Selasa, 27 Desember 2016

Sahabat.

Di sudut kereta ibukota
Yang berisikan maba
Termasuk ku dan dia
Dari Kebayoran hingga Pondok Cina

Bergandeng tangan dalam lautan manusia
Berbaur dalam berbagai rasa
Menimbulkan gejolak rasa
Nyaman, hangat, dan bahagia

Nyatanya,
Semua itu hanya khayal kepala
Akan kenangan masa lalu di kereta
Kini semua telah sirna

Jika bisa,
Ingin kuulang berkereta bersama
Ingin ku ulang semua masa dengannya
Tapi aku hanya masuk dalam respon duka kehilangan
Benar, aku kehilangan semua waktu itu

Tidak ada yang dapat kusesali
Setiap orang menjadi pengisi kehidupanku
Membawa warna
Dalam setiap suasananya

Aku seperti orang dalam lirik lagu ini
Engkau, seperti orang dalam lirik lagu itu

Genggaman,
Pelukan,
Aku terlena dalam hangatnya dirimu
Berkali-kali, berhari-hari, berminggu-minggu, harus kusadarkan jiwaku

Engkau,
Tetap menjadi pengisi hariku dan pengalih setiap hal
--untuk masa lalu dan beberapa bagian masa kini
Pesonamu,
Wangimu selalu menjadi pengisi paruku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar