan laptop.
Akhirnya Mama berangkat terawih sendiri. Bapak gue kemana? Ada, terawih juga, cuma Mama dan Bapak gak bakal berangkat bareng :)
Pokoknya gitu deh isinya tiap malam.

Sampai malam ini, malam ini malam terakhir Ramadhan. Besok malam udah takbiran. Akhirnya malam ini gue bisa tarawih ke masjid, karena besok udah bisa puasa lagi. Gue pengen banget tarawih di minggu terakhir karena masjidnya udah sepi, jadi gue bisa tarawih di dalam masjid.

Berangkatlah gue ke masjid sama Mama. Gue baru selesai markir motor. Mama datang dari pintu masjid ke arah motor gue.
"Nur, ayok pulang. Mama abis batuk terus ngompol," Mama gue berkata.
"Iya, ayok," gue akhirnya ngeluarin motor lagi dari parkiran.
Emang gue gak ditakdirin buat tarawih di minggu terakhir Ramadhan kayanya.

Oh iya, kondisi urin keluar sedikit setelah batuk itu kalau di keperawatan namanya inkontinensia urin: stres. Hal tersebut terjadi karena peningkatan tekanan abdominal karena batuk atau aktivitas lainnya. Salah satu faktor risikonya memang usia, jadi gue mewajari. Ada penanganan/intervensinya juga untuk inkontinensia urin ini, tapi gue lupa hehehe. Waktu itu Mama gue, gue suruh ngelakuin gak mau soalnya. Salah satunya, batasi asupan cairan 2-3 jam sebelum tidur.

Minggu, 10 Juni 2018

Warna Aura

Beberapa hari yang lalu gue tes aura di suatu website dan hasilnya adalah kuning dan biru. 


Untuk penjelasan dari warna kuning ada di sini: http://www.allaurasandchakras.com/aura-colors---yellow
Sekarang gue koreksi dulu, mana yang emang cocok dengan diri gue dan mana yang bukan gue. 
MIND/BODY:
Benar gue adalah orang yang hampir selalu ingin bermain, hidup itu untuk bersenang-senang. Secara garis besar benar, namun ada ketidakcocokan dengan diri gue di kalimat "Yellow personalities have a fear of relationships, commitments and obligations." Yang gue takutin bukan komitmennya, tapi kebebasannya. Gue bahkan mau membuat komitmen kalau emang udah nemuin yang klik. 
SOCIAL LIFE: 
Benar. 
RELATIONSHIP AND INTIMACY:
Ketidakcocokan ada pada kalimat, "Yellow personalities have a deep seeded fear of commitment. ... On the other they fear that committing to only one partner might diminish or remove their options and freedom." Gue gak takut komitmen yang mendalam. Gue gak pengen berkomitmen lebih dari satu pasangan. Selain ini, benar semua. 
CAREER AND FINANCES:
Cocok. 
HEALTH, WELLBEING AND GROWTH:
Sepertinya benar. 

Untuk penjelasan dari warna biru ada di sini: http://www.allaurasandchakras.com/aura-colors---blue
Yang gue koreksi adalah uraian panjang dibagian bawah poin-poin. 
MIND/BODY:
"Blues are introverted, friendly, loving and heartfelt." Gue dominan ekstrovert. 
" They remember other peoples birthdays, are concerned about the sick and have always a shoulder for others to cry on." Gue gak bakal inget ulang tahun orang, ultah Bapak gue aja setiap ngisi form biodata gue selalu nanya ke Mama. Biasanya kalau emang gue mau mengingat, bakal gue catet dan gak banyak orang yang gue catet tanggalnya. 
"The biggest challenge for any Blue person is to just say, "NO!"" Ini bener banget, gue selalu pusing setiap harus memberikan penolakan, terutama penolakan pernyataan perasaan. 
Selain itu yang gue uraikan, semuanya cocok. 
SOCIAL LIFE:
Cocok.
RELATIONSHIP AND INTIMACY:
"Love and affection is more important to them than sex and passion." Setelah gue pikir ulang, semuanya penting, gak ada yang paling penting. Mungkin karena ada aura warna kuning juga di gue. 
Secara garis besar, cocok.
CAREER AND FINANCES:
Kayanya cocok.
HEALTH, WELL-BEING AND GROWTH:
"They must learn to say, "No," if it feels like "no."" Iya, iya, udah belajar kok. Tapi, tetep aja masih sering kesulitan. 
Cocok.

Jangan

Kamu pernah kutolak sekali
Tolong jangan dekati lagi
Kamu boleh kembali
Tapi bukan untuk meminta lagi

Aku tetap ingin berteman
Tapi jangan disalahgunakan
Hanya berteman
Bukan untuk pendekatan

Jangan usaha lagi
Kamu harus tau kapan harus berhenti
Setiap kali kamu menggali
Aku enggan memberi

Setiap topik terasa seperti basa-basi
Aku ingin mengobrol selayaknya teman
Tidak akan ada cerita yang kuberi
Karena rasanya tidak nyaman

Tolong, jangan usaha lagi
Menolak itu sulit buatku
Mengatakan tidak itu sulit
Dan,
jangan sampai
aku
harus mengatakan tidak
secara langsung

Itu akan menghabiskan banyak energi

Sabtu, 09 Juni 2018

Yang Bahagia

Senang rasanya ngebaca ini, walaupun waktu itu chat room linenya belum gue buka tapi gue udah baca karena muncul pop upnya. Gue bisa ikut merasakan senang karena gue tau perjalanan anak ini. Setiap dia lagi butuh temen nugas, pasti gue jadi salah satu yang nemenin karena emang gue juga suka nugas di luar. Selain itu, gue sama Zhafi waktu itu nemenin dia waktu lagi down banget sama TKAnya. Gue nemenin di McCafe daerah Tanjung Barat sampai sekitar jam setengah satu malam. Habis itu gue jadi takut dibegal pas mau balik karena udah jam setengah satu, untung Zhafi bawa mobil jadi ngikutin gue dari belakang.


Waktu dia ngechat gini di grup, gue jadi inget waktu dia lagi cerita di McCafe sampe nangis, padahal biasanya gue sama dia main hina-hinaan. Selamat sudah lulus duluan ya, Japok a.k.a. Jablay Depok! HAHAHA. Gue jadi takut nih tahun depan skripsian. Alhamdulillah ya sudah lulus dari vokasi, ditunggu di program ekstensi FEB ya, Pok! Biar jadi sarjana gitu~ wkwkwkwk.

Jumat, 08 Juni 2018

Ada atau Tiada?

Bahwa aku mendengar dan menerjemahkan bahasa tanpa kata
Cinta yang ada semua masih maya dalam kehidupan yang fana
Aku memaknai setiap jemari yang bermain dalam tuts dunia
Di saat itu pula ada nada yang mengisi ruang berpikir di kepala

Kamis, 07 Juni 2018

Midnight Conversation

Me:
"Mas, kenapa ya kalau suka sama orang bawaannya pengen ngebales?"
"Bukan suka doang sih, kalau sama temen biasa juga aku bales kalau aku lagi bisa bales. Tapi ini, aku lagi bisa bales, tapi aku rasanya males banget ngebalesnya dan jadinya aku tunda sampe besok baru aku bales padahal beberapa kali aku lagi senggang."

Emas:
"Ada faktor x nya"
"Kalau ditembak gak suka ya ngehindar"
"Kalau suka kebalikan"
"Kalau biasa aja ya normal"

Apakah ini sifat alamiah manusia?

VH.

Jumat, 01 Juni 2018

Permainan Semesta

Aku meminta tapi tidak kau beri
Aku tidak meminta lalu dia memberi
Apakah kamu dan semesta sengaja mempersilakannya?
Apakah kamu sengaja memberikan kesempatan padanya?
Walau kalian tidak saling mengenal

Rabu, 30 Mei 2018

Lesson

Apa yang didengar
Apa yang dilihat
Apa yang dikatakan orang
Apa yang diterjemahkan orang
Belum tentu sama

Bisa saja mereka tidak cocok
Tapi aku cocok
Bisa saja mereka dimarahi
Tapi aku dinasehati

Kata mereka ia galak
Nyatanya lembut
Kata mereka ia bawel
Nyatanya tidak

Satu kesalahanku ialah
Menenggak langsung kata orang
Hingga tanganku bergetar
Nyatanya aku diarahkan dengan lembut

Karena kecocokan aura berbeda-beda

Sabtu, 19 Mei 2018

Rasa

Dan dirimu sukses membuatku memikirkan rasa
Selanjutnya hanya akan ada tanda tanya
Tiada yang pasti dalam dunia
Tanpa pemberitahuan dengan kata
Tiada yang kan paham maknanya

Dan aku bahagia akan semua yang ada
Jika belum harus bertanya
Aku tidak akan bertanya juga berkelana
Aku ingin satu, bukan dua apalagi tiga
Hingga masanya tiba

FPN

Jumat, 18 Mei 2018

Segelintir Kekhawatiran

Berita-berita tentang terorisme sukses bikin gue ngeri. Gak kebayang, gimana rasanya sosok ayah tau-tau pulang tinggal nama karena dibunuh sama orang-orang yang ideologinya gak masuk di akal gue. Gak kebayang... Keluarganya... Anaknya...

Meninggal karena sakit itu pasti anggota keluarganya udah pada prepare bathin dari jauh-jauh hari, walaupun saat masanya tiba juga tetep berduka dan sedih. Kalau berita kaya yang di tv gitu kan... Gak kebayang... Gak ada prepare bathin...

I'm just remember my Dad. Semoga Bapak selalu diberikan kesehatan.

Sabtu, 12 Mei 2018

Dialektika

Surya sedang di tengah cakrawala
Dan kita kembali berdialektika
Akan kabar yang tak kunjung ada
Untuk kedatangan di masa yang akan tiba

Sudah lama tidak membaca kata
Sudah lama pula aku tidak bercerita
Hanya ada kabar seketika dan centang dua
Semoga kita selalu dalam lindungan-Nya

VH.

Jumat, 11 Mei 2018

Memori

Kepada sang waktu yang kunikmati saat ini
Aku berterima kasih akan berbagai warna dalam memori
Ada kebahagiaan dalam memori
Ada kesedihan dalam memori

Kepada sang waktu yang tidak bisa kembali
Aku berterima kasih akan berbagai rasa di masa lalu
Ada kenangan dalam memori
Ada cinta dan luka dalam memori

Kepada sang waktu yang terus berjalan maju
Aku berterima kasih untuk segala rancangan
Ada harap tentang kebebasan di masa depan
Ada juga belenggu yang menanti

Ada kehidupan dan ada kematian
Ada positif dan ada negatif
Satu-satunya kemampuan dengan menjalani keduanya
Terus melangkah maju

Kamis, 10 Mei 2018

Makna

Diam tapi berarti
Sendiri lalu berdua
Tak perlu banyak kata
Cukup ucapkan dalam hati

Setiap sentuhan mengandung makna
Manipulasi kata itu biasa
Tapi, perhatian pada raga itu tidak biasa
Biarkan tubuh mengutarakan bahasanya

Meski lidah terus berkata sebaliknya
Raga lebih jujur dari yang kau kira

Alasan

Akan selalu ada alasan untuk hal yang tidak disukai dan akan selalu tanpa alasan untuk suka. Gue jadi penasaran kenapa awal mulanya gue bisa gak suka sama yang namanya teleponan dan video call-an. Gue jadi kilas balik ke masa lalu, ternyata karena...

1. Telepon: karena gue waktu masih sekolah gak boleh pacaran, tapi guenya nackal gitcu hahaha jadinya tetep punya pacar dan pacaran. Setiap pacar gue nelpon, gue jadi bingung mau diangkat apa nggak. Atau, kalau memang gue mau ngangkat, gue musti keluar rumah dulu. Bisa dibayangkan dong, kalau nelponnya jam 9 malem terus gue musti keluar rumah buat telponan, yang ada gue ditemenin dedemit di luar rumah. Alasan lainnya karena dulu waktu masih sekolah gak boleh pulang malem. Pagi sampe maghrib gue bebas mau main kemanapun tanpa pamit ngasih tau mau kemana tanpa alasan apapun. Tapi, setelah maghrib, wah... hp gue jadi rame deh. Rame sama telpon dari mama atau bapak, terus gue males ngangkatnya karena udah tau isinya "kamu lagi dimana?" "kok belum pulang?" "buruan pulang" "udah jam berapa ini" dstnya.

2. Video call: karena gue kalau di rumah pake bajunya semerdekanya gue wkwkwk. Jadi, suka panik kalau ada cowok yang tiba-tiba video call. Musti nyari-nyari kaos dulu, pas kaosnya udah dipake, video callnya udah abis.

Mungkin, karena hal-hal tersebut gue jadi gak suka telponan sama video call-an. Tapi, karena sekarang gue udah kuliah dan udah mulai mencoba untuk bercerita pelan-pelan ke mama, jadinya mulai bisa angkat telepon dengan tenang di kamar tanpa harus keluar rumah dulu.

Jumat, 27 April 2018

Pamit

Ada satu hal yang membebani
Ada satu pamit undur diri
yang belum berani ku realisasi
sebelum ada yang pasti 

Aku tidak berani 
tapi sudah janji 
Aku tidak berani bertemu mereka 
hingga saatnya nanti tiba 

Aku tidak berani sebelum ada yang pasti
Aku tidak berani dan tidak yakin
Masa laluku tidak sesederhana itu
Karena lebih baik menghindari 

Namun, dulu ada orang yang kuhormati yang hingga sekarang masih kuhormati mengatakan begini, "teman-teman diterima di sini secara baik-baik, maka keluarlah dengan baik-baik". Kalimat itu masih teringat jelas dan terpatri jadi sebuah prinsip. Tapi, belum bisa untuk saat ini.

Warna dan Pilihan



Ada dua warna di jalan malam
Ada merah dan ada putih
Merah di kiri dan putih di kanan
Yang memancarkan cahaya dalam hitam

Diriku terpesona dan dilema
akan rengkuhan cinta
Apakah akan bahaya?
Ataukah menciptakan bahagia?

Arah jalan tetap lurus terbentang
hingga bertemu belokan
Antara kanan dan kiri
akan ada rasa bimbang untuk memilih

Bolehkah tetap memilih lurus?
Menghancurkan penghalang di depan
Kanan dan kiri sudah banyak yang memilih

Sabtu, 21 April 2018

Here, There and Everywhere

Here, making each day of the year
Changing my life with a wave of her hand
Nobody can deny that there's something there
There, changing my life with her heart
Each one believing that love never dies
Nobody can deny that she holds me there? 
Here, there and everywhere
Here, there and everywhere

Edited by D

Minggu, 15 April 2018

Sebuah Syukur

Terima kasih untuk orang-orang yang saat ini ada
Terima kasih untuk nada dan irama darinya yang menenangkan jiwa
Terima kasih untuk melodi yang membuat bahagia
Terima kasih untuk segala hal yang membuat dewasa

Rabu, 11 April 2018

Gantung

Ini salah satu informasi ngegantung yang gak gue suka...
Kadang hidup butuh kejelasan. Kalau iya bilang iya, kalau nggak bilang nggak. 
Kalau udah jelas kan iya atau nggaknya gue jadi bisa milih mau ikut ke Belitung atau nggak ikut. Belakangan ini lagi banyak banget tawaran jalan-jalan. 

Selasa, 10 April 2018

Halo, PK!

Praktik Klinik 1...
Mau ngeblog tapi gak nafsu.
Mau cerita kadang takut ganggu,
juga bikin gaduh.

Katanya indikator sehat jiwa itu bahagia. Kalau kurang tidur jadi susah buat bahagia. Tapi mau ngeintervensi klien jiwa, jiwanya berarti harus sehat dulu.

Hari ini gak bahagia,
kayanya besok bahagia :D

Terlambat

Ada yang terlambat untuk memulai
Dulu aku terpikat, engkau minggat
Sekarang engkau terpikat, aku tidak ingat

Kita temenan ajalah.
Puisi gue kok jadi gini ya kualitasnya... 
Kok cuma bisa bikin 3 baris ya...

Minggu, 08 April 2018

Woman Tricks

Gue sering kali denger tentang woman tricks ini.

"Kalau lagi chatan sama cowok, kalau udah malem jangan dibales lagi. Jangan bilang juga kalau mau tidur. Besok paginya bilang, "maaf semalem ketiduran". Itu trik biar chatannya berlanjut."

Kurang lebih gitu. Gue pernah diajarin dan beberapa kali juga denger dalam percakapan antar wanita. Tapi... entah kenapa, gue gak pernah ngelakuin itu wkwkwk dan gak mau juga, males. Setiap gue udah ngantuk ya gue bilang atau kalau emang gue gak bales, itu gue bener-bener ketiduran, pernah kejadian tapi jaraaaaang banget. Biasanya kalau udah kecapekan. 

Gue ngerasa, kalau emang sama-sama mau chatan berlanjut yaa bakal berlanjut aja itu chatannya. 

Kamis, 05 April 2018

Beberapa Hal

Beberapa hal membuat bahagia
Beberapa hal membuat gelak tawa
juga menyisakan senyum manis seperti gula
juga serpihan rasa suka

Selasa, 03 April 2018

Lagi



Jadi, sore tadi di kereta, gue chatan sama mantan binglas gue. Saat masih les, binglas gue dia. Setelah lulus dan gue jadi binglas juga, kita jadi rekan kerja. Sebenernya gue sendiri gak terlalu sering ngobrol sama binglas gue ini, lebih sering main ceng-cengan. Awalnya chat tukeran promosi, karena dia lagi skripsian gue disuruh ngeshare link kuesionernya ke grup gue. Tapi, gue lagi pinteran dikit, jadinya gue minta barter, gue nyebar linknya dia, dia nyebar link video lomba gue :D

Sampai pada akhirnya chatnya jadi gini:

"Kenapa gue gak binglas lagi?"
Begitulah pertanyaan dari orang-orang. 

Jawaban yang selalu bermunculan di kepala gue adalah: 
"Kenapa?"
"Kenapa?"
"Kenapa?"
"Karena... *alasan sesungguhnya*" tapi gak boleh 
"Karena... alasan baru, alasan baru, alasan baru" 
WTF. 

Gue pun penasaran, sejauh apa orang-orang tau. Gue ngerasa, mereka sebenernya udah bergosip ria, tapi menurut gue mereka belum yakin karena setiap omongan yang keluar itu bukan dari gue (narasumber) langsung. Makanya selalu ada pertanyaan itu lagi. 

Agak janggal gak sih? Di awal bilang belum denger gosip, tapi di percakapan ke dua dia bilang "katanya berhubungan dengan blablabla". Nah! Ketauan kan hahahaha semua hanya permainan tanya-jawab. 

Gapapa deh, yang penting gue tau udah sampe mana gosip mereka wkwkwkwk silakan bergosip ria, silakan berspekulasi tanpa tau kenyataan asli. 

Oh iya, yang gue hapus itu beda bahasan, makanya gak gue tampilin karena emang lagi ngebahas 2 topik. 

Gara-gara percakapan itu, gue jadi begadang lagi. Padahal, pas di Bandung gue bahagia-bahagia aja. Pas sampe Jakarta, gue jadi gini lagi. Gue jadi ngechat orang tengah malem, minta motivasi hidup. Jawabannya "liat orang tuamu pas tidur... tanya ke diri kamu sendiri".

Motivasi lain dari orang lain lagi:
intinya, hidup itu harus ada planning.. begitu pun di dunia kerja, apa yg mau diraih.. kaya naik gunung kapan hrs mendaki dan kapan haru turun.. hrs kita sendiri yg tentuin..
jgn takut dengan masalah, karena masalah itu pasti akan dtng trs, yg terpenting pastikan masalah yg kita terima jauh lebih berat dari masalah yg sebelumnya, itu menandakan kita naik kelas..
kalau masalah yg kita hadapi tetap sama itu berarti, kita gak pernah maju artinya.. org pintar belajar dri kesalahan sebelumnya, tpi org bijak belajar dari kesalahan orang lain..
lebih baik banyak mendengar daripada banyak berbicara, tandanya makin banyak masukan yg kita dapat..

Motivasi hidup itu bukan karena gue ada pikiran bunuh diri atau semacamnya ya, nggak sama sekali. Enak aja. Gue masih mau menjalani hidup, cuma jadi kurang semangat aja karena dikasih tau kenyataan lagi hari ini bahwa gue emang sebenernya masih sedikit down. Yakin sedikit? Semoga. 

Senin, 02 April 2018

Dance

When I see Kempinski in way to home, I feel "I wanna dance with you". I wanna dance in light and dark. I wanna lay my head on you.

Selasa, 27 Maret 2018

Stay

Aku suka yang hilang dan muncul tapi tetap mengorbit padaku.

Mimpi

Bolehkah aku bermimpi?
Seperti orang-orang di dunia ini
Bolehkah aku berharap?
Akan kebahagiaan yang datang tanpa adab

Dunia menjadi wangi
Jika diisi dengan hati
Dunia jadi bermakna
Jika diisi dengan cinta

Bolehkah aku bahagia?
Setidaknya untuk saat yang ada

Kamis, 22 Maret 2018

Mirip.

Kita sama, tapi berbeda
Kita mirip

Siapa sebenarnya kamu?
Mengapa banyak sekali kemiripan dalam dunia kita?

Rabu, 21 Maret 2018

Terhubung

Katanya, manusia itu saling terhubung, katanya. Makanya, disaat kita ingin membahas sesuatu, lawan bicara kita bisa memberikan jawabannya sebelum hal tersebut diutarakan.

Senin, 19 Maret 2018

Jika Bisa Mengulang Waktu

Jika bisa mengulang waktu,
apa yang akan aku lakukan?
Sepertinya aku akan melakukan hal yang sama

Jika bisa mengulang waktu,
apakah aku mau?
Sepertinya tidak,
setiap hal yang berlalu,
tidak perlu disesali

Namanya juga waktu
Terus bergerak maju
Namanya juga hidup
Terus bersinar hingga redup

Santai saja,
semua pasti berlalu
Santai saja,
semua hanyalah pengelabu
Santai saja,
hidup terlalu singkat untuk tidak bahagia

Sabtu, 17 Maret 2018

Rika dan Dika

Rika menangis dan merutuki diri. Sudah seminggu ia keluar kamar hanya untuk mengambil makanan. Rika tidak berbicara kepada orang rumah, pun dengan keluarganya. Ia merasa tidak bisa bercerita kepada keluarganya karena memang selama ini ia dan keluarganya tidak dekat dalam urusan pribadi.

Satu-satunya orang yang ia hubungi ialah Dika. Namun, Dika bukanlah orang yang memberikan perhatiannya setiap detik. Sudah 50 kali Rika menepon Dika, namun tetap tidak ada satupun yang diangkat. Hingga, telepon ke 51 dari Rika. *klik* ditutup oleh Dika. Rika menangis sejadi-jadinya. Orang yang jadi tumpuan satu-satunya untuk bercerita secuek itu.

Dika memang cuek, tapi itu juga yang disukai Rika. Rika bukanlah cewek yang suka dengan 5 menit sekali dihubungi dan ditanya “lagi apa?”, “lagi apa?”, dan “lagi apa?”. Makanya, walaupun sering dicuekin sama Dika, Rika tetap tenang. Seperti hari ini, pintu kamar Rika terbuka.

Rika menoleh, Dika masuk membawakan segelas susu dan segelas air putih. Dika memeluk Rika dan Rika menangis sejadi-jadinya dipelukan Dika.
“Sudah legaan?” tanya Dika, setelah Rika terlihat sudah mulai berhenti menangis.
Rika mengangguk. Dika pun berjalan mengambil air putih yang tadi ia letakan di atas meja.
“Minum dulu,” Dika menyodorkan segelas air putih ke Rika.
Rika pun menenggak air putih tersebut sampai setengah gelas. Lalu, ia mencoba mengatur napas dan mengambil tissue untuk mengeluarkan ingus akibat menangis.
“Coba cerita,” usai Rika kembali ke hadapan Dika.
Rika pun menceritakan permasalahannya. Rika merasa dirinya sudah hampir putus asa. Rika merasa dirinya sudah sangat depresi dengan hidup, ia mengatakan bahwa sudah seminggu dirinya mengurung diri di kamar dan tidak berbicara dengan Ibu, Ayah, dan Rena—adiknya.

Usai bercerita, Rika pun berjalan ke arah meja, lalu meminum susu yang dibawakan Dika.
“Coba sini, duduk lagi depan aku,” ucap Dika setelah Rika selesai meminum susu.
Rika pun kembali duduk sila di depan Dika.

“Coba pejamin mata kamu,” ucap Dika.
Rika memejamkan matanya.
“Kamu tarik napas dan buang 2-3 kali,” perintah Dika.
Rika pun bernapas merilekskan diri sebanyak 3 kali.
“Sudah rileks belum?” tanya Dika.
Rika mengangguk sambil terus mengatur napas.
“Coba letakan kedua telapak tanganmu di atas lutut,” Dika meminta, “lalu tautkan ibu jari dan telunjuk,” lanjutnya.
Rika mengikuti instruksi Dika.
“Bayangkan dirimu dalam keadaan sehat, sesehat-sehatnya,” bisik Dika ditelinga Rika.
Rika membayangkan dirinya sedang sangat sehat.
“Lalu, tautkan ibu jari dengan jari tengah,” lanjut Dika setelah beberapa menit.
“Bayangkan orang-orang yang menyayangimu dan bayangkan kamu sedang bersama mereka semua,” bisik Dika melanjutkan.
Rika membayangkan dirinya bersama keluarga, sahabatnya, dan Dika sedang berkumpul bersama. Bibir Rika mulai mengulas senyum, hatinya mulai damai.
Dika pun ikut mengulas senyum.
“Tautkan ibu jari dengan jari manis,” Dika melanjutkan, “bayangkan saat kamu mendapat pujian, saat kamu menang perlombaan.”
Rika mulai membayangkan saat dirinya dibilang friendly, saat dirinya menang lomba menggambar dan mewarnai kaligrafi, saat dirinya menerima piala. Napasnya mulai teratur dan bibirnya tetap mengulas senyum.
“Tautkan ibu jari dengan kelingking,” Dika meneruskan, “bayangkan saat kamu berada di tempat yang sangat kamu sukai, bisa pantai, gunung, desa, kota, mal, atau lainnya.”
Rika mulai membayangkan pantai, ia membayangkan dirinya sedang menyusuri pasir pinggir pantai.
“Sekarang buka matamu,” Dika mengakhiri.
Rika perlahan membuka matanya. Di depannya ada Dika sedang mengulas senyum. Rika tersenyum membalas senyuman Dika.
Dika beranjak ke meja mengambil air putih yang tadi baru diminum setengah, lalu ia berikan ke Rika, “habiskan.”
Rika pun menghabiskan air putih tersebut.

Dika menaruh gelasnya ke meja dan kembali duduk sila di hadapan Rika.
“Gimana sekarang perasaannya?” tanya Dika.
Rika mengulas senyum kembali, “sudah mendingan, legaan,” ucapnya sambil tetap tersenyum.
“Setiap ada masalah, tenang aja, aku ada di sini, untuk membantu kamu,” ucap Dika.
“Yuk keluar, makan, ketemu Rena sama Ibu,” ajak Dika.
Rika mengangguk menuruti perintah Dika.

Dika dan Rika pun ke meja makan yang ada di dapur. Di situ sudah ada Ibu dan Rena yang makan duluan.
“Rika mau makan?” tanya Ibu.
“Iya Bu,” jawab Rika.
Ibu Rika pun mengambilkan nasi, sayur, dan lauk untuk Rika.
Dika mengambil sendiri makanan yang akan dimakannya.
Dika dan Rika pun duduk berhadapan. Dika di samping Ibu dan Rika di samping Rena.
“Mbak Rika, aku kemarin menang lomba nyanyi loh!” pamer Rena, “aku juara 1 hehehehe pialanya ada di ruang tamu, mbak mau liat gak?”
“Mana?” tanya Rika, “coba liaattt,” pintanya.

Lalu acara makan itu pun berlangsung seru sekembalinya keceriaan Rika. Setelah makan Rika membahas dengan Dika pemecahan masalah yang tadi di ceritakan di kamar. Setelah mencapai kesepatan, Dika pun pamit pulang. 

Jumat, 16 Maret 2018

Kebetulan

Kebetulan itu merupakan semacam pesan. Dengan memperhatikan kebetulan-kebetulan dalam kehidupan kita, kita dapat mendengar pesannya secara lebih jelas. Ketika Anda menjalani kehidupan Anda dengan menghargai kebetulan-kebetulan serta makna-maknanya itu, Anda terhubungkan dengan medan kemungkinan yang tak terhingga yang melandasinya. Saat inilah keajaibannya dimulai.
-Deepak Chopra yang ditulis ulang oleh Gobind Vashdev dalam buku Happiness Inside

"Bila kita berhasil menghubungkan sebuah kejadian dan lainnya serta menarik benang merah kebetulan yang menghubungkannya, kita mulai sadar bahwa sebenarnya hidup yang dijalani ini adalah sebuah rangkaian perjalanan hati." -Gobind Vashdev

Minggu, 11 Maret 2018

Halo, Selamat Datang!

Halo dunia!
Bahwa akan ada pendatang di setiap pertemuan
Dinamisasi kehidupan terus berjalan 
Bahwa akan ada teman baru di setiap perkenalan
Selamat datang di duniaku :D

Poin + dan -

"Cewek yang suka bola itu dapet poin +, tapi cewek yang pura-pura suka bola dapet poin -."
Dulu, pernah baca tulisan yang maknanya hampir mirip sama itu.

Hal itu juga berlaku untuk cowok. Seseorang yang sedang menyukai orang lain, biasanya akan menjadikan orang yang disukainya menjadi role model. Terlepas dari baik ataupun buruk. Kalau baik, ya bagus, kalau buruk? Silahkan dijawab sendiri :)

Selayaknya cowok yang bisa menilai "ini cewek" beneran suka bola atau cuma pura-pura suka, gue juga bisa menilai cowok yang pura-pura menyukai apa yang gue sukai. Bagaimana caranya? Beri sebuah pertanyaan dan lihat jawabannya. Seseorang yang benar-benar menyukai bisa menjawab dengan penjelasan panjang kali lebar. Tapi, yang pura-pura suka hanya menjawab seadanya atau bisa jadi melenceng. Nah, ketauan kan jadinya wkwkwkwk.

Pertanyaannya tentu bukan alasan kenapa dia suka, tapi pertanyaan standar tentang hal yang disukai itu aja. Kalau cewek ngaku-ngaku suka bola, coba aja tanya siapa aja pemain di grup yang dia sukai, offside itu apa, arti kartu kuning dan kartu merah itu apa, dan semacamnya. Kalau emang beneran suka, gue rasa si cewek bakal bisa ngejawab karena kan pastinya ngikutin perkembangan timnya itu. Kalau gue sih emang gak suka bola wkwkwk jadinya ya gak bisa jawab.

Berhubung gue cewek, kalau ada cowok yang ngajak ngobrol tentang hobi dan dia bilang dia juga suka, tapi isinya cuma pertanyaan-pertanyaan tanpa dia memberi penjelasan, gue langsung males seketika. Entah, gue merasa ini orang cuma nyari bahan obrolan, gue menghargai, tapi masalahnya gue gak pewe aja jadinya. Gue lebih pewe dia jadi dia, dia menyukai apa yang dia sukai, bukan apa yang gue sukai. Jangan ngikut-ngikutin kalau emang gak suka karena ya nantinya jadi gak nyambung.

Pekerjaan dan Hobi

Pekerjaan apa yang senang kita lakukan walau tidak dibayar sekalipun?

"Di mana hatimu berada di sanalah hartamu terletak" --Paulo Coelho

Jika seseorang bekerja sesuai panggilan hatinya, sebenarnya orang tersebut sudah dapat dikatakan tidak bekerja, karena dia hanya melakukan apa yang disukainya.

Dikutip dari buku Happiness Inside karya Gobind Vashdev.

Minggu, 04 Maret 2018

Sedih

Tuhanku,
aku tau rasanya merapal doa dan permohonan,
aku tau rasanya berbagai macam beban seperti menimpa badan,
aku tau rasanya kehilangan angan-angan

Kita berada dalam lingkup kesedihan
Juga bertemu dengan kesabaran
Makhluk yang memberikan kenyamanan
Mungkinkah dunia menggambarkan benang merah?

Tuhanku,
perasaan tidak dapat dilimpahkan,
rasa sedih hanya dapat dirasakan oleh satu insan,
rasa bahagia selalu tersebar pada kawan

Aku selalu merasa ia dapat merasakan kesedihanku
Di setiap tangisan dalam kegelapan sebuah ruangan
Di setiap emosi yang tertahan dan meluap dalam air mandi
Di setiap genangan di pelupuk mata yang menyayat hati

Aku selalu menahan tangis di keramaian
Aku selalu menahan tangis di dekat keluarga
Hanya ada dua tempat
Kamar dan kamar mandi

Dalam ruangan kamar
Lampu dimatikan
Musik dinyalakan
Wajah ditenggelamkan

Di dalam kamar mandi
Keran dinyalakan
Air diguyurkan
Mata dipejamkan

-

Setiap habis membuka pages facebook-mu, aku membaca untuk keberapa kalinya (sepertinya kelima). Secara otomatis, aku ikut merasakan kesedihan. Mataku jadi berair. Aku tidak mengatakan aku paham bebanmu, aku tidak mengatakan aku paham tanggung jawabmu. Aku sama sekali tidak paham, tapi aku tau rasanya kesedihan itu. Aku tidak mengatakan aku paham rasanya ada di posisimu. Aku hanya ingin mengatakan, aku di sini, menemani dan berharap bisa membantumu. Aku di sini, selalu ada setiap hari. Entah, dianggap apa aku ini, tapi yang pasti aku selalu di sini, setiap hari, aku muncul dengan ceritaku dan kabarku. Aku tidak meminta balasan, aku hanya ingin menemani dan membantumu. 

VH.

Perumpamaan

Jumat, 02 Maret 2018

Sexual Harassment

Sexual harassment dalam bahasa Indonesia berarti pelecehan seksual merupakan perilaku pendekatan kepada seseorang terkait dengan seks yang tidak dikehendaki. Pelecehan seksual dapat terjadi dimana saja, namun yang paling sering saya dengar, yaitu di tempat umum dan tempat kerja. Pelecehan seksual dapat berasal dari komunikasi verbal dan non-verbal. Beberapa contoh pelecehan seksual, yaitu:
- siulan yang bersifat menggoda
- catcalling atau panggilan seperti "neng neng" di saat sedang jalan
- kontak fisik yang tidak perlu
- kata-kata yang bersifat menggoda
- ancaman sex
- mengerling dan undangan yang mencurigakan
- penyentuhan tubuh
- pengeluaran alat kelamin
- ajakan seksual
- serangan fisik dan perkosaan

Korban pelecehan seksual bisa lelaki atau perempuan, namun presentasi jumlah korban perempuan jauh lebih banyak dibanding lelaki. Ada 3 teori dalam menganalisa pelecehan seksual seperti yang dikatakan oleh Sandra S. Tangri, Martha R. Burt and Leanor B. Johnson dalam Indah Budiarti:

  • Teori Biologis. Perilaku pelecehan seksual merupakan suatu ekspresi dari kerja hormon-hormon seksual, dimana laki-laki dipandang memiliki dorongan seksual yang lebih besar sehingga seringkali laki-laki menjahili perempuan secara seksual.
  • Teori Sosiokultural. Mengasumsikan bahwa laki-laki dan perempuan secara sosiokultural dibesarkan oleh suatu sistem yang menempatkan mereka sebagai dua pihak yang tidak setara, disebut dengan budaya patriarki (laki-laki lebih tinggi derajatnya dibanding perempuan). 
  • Teori Organisasional. Mengasumsikan bahwa adanya perbedaan struktur dalam dunia kerja (atasan dan bawahan), maka bagi mereka yang punya posisi atau hierarki lebih tinggi merasa memiliki peluang untuk memperlakukan bawahannya secara sewenang-wenang.
Pernyataan akan ketertarikan seksual adalah hal yang alamiah dan dialami oleh manusia, TAPI tindakan permintaan yang tidak dikehendaki hingga pemaksaan seksual yang tidak bisa diterima yang disebut dengan pelecehan seksual.

Hukum Indonesia yang mengusung tentang pelecehan seksual menurut Indah Budiarti, yaitu:
  1. Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP): Pencabulan pasal 289-296; Penghubungan pencabulan pasal 295-298 dan pasal 506; dan Persetubuhan dengan wanita di bawah umur pasal 286-288.
  2. Undang-Undang Hak Asasi Manusia No. 39/1999 yang menyatakan dengan tegas bahwa setiap manusia memiliki hak dan martabat yang sama dan sederajat, berhak atas jaminan dan perlindungan hak asasi manusia tanpa diskriminasi.
  3. Konvensi tentang Penghapusan Segala bentuk Diskriminasi terhadap perempuan (CEDAW: Convention on Elimination Discrimination Against Women), 1979. Konvensi ini merupakan perjanjian internasional yang paling komprehensif dan menetapkan kewajiban hukum yang mengikat untuk mengakhiri diskriminasi terhadap perempuan. Indonesia telah meratifikasi (mengesahkan) konvensi ini melalui UU No. 7/1984.
  4. Perjanjian Kerja bersama. Masukkan klausal tentang stop pelecehan seksual dalam perjanjian kerja bersama dan di tempat kerja, pastikan bahwa itu dijalankan dengan benar, dan ada sanksi bila melanggarnya.
Langkah yang bisa diambil untuk menghentikan pelecehan seksual dari analisa saya terhadap beberapa artikel di internet dan kenyataan yang saya alami: 

  1. Sebisa mungkin membuat barang bukti, seperti menyalakan alat perekam suara saat berbicara, simpan pesan yang mengandung pelecehan seksual, jika memungkinkan letakan handphone di suatu tempat yang datar dan nyalakan kameranya ketika berbicara. Jika kondisinya berada di tempat umum, sebisa mungkin cari saksi lain yang melihat. Jika tidak bisa, perhatikan lingkungan sekitar apakah ada CCTV atau tidak. Saat ini, di Indonesia sudah lumayan banyak tempat yang menggunakan CCTV. Menurut saya, hal ini sangat berguna nantinya karena terungkap secara jelas. 
  2. Bicarakan pada orang lain tentang pelecehan seksual yang dialami. Sebisa mungkin, meminta jalan keluar dan realisasinya. Saran saya, menceritakan kepada orang lain seperti HRD ataupun teman dekat yang bisa membela adalah hal yang baik, namun jangan terlalu bergantung, karena tidak semua orang mau ikut campur dalam suatu masalah walaupun sudah diceritakan. 
  3. Speak up! Bicara pada pelaku bahwa tindakannya tidak dapat diterima. Sebaiknya, tidak berbicara sendiri, ajak seorang pendamping ketika berbicara. Selain berguna sebagai saksi, pendamping juga berguna untuk melindungi dari kejadian tidak terduga. Menurut saya, speak up adalah hal paling efektif, karena pelaku bisa merasa takut. Pelaku takut karena memang dia salah. 
  4. Melaporkan pelecehan seksual kepada pihak yang berwenang karena sudah diatur dalam hukum Indonesia. Menurut saya, hal ini sulit dilakukan kecuali kasusnya seperti pemerkosaan atau pelecehan seksual yang terbilang parah. 
Ada cara lain yang sepertinya sudah membudaya, yaitu tidak keluar terlalu malam, tidak keluar sendirian, tidak keluar menggunakan pakaian yang terbuka. Saya tidak setuju. Alasannya ada di artikel yang dibuat oleh kumparan:
"Ada yang bilang kalau salah satu cara buat menghindari sexual harassment adalah dengan berpakaian yang baik, ngga nerawang, ngga kebuka, dan sebagainya. Ya, saya sepakat.
Tapi coba lihat, mereka yang berjilbab pun masih bisa jadi sasaran. Mulai dari catcalling yang bernuansa islami dengan mengatakan "Assalamualaikum" sampai dengan memotret diam-diam. Kalau sudah begini, gimana ya?"

Cara menangani korban yang terkena pelecehan seksual adalah menghukum pelaku. Bukan malah menyelamatkan pelaku dan menyalahkan korban. Jika terus diwawancarai dengan pertanyaan, "Memangnya pakai baju apa?" "Memangnya keluarnya jam berapa?" dan semacamnya. Tentunya membuat pelaku merasa aman karena yang disalahkan pun korbannya dan akan terus mengulangi kejahatannya. Kriminal tetap kriminal. 

References

Budiarti, I. (2009, February 6). STOP sexual harassment. Retrieved from UNIONISM: https://unionism.wordpress.com/2009/02/06/stop-sexual-harassment-and-violence-at-work/

Suryaningsih, M. (2017, July 10). Menjaga Diri Memerangi Sexual Harassment. Retrieved from Kumparan: https://kumparan.com/mega-suryaningsih/menjaga-diri-memerangi-sexual-harassment

The Regents of the University of Michigan . (2018). Sexual Assault Prevention and Awareness Center. Retrieved from What is Sexual Harassment? : https://sapac.umich.edu/article/63